Tips Mengatasi Mabuk Perjalanan ala Travel Blogger Wannabe




Satu hal yang paling saya tidak sukai ketika melakukan travelling adalah mabuk perjalanan. Saya memang sejak kecil selalu mabuk jika menempuh perjalanan jauh dengan kendaraan darat seperti bus atau mobil. Rasa tidak nyaman, kepala pusing, keringat dingin hingga akhirnya muntah menjadi ujian tersendiri ketika menempuh perjalanan.

Ada kalanya saya bisa menahan mabuk perjalanan yang mendadak menyerang namun ketika sampai muntah berkali-kali hingga perut kosong rasanya pengin stop aja perjalanannya. 3 hal yang biasanya menyebabkan saya mabuk perjalanan antara lain sebagai berikut:

  1. AC dan Bau Menyengat
Saya termasuk orang yang tidak tahan dengan kendaraan ber-AC, apalagi jika ditambah dengan bau parfum kendaraan yang menyengat seperti di mobil pribadi atau AC-nya sudah lama tidak diganti sehingga baunya bikin mual seperti di bus-bus patas. Haduuh begitu hidung menghirup dua jenis bau di atas, pasti deh saya secara pelan tapi pasti akan merasa mual. Saya lebih suka jika AC mobil dimatikan atau naik bus bagong yang tanpa AC, Insya Allah saya nggak akan mabuk.

  1. Medan yang Berliku-liku
Ketika pergi takziah ke Jember minggu lalu, sopir yang kami sewa mengambil rute lewat Lumajang. Tahu sendiri kan medan menuju Lumajang itu cukup berat, jalan rayanya membelah gunung sehingga berliku-liku dan tingkungannya tajam. Sebenarnya saat lebaran kemarin saya pergi ke Lumajang juga dan Alhamdulillah nggak mabuk. Tapi pas ke Jember itu dari rumah memang sudah masuk angin, ditambah lagi mobilnya ber-AC maka klop deh, saya sukses mabuk sepanjang perjalanan. Saya muntah berkali-kali hingga tak ada lagi yang tersisa di perut, kalau diisi air nanti bakalan muntah lagi. Bener-bener menyiksa, rasanya pengin stop aja.

  1. Membaca
Penginnya sih mengalihkan rasa trauma terhadap mabuk dengan membaca buku atau main gadget entah itu blogwalking, fesbukan atau wasapan. Nah kalau pas kondisi lagi kurang fit, kegiatan membaca itu bisa membuat saya pusing dan mual, ujung-ujungnya mabuk deh.

 
Muka pucat habis mabuk perjalanan Malang-Lumajang-Jember

Meskipun memiliki kelemahan mabuk perjalanan namun hal itu tak menghalangi saya melakukan travelling, apalagi jika gretongan he he he. Maka saya berusaha menjaga stamina, menghindari tiga hal yang menyebabkan saya mabuk di atas dan melakukan 3 hal untuk mencegah mabuk perjalanan antara lain:

  1. Minum Obat Anti Mabuk
Idealnya minum obat anti mabuk 30 menit sebelum melakukan perjalanan sehingga obat bisa bekerja secara maksimal. Lalu yang juga banyak orang awam tidak mengetahuinya adalah agar obat anti mabuk lebih efektif, minumlah saat perut dalam keadaan kosong. Untuk saya yang pemabuk berat, obat Antimo sudah tidak mempan lagi. Kalaupun terpaksa minum antimo dosisnya saya tambah. Yang manjur buat saya adalah Dramamine, obatnya kecil tapi manjur buat mencegah mabuk perjalanan. Kalau pas kepepet nggak nemu obat mabuk, seperti pas pulang dari Bali dulu saya minum Mixagrip. Obatnya kan bikin ngantuk sehingga saya pun nggak mabuk perjalanan he he he.

  1. Naik Kendaraan Alternatif yang Lebih Nyaman
Banyak jalan menuju Roma, kalau naik mobil atau bus mabuk maka naik saja kendaraan lain yang lebih nyaman seperti kereta api, pesawat terbang atau motoran jika jaraknya nggak terlalu jauh. Kalau saya tiap kali pulang kampung ke Blitar naik motor. Selain nggak bikin mabuk juga bisa berhenti untuk istirahat atau mencoba kuliner di tengah perjalanan. Alhamdulillah saya tidak pernah mabuk jika naik pesawat terbang dan kereta api, palingan hanya sedikit pusing.

  1. Makan Secukupnya
Saya kalau lagi travelling nggak berani makan sampai kenyang, secukupnya saja. Sebab perut yang penuh apalagi diisi dengan makanan yang berbumbu keras dan berminyak maka akan mudah sekali merasa mual.

Semua pencegahan sudah dilakukan tapi kok tetap saja mabuk, gimana tuh? Kalau saya sih melakukan 2 hal di bawah ini untuk mengatasi mabuk perjalanan:

1.       Pakai Senjata Andalan
Kalau rasa mual dan pusing sudah mulai menyerang, saya cepat-cepat ambil senjata andalan saya yaitu Minyak Kapak. Saya akan oleskan di kening, tengkuk dan hidung. Bau minyak kapak yang khas membuat saya nyaman dan rasa panasnya cukup efektif mengusir rasa mual dan pusing.

2.       Ridho dan Ikhlas
Kalau semua cara pencegahan sudah dilakukan tapi tetap mabuk ya sudah terima saja nasib sebagai tukang mabuk perjalanan dengan ridho dan ikhlas. Mau ngamuk-ngamuk ke sopir bus juga percuma. Kalau mau muntah, nggak usah ditahan. Muntahin aja biar lega, pecahin saja kaca jendelanya biar ramai wekekeke.


Kalau nggak mabuk bisa deh pose ganteng seperti ini :D

Itulah sharing tentang serba-serbi mabuk perjalanan ala Travel Blogger Wannabe. Semoga apa yang saya tuliskan bermanfaat bagi Anda yang ditakdirkan seperti saya menjadi tukang mabuk perjalanan. Mabuk perjalanan boleh saja menghantui tapi agenda travelling atau liburan Anda jangan sampai batal karena hal itu.

badge

9 comments

  1. Kalo mabuk duit aku mau nadahin muntahnya Wan :))))

    ReplyDelete
  2. Kalo mabuk duit aku mau nadahin muntahnya Wan :))))

    ReplyDelete
  3. Kalau saya biasanya Medan yang berliku bikin mabok :|

    ReplyDelete
  4. Kalo aku biasanya mabok karena bau solar, gatau kenapa. Pokoknya perjalanan darat yang jauh bakal aman asal gak ada bau solar :|

    ReplyDelete
  5. Alhamdulillah dari kecil saya tidak pernah menderita gangguan mabuk saat menaiki kendaraan.

    ReplyDelete
  6. ridho dan ikhlas ini penting banget yaa ujung2 nya hahahaha
    Kalo gw lebih pilih nyetir di bandingkan jadi penumpang

    ReplyDelete
  7. Aku juga gak bisa baca di dalam mobil, bisa mual.

    Salut sama orang yang gak mabuk kalo lagi jalan. Kesannya tangguh gitu.

    ReplyDelete
  8. Wkwkwkw, kamu ceritanya nyindir aku???? Mending naik motor deh daripada naik bus.

    ReplyDelete

Popular Posts