Mengenang Film Dokumenter Xerografer






Kemarin lusa saat meng-back-up file di memori card saya menemukan file film dokumenter yang sudah lama saya cari. Film dokumenter ini bercerita tentang profil saya sebagai seorang tukang fotokopi yang berhasil menulis sebuah novel berjudul Xerografer: Curhat Colongan Tukang Fotokopi.

Film ini dibuat oleh sekelompok mahasiswa UB jurusan Komunikasi untuk diikutkan dalam lomba film dokumenter yang diadakan oleh TVRI pada tahun 2008. Wiih udah lama banget ternyata. Pengalaman syuting film dokumenter ini memberikan saya wawasan dan ilmu baru tentang dunia perfilman tsaaah bahasanya udah kayak artis aja.

Gini lho, lewat proyek Xerografer ini saya jadi tahu kalau membuat film itu tidak mudah. Untuk mempersiapkan kamera saja dibutuhkan waktu hampir setengah jam. Ini dilakukan agar mendapatkan angel yang bagus, cahaya yang pas, ditambah lagi peralatannya masih terbatas jadi harus pinter-pinter mengakali. Apalagi syutingnya waktu itu tidak hanya dilakukan di kampus UB melainkan juga di rumah saya, paling lama mengatur kamera di dalam kamar karena kamarnya sempit dan cahayanya juga kurang.
Lalu yang cukup bikin menguji kesabaran adalah untuk satu scene saja tidak cukup diambil hanya satu kali take. Harap maklum namanya juga pengalaman pertama jadi pasti ada rasa grogi sehingga bikin kurang fokus. Film dokumenter ini durasinya hanya 15 menit tapi syutingnya sendiri sampai 4 hari. Kebayang deh kalo syuting film beneran bisa sampai sebulan lebih mungkin syutingnya. 

Aiman sudah beberapa kali melihat film dokumenter ini dan nggak ada bosennya. Kalau pas mau lihat video dia pasti bilang: Film bapak…film bapak..! Maksudnya pengin lihat film tentang saya.

Nah kapan hari flasdisk yang berisi film Xerografer ini hilang dan saya sempat menyesal kenapa tidak mem-back-upnya di laptop atau flashdisk yang lain. Saya sudah hope less deh, memang kesalahan saya sendiri. Mau minta file ke mahasiswa UB yang bikin film ini juga nggak bisa karena sudah lama nggak kontak.
Eh ternyata file film Xerografer ini masih ada di memori card saya yang lama, bersyukuur banget saya masih bisa memilikinya. Agar tidak sampai hilang lagi, saya back-up di pc kantor dan sekalian di Youtube. Ya kali-kali aja sutradara yang lihat trus ngajak saya syuting film beneran wekekeke ngarepnya ketinggian banget. 

Oke, selamat menonton film dokumenter Xerografer. Psssttt jangan lupa subscribe channel Keluarga Biru yaa, makasiih.


11 comments

  1. Salam kenal mas Ihwan.. Salut dg semangat bloggingnya. Saya pun sedang membangun blog lagi setelah sekian lama vakum. Semoga saya selalu tertulari semangatnya mas Ihwan :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal balik Mas Edwin.
      Siip, banyakin gaul dengan sesama blogger akan tetap tertulari semangat ngeblognya Mas.

      Delete
    2. Saya juga baru mulai ngeblog lagi setelah sekian lama... hehe

      Delete
  2. Cieeee... mantan aktor juga ternyata... :)
    Keren Wan, setidaknya pernah lah ngreasain jadi aktor :)

    ReplyDelete
  3. Ok, meluncur ke channel youtube :)

    ReplyDelete
  4. Ejiyeeeee ternyata selama ini saya temenan sama aktor
    Minta tanda tangan dong kakaaaaak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya silakan antri ya, jangan lupa bawa cemilan :P

      Delete
  5. Saya ceklis untuk dinonton nanti dulu deh, mungkin nanti malam kayanya.. hehe

    ReplyDelete

Popular Posts