Terjerat Kelezatan Mie Cobek Khas Malang


Mie adalah salah satu makanan yang sangat populer di Indonesia, di hampir semua daerah di Indonesia kita bisa menemukan berbagai macam olahan mie. Tentang asal-usul mie hingga saat ini masih menjadi perdebatan. Orang Tionghoa, Italia dan Arab masing-masing mengklaim sebagai penemu pertama mie. Namun bukti  otentik yang bisa dipercaya ditemukan pada Oktober 2005 yaitu mie tertua yang usianya diperkirakan 4000 di Qinghai, Tiongkok.

Mie biasanya disajikan di mangkuk dengan kuahnya yang panas, pas sekali dimakan saat malam yang dingin. Nah beberapa waktu yang lalu Keluarga Biru merasakan pengalaman kuliner mie yang lain dari biasanya yaitu makan mie di cobek dan batok kelapa.
Adalah Kedai Mie Cobek Khas Malang yang beralamat di Jl. Kawi Atas 34 B, sebuah kedai mie yang menyajikan mie dengan cara yang unik. First impression yang muncul ketika saya masuk ke dalam kedai Mie Cobek Khas Malang adalah kentalnya nuansa atau atmosfer tradisional Jawa. Padahal kedai ini berada di deretan ruko yang modern namun berada di dalamnya membuat saya merasa di ‘dunia lain’ yang bikin hati adem. Ornamen kain batik yang dibentuk menyerupai kipas akan menyambut setiap pengunjung yang datang.

Owner Mie Cobek Khas Malang ini mempunyai pengetahuan tentang arsitektur yang cukup rupanya, pemasangan dekorasi artistik berupa jendela di kedua sisi dinding memberikan kesan seolah-olah kita berada di dalam sebuah rumah adat Jawa. Di dinding timur berupa jendela kayu berwarna hitam dengan hiasan wayang kulit dan nampan dari anyaman bambu, kesan Jawa nan artistik kuat sekali di sini. Sementara itu di dinding barat diberi jendela tiga jendel kayu berwarna hijau muda, pemasangan kaca memberikan kesan luas.




Ada dua pilihan tempat duduk di Mie Cobek Khas Malang ini. Bagi Anda yang datang rombongan bersama keluarga atau teman se-gank bisa memilih duduk di sebelah timur yang berupa bangku dan meja kayu yang panjang. Bangku kayu yang menempel di dinding hanya dipernish saja sehingga menampilan serat-serat kayunya yang alami. Sedangkan bagi Anda yang datang berdua, entah bersama pasangan atau sahabat bisa memilih duduk di bangku di sebelah barat yang lebih private.



Yang paling unik adalah di bagian dalamnya yaitu ada both berupa gerobak kayu yang eye cathing,  di situ kita bisa melihat berbagai macam olahan mie dan bakso. Selain mie, di kedai Mie Cobek Khas Malang ini kita bisa memesan bakso khas Malang juga. Jadi tak perlu khawatir bagi Anda penggemar Bakso Malang.
Menu yang ada di Mie Cobek Khas Malang secara garis besar dibagi menjadi tiga yaitu Mie Cobek, Aneka Mie dan Bakso. Untuk Mie Cobek dibagi lagi menjadi dua jenis yaitu goreng dan kuah dimana keduanya memiliki level peda dari 1-10. Kita bisa memilih jenis toppingnya antara lain ayam kremes, ayam cincang, sapi cincang dan jamur kremes. Sedangkan Aneka Mie dibagi menjadi dua yaitu mie asin dan manis dengan tiga jenis topping yang sama. Yang terakhir Bakso terdiri dari empat macam porsi yaitu porsi bakso halus/kasar, porsi tahu daging, porsi pangsit/siomay goreng dan porsi bakwan goreng ayam.



Biar makin komplit disediakan juga menu pendamping seperti tahu goreng, tempe goreng, telur dadar/ceplok, usus goreng, ati/rempelo goreng, kepala dan ceker goreng. Minumannya juga tak kalah seru, banyak sekali jenisnya. Ada aneka jus, es, soda dan pitcher.
Malam itu Keluarga Biru memesan tiga menu utama. Mama Ivon memesan Mie Cobek Sapi Cincang, saya Mie Cobek Sapi (daging, babat dan otot) dan untuk Aiman kami pilihkan Mie Asin Ayam Cincang plus bakso. Ditambah menu pendamping tahu goreng dan minumannya es lemon tea dan es jeruk manis.
Tidak perlu menunggu lama menikmati pesanan kami, satu per satu diantarkan ke meja kami. Kini saatnya menyantap Mie Cobek Khas Malang. Penyajiannya memang unik, mie cobeknya disajikan di atas cobek kayu yang dialasi kertas minyak sedangkan mie asin disajikan di atas nampan yang terbuat dari anyaman bambu. Kalau Anda ingin merasakan sensasi makan mie di batok kelapa silakan memesan mie kuahnya saja, unik sekali!






Yang membedakan Mie Cobek Khas Malang dengan mie-mie lainnya adalah bentuknya yang kecil-kecil dan teksturnya lebih lembut. Takaran bumbunya juga pas, tidak terlalu asin di lidah saya. Untuk sambelnya para pengunjung dipersilahkan mengambil sendir di tempat yang sudah disediakan. Tak hanya sambal, kita juga bisa menambahkan acar, saus pedas, saus tomat, kecap manis, kecap asin, cuka, garam dan merica. Jadi kita bisa bereksperimen rasa yang sesuai dengan selera kita.



Jangan khawatir soal harga, menu-menu di Mie Cobek Khas Malang dibandrol dengan harga di bawah 20ribuan kok. Buat saya harganya masih terbilang murah sebab porsi mienya cukup banyak, worth it lah. So, kalau main ke Malang jangan lupa nyobain kuliner mie yang unik di Mie Cobek Khas Malang. Siapkanlah lidah Anda karena nanti akan terjerat kelezatan mienya seperti kami.



Sumber foto mie kuah : http://www.pikore.com/miecobek

8 comments

  1. Aku pingin mie yg dalam batok kelapa, mie kuah. Penasaran sama rasanya. Oh ya wan, ITU ditaruh dalam batok atau batoknya ikut di masak, maksudnya jadi kuali gitu? Atau sbg tmp penyajian saja?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya juga Mbak soalnya belum nyobain kemarin. Batoknya hanya sebagai tempat penyajian Mbak he3

      Delete
  2. Aku suka mie, dan jadi penasaran ama mie cobek... Looks yummi, Wan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ntar kalo mudik main ke Malang kita makan bareng Dee.

      Delete
  3. hooohhh enak ketoke
    cara penyajiannya unik pakai batok kelapa
    regone piye? larang, murah opo standar? hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Harga udah kutulis di akhir artikel Pril, nggak teliti iki bacae :P

      Delete
    2. oh iyo hahaha siwer
      maklum baca pake hape tengah malam :P

      Delete
  4. mau lah nyobain ke sana

    ReplyDelete

Popular Posts