Buang Galau Bapermu di Omah Kayu dan Paralayang Batu





Buang Galau Bapermu di Omah Kayu


Ketika melihat film Tarzan, pasti terbersit khayalan di benak kita mungkin seru kali ya jika kita memiliki rumah di pohon. Ketika pagi hari kita menikmati sejuknya udara pagi, siangnya bercengkerama bersama yang tercinta di bawah rindangnya daun-daun trus malam harinya meresapi keheningan malam di bawah sinar bulan dan bintang di langit. Hmm sebuah khayalan liar yang bisa Anda wujudkan di Omah Kayu, Batu.

Kota Wisata Batu memiliki kekayaan alam yang begitu mempesona, salah satunya adalah Gunung Banyak. Di sini ada dua objek wisata yang sudah femes di kalangan wisatawan baik lokal, nasional bahkan mancanegara yaitu Omah Kayu dan Paralayang. Saya sendiri sudah lama mendengar dan melihat foto-foto orang atau teman saat berada di Omah Kayu, naik Paralayang atau menikmati sunset atau sunrise di Gunung Banyak. Namun apalah daya kesempatan untuk ke sana tak pernah datang. Selain itu saya masih bimbang apakah bisa ke sana mengingat kami sudah punya Duo Ai, saya khawatir dengan Aiman yang energik apakah bisa diam di atas gunung nanti lalu apakah Baby Aira bisa tahan menghadapi suhu di puncak yang dingin.

Alhamdulillah kesempatan untuk mendatangi Gunung Banyak akhirnya tiba saat kami mbolang bersama komunitas blogger Malang Citizen. Sore itu setelah kami puas bermain ke Taman Kelinci dan Kebun Wisata Strawberry, kami segera naik menuju kawasan Gunung Banyak.


Jalan menuju Gunung Banyak cukup menanjak namun syukurlah kondisinya masih bagus sehingga tidak begitu memberi kendala berarti bagi kami. Hanya saja kami agak terburu-buru sebab jam sudah menunjukkan pukul setengah lima lebih, padahal objek Omah Kayu hanya buka sampai jam 5 sore. Untunglah ketika kami sampai di sana masih tersisa waktu buat kami untuk masuk dan sekedar foto-foto narsis di Omah Kayu yang terkenal keren itu.

Omah Kayu yang Dramatis Saat Berkabut


Ajak Anak ke Omah Kayu



Awalnya kami hanya melewati jalan setapak yang kondisinya becek dan sedikit licin karena baru terguyur hujan. Mas Aiman tetap saja aktif seperti biasa, seolah tak menghiraukan saya yang khawatir jika dia nanti terjatuh. Apalagi lebar jalan setapak kadang hanya cukup untuk satu orang saja membuat kami kadang tak bisa berjalan beriringan. Untung saja ada Faqih yang sejak di Alun-Alun Batu ditempelin terus sama mas Aiman sehingga saya terbantu menjaganya. Mama Ivon sendiri berjalan di belakang sambil menggendong Baby Aira.





Karena baru saja turun hujan maka kondisi di dalam hutan saat itu jadi berkabut, kami pun tak bisa melihat pegunungan dengan jelas. Namun buat saya pemandangan berkabut di Omah Kayu itu malah membuat suasana menjadi dramatis, apalagi saat saya mengabadikannya lewat kamera handphone saya. Saya berkali-kali takjub dibuatnya, di sini saya diajak melihat karya Sang Maha Kuasa yang begitu indah. Terberkatilah orang yang memiliki ide membuat Omah Kayu ini karena berhasil mewujudkan khayalan liar para fans berat Tarzan. Amazing pokoknya.








Oh iya, Omah Kayu ini juga disewakan lho dengan tariff 350 ribu rupiah per malam. Saat saya melongok ke dalam salah satu Omah Kayu fasilitas yang terlihat hanya kasur empuk saja sih. Trus untuk toilet disediakan di luar kamar, jadi kalau di tengah malam kalian kebelet harus rela keluar dan naik menuju toilet. Duh saya bayanginnya kok udah serem aja yak berjalan di tengah hutan yang gelap gulita wekekeke.




Belum puas rasanya kami narsis ria di Omah Kayu, tahu-tahu sudah terdengar pengumuman dari pengelola Omah Kayu jika jam berkunjung sudah habis. Para pengunjung diminta untuk segera keluar dari kawasan Omah Kayu. Kami pun segera bergegas berjalan menuju pintu keluar.



Menikmati Senja di Paralayang


Kalau kalian ke Omah Kayu maka jangan lupa untuk sekalian naik dikit ke Paralayang karena pemandangan di sana lebih amazing. Dari Gunung Banyak ini kita bisa melihat landscape kota Batu dan Malang yang tampak seperti miniatur. Kita melihat dari kejauhan jalanan di pegunungan yang meliuk-liuk dengan kendaraan yang memenuhinya. Saat di malam hari jalanan itu akan tampak seperti ular bercahaya yang melilit pegunungan kota Batu. Lalu pemukiman yang padat itu juga akan tampak bercahaya di malam hari sehingga kota Batu seperti diselimuti oleh ribuan kunang-kunang.


Gunung Banyak Berkabut


Tapii sayang beribu sayang karena kabut masih betah berlama-lama di Gunung Banyak sehingga keindahan landscape kota Batu dan Malang tidak bisa kami saksikan dengan maksimal. Walaupun begitu para wisatawan tetap betah juga bertahan di sana, ada yang memotret, ngobrol sama teman se-gank, foto-foto narsis atau sekedar menikmati pemandangan Gunung Banyak yang diselimuti kabut.









Di antara para wisatawan itu ada satu yang menarik perhatian saya yaitu seorang pria yang duduk di atas kursi roda. Saya berinisiatif mengajaknya ngobrol. Ternyata pria ini berasal dari Solo. Ketika saya tanya apa yang membuatnya rela dating jauh-jauh ke Batu, jawabnya karena dia ingin melihat keindahan view Gunung Banyak. Saya jadi salut dengan pria ini, keterbatasan fisik yang dimiliki tak menyurutkan semangatnya untuk travelling.




Kesabaran kami menunggu matahari tenggelam berbuah manis. Kabut tebal yang menyelimuti Gunung Banyak sudah sedikit berkurang dan di sebelah Barat kami melihat ada semburat senja di langit. Semua wisatawan pun kompak mengabadikannya dalam bentuk foto maupun video. Sebuah peristiwa yang menunjukkan kebesaran Sang Pencipta dalam mengatur alam seisinya.




Gimana? Apakah Anda masih tidak tertarik untuk datang ke Omah Kayu dan Paralayang. Buat yang lagi galau atau baper karena habis putus cinta, ayo ambil ranselmu, jelajahi Omah Kayu dan Paralayang bersama sahabatmu. Saya jamin semua rasa galau dan bapermu akan sirna manakala engkau melihat dengan mata kepalamu sendiri keindahan alam dan panorama yang ada di sini. 




Demikianlah akhir dari petualangan Keluarga Biru ke Kabupaten Malang dan Kota Batu bersama Malang Citizen. Kami pulang dengan membawa kenangan indah yang terukir di hati tentang sebuah kebersamaan dan kekeluargaan di tempat yang indah dan menakjubkan, Omah Kayu dan Paralayang.


20 comments

  1. Ya Tuhan, pemandangannya :')

    Salam,
    Oca

    ReplyDelete
  2. waw bagus banget tempat wisatanya.. belum pernah saya kesitu... pengen sih , tpi belum ada waktu..
    untuk bapaknya yang pakai kursi roda, semoga sehat selalu dan semangat...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Batu emang kota wisata yang bagus-bagus objek wisatanya.
      Semoga ada waktu main ke sini. aamiin dan makasih udah mampir.

      Delete
  3. kalau lagi galau ke sini rasanya pengen terjun aja. terjun pake paralayang maksudnya :p

    ReplyDelete
  4. Kalo berkabut gini keren juga yaaa...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Dee, kamu belum pernah kan kalo pas berkabut gini? :D

      #kompor

      Delete
  5. fotonya keren banget
    duluu pernah ke gunung banyak tapi naiknya ya pake motor wkwkkw lebih seru ya kalau jalan kaki

    ReplyDelete
  6. Wow banget...
    Kayak di film-film.
    Pengen deh suatu saat nginep disitu. Tapi ngebayangin kebelet pipis malem2 itu lho 😅

    ReplyDelete
  7. Andai kesana Ama pacar, ha-ha-ha. Malang emang cakep mas, banyak gunung dan bikin betah.

    ReplyDelete
  8. Wiih tempatnya indah ya .... masya Allah.

    ReplyDelete
  9. Viewnya cakeeeeeeeeep
    Aih makin kebelet rasanya pengen eksplore Malang huhuhu

    ReplyDelete
  10. Senengnyaaa jalan2
    Viewnya bagus ya :D
    Tapi aku ngeri kalau di ketinggian gtu kyknya hehe

    ReplyDelete
  11. Lagi musim banget konsep kayak omah kayu ini, dimanapun di bangun sejenis. Kmrn nemu di purwakarta, garut sama sentul bogor

    ReplyDelete
  12. Rumah Pohon, ingatkan aku pada FTV Tikus dan Kucing, hahah
    bdw di Boyolali juga ada loh Mas, cuman aku belum lihat, nunggu biar cuaca enggak hujannn :)

    ReplyDelete
  13. Oke sip, aku akan ke sana, pas banget lagi galau *eh

    Salam,
    Senya

    ReplyDelete
  14. Malang pesonanya gak habis-habis deh, banyak tempat menarik di sana

    ReplyDelete
  15. Ya salam.. Indahnya masya Allah. Harus datang ini ke Malang #wonderfulIndonesia

    ReplyDelete

Popular Posts