Menulis
tentang cerita di balik blog? Kalau zaman saya masih bujang sebagian besar
melibatkan diri saya pribadi karena keluarga besar hanya sekedar tahu saja saya
suka menulis. Jangankan blog, internet saja sebagian besar tidak pernah
mengaksesnya. Kalaupun sudah ada yang kenal internet, palingan hanya main facebook saja. Nah lain ceritanya dengan
sekarang, saya sudah berkeluarga dan menulis blog bertema keluarga maka cerita
di balik blog saya tentu saja melibatkan mereka. #LoveMyFamily
Mengapa Keluarga Biru?
Tidak afdol
rasanya jika saya mengawali cerita di balik blog Keluarga Biru tanpa
menceritakan terlebih dahulu mengapa saya memakai nama Keluarga Biru. Bukan
karena kami berdarah biru seperti para bangsawan atau bermata biru layaknya
para bule-bule, tapi karena kami menyukai warna biru. Just it. Namanya jodoh memang tidak ada yang bisa menebak, sejak
dulu saya memang suka warna biru lha kok kebetulan saya berjodoh dengan wanita
yang juga menyukai warna biru. Jadilah hampir semua hal entah itu pakaian, benda
bahkan cat rumah secara naluriah kami memilih warna biru. Aim pun juga
ketularan suka warna biru. Emang sih awalnya kami yang mengkondisikan, namun
semakin ke sini dia secara alami lebih memilih warna biru jika diminta memilih
sesuatu he he he. #LikeFatherLikeSon
Meskipun
penyuka warna biru namun saya tidak sampai kepikiran untuk memakainya sebagai
nama blog. Ide menggunakan nama Keluarga Biru justru datang dari sahabat yang
sudah kami anggap seperti kakak yaitu Mbak Rien. Beliaulah yang mengusulkan saya
memakai nama Keluarga Biru ketika saya memutuskan untuk membuat blog baru.
Alasannya karena kami penyuka warna biru. Awalnya sempat pengin memakai nama
keluarga traveler tapi kan kami nggak serajin Mbak Irawati Prillia yang mbolang
bersama keluarganya. Saya juga penginnya bisa menulis hal yang lain seperti
kuliner, parenting dan yang lain.
Trus juga saya pikir nama Keluarga Biru bisa saya pakai untuk branding blog
karena selain berbagi cerita saya juga ingin mencoba terjun di dunia monetizing
blog. Bismillah, saya pun memantapkan hati memakai nama Keluarga Biru sebagai
nama blog baru saya.
Proses Kreatif Blog
Seperti halnya
menulis buku, menulis blog pun juga membutuhkan kreatifitas, lebih malahan.
Mengapa begitu? Karena persaingan blog lebih luas dan lebih bisa dieskplorasi
karena memiliki fitur-fitur pendukung. Sebuah blog hanya akan menjadi just another blog like before jika dia
tidak memberikan sesuatu yang unik, bermanfaat dan berkesan buat para
pembacanya. Saya menulis begini bukan berarti blog Keluarga Biru sudah mencapai
tiga hal di atas, ini sebagai self
reminder untuk terus belajar dari para blogger kawakan yang jam terbangnya
tinggi dan sudah femes di jagad maya.
Kami
dikaruniai seorang anak laki-laki yang aktif dan sedang membutuhkan perhatian dalam
masa pertumbuhannya. Mama Ivon seorang ibu rumah tangga yang menghabiskan
waktunya di rumah mengurus rumah dan anak kami, Aiman. Pekerjaan sebagai ibu
rumah tangga memang berat dan seperti tak ada habisnya, itulah mengapa ketika
saya pulang dari kerja maka saya menggantikan Mama Ivon mengasuh Aiman. Entah
itu banyak atau sedikit yang penting bisa memberikan jeda bagi Mama Ivon untuk me time dan beristirahat. Apalagi kalau
Mama Ivon lagi ada orderan kue, maka Aim saya ajak agar tidak mengganggu
Mamanya yang lagi beraksi di dapur.
Dengan kondisi
di atas, maka waktu saya untuk menulis blog di rumah jadi sedikit. Apalagi
Aiman itu tipe anak yang tidurnya larut malam trus juga Mama Ivon sendiri juga
ngeblog jadi kami musti bergantian menggunakan komputer. Adakalanya Aim bisa
dialihkan dengan melihat video kesukaannya sehingga saya bisa nyambi menulis.
Tapi seringnya Aim minta ditemani main atau malah nimbrung pengin nyobain main
komputer, kalau sudah begitu maka saya pun mengalah. Pernah juga Aim ngajakin kami
semua tidur sementara saya masih separuh nulisnya, maka saya pun meninggalkan
komputer dan masuk ke kamar. Niatnya sih pura-pura tidur biar Aim mau tidur, eh
yang sering kejadian malah saya kebablasan tidur sampai esok hari. Pas bangun
tahu-tahu dengar suara CPU yang masih menyala di ruang tengah, maklum komputer
jadul jadi sudah ngos-ngosan.
Aim gonceng Papa yang lagi ngeblog |
Jalan lain
agar blog tetap up-date adalah melihara tuyul menulis di kantor.
Untunglah saya ditempatkan di Bagian Sirkulasi dimana tiap orang diberi
fasilitas komputer untuk melayani para pengunjung perpustakaan. Di komputer
kantor itulah saya menuangkan ide postingan yang tiba-tiba melintas,
melanjutkan tulisan tadi malam hingga mengedit foto.
Daripada
bengong atau main-main game saat tak ada pengunjung, lebih baik waktu dan
fasilitas yang ada dimanfaatkan untuk sesuatu yang berguna. Kalau ada
pengunjung yang meminjam atau mengembalikan buku, tulisan ditinggalkan dan
melayani mereka. Kalau sudah kelar pelayanannya, lanjut lagi menulis.
Alhamdulillah, so far teman-teman di
satu bagian tidak masalah kok. Begitu juga dengan para atasan, sepanjang saya
tetap bisa menjalankan tugas dan kewajiban maka menulis bisa jalan terus.
Hunting Bahan Tulisan
Untuk
refreshing maka kami sesekali melakukan travelling atau wisata kuliner, bukan
hobby sih karena kami melakukannya jika keadaan dompet memungkinkan atau pas
lagi pulang kampung ke Blitar. Di antara kami berdua, Mama Ivon lah yang paling
suka melakukan dua hal di atas. Dia selalu saja memiliki ide mau mbolang kemana
saat weekend atau jika pulang kampung, mau mencoba wiskul
dimana jika tanggal muda atau pas nggak masak.
Saya sih
oke-oke saja sepanjang ada waktu, tenaga dan uang pastinya he he he. Namun
adakalanya saya kurang sreg entah karena timing-nya
nggak pas, saya lagi nggak mood atau jaraknya terlalu jauh. Kayak misalnya pas
Mama Ivon ngajak ke Pantai Tambakrejo, Blitar. Waktu itu dia ngebet banget
ngajak ke sana karena sudah lama tidak main-main ke pantai. Ya udah demi istri
tercinta saya turuti, kebetulan juga Aim belum pernah ke pantai. Hanya dengan
berbekal hasil gugling kami berangkat dari rumah ortunya di Wlingi. Awalnya
perjalanan lancar-lancar aja sampai Blitar, hati ini sudah lega ketika melihat
plang jalan yang bertuliskan Pantai Tambakrejo.
“Mungkin
Pantai Tambakrejo ada di balik bukit itu Pa,” ucap Mama Ivon.
Saya tidak
menanggapinya, nggak mungkin ada di balik bukit, gila apa.
Kami lalu
melanjutkan perjalanan mengikuti arah yang ditunjukkan di plang jalan. Sampai
kira-kira dua puluh menit berlalu kok saya tidak melihat ada penampakan
pantainya, malah jalan yang kami ikuti mengarah ke bukit. Beneran aja, motor
butut saya sampai ngos-ngosan menaiki jalan di bukit yang menanjak. Melewati
jalan raya yang di kanan kirinya hanya ada sawah dan perkebunan, ada kalanya juga
jalannya rusak. Mana bensinnya mau habis pula, nggak kebayang kalau motor kami
mogok di tengah bukit yang jauh dari pemukiman penduduk. Ditambah lagi saat itu
musim penghujan. Di situlah saya merasa dongkol, gara-gara menuruti keinginan
Mama Ivon kami jadi harus menempuh perjalanan yang seperti tak berujung ini.
#LebayKumat
Untunglah
setelah keluar dari area sawah dan perkebunan itu kami memasuki pemukiman
penduduk, agak amazing juga sih karena nggak menyangka ternyata di
bukit ini ada pemukiman penduduk. Sambil membeli bensin saya bertanya kepada
pembelinya jarak ke Pantai Tambakrejo, dia bilang sudah dekat. Hati saya lega
mendengarnya. Tak lama kemudian kami sampai dan memang sepadan dengan
jerih-payah yang kami tempuh. Kami bertiga menikmati kebersamaan bermain-main
di pantai yang indah dan merasakan pengalaman kuliner makan ikan bakar di tepi
pantai dengan harga yang bersahabat.
Di kemudian
hari tulisan mbolang kami ke Pantai Tambakrejo itu saya ikut sertakan dalam
lomba blog My Agya My Style. Waktu itu nggak berharap banyak bisa menang karena
cerita dan foto-foto travelling peserta lainnya tuh bagus-bagus, selain itu
juga saya baru kecewa dengan suatu lomba yang pemenangnya itu kok kebanyakan
blogger ibukota. Saya merasa ada diskriminasi. Eh ndilalah, tulisan kami
ternyata keluar sebagai Juara 1 kategori Travelling dan berhak mendapatkan
hadiah sebesar lima juta! Kami benar-benar tidak menyangka dengan kemenangan
tersebut, saya pribadi juga merasa malu karena sudah su’udhon sama Allah juga
teringat kedongkolan saya ketika menempuh perjalanan ke Pantai Tambakrejo.
Lain waktu
Mama Ivon ngajakin wiskul di sebuah resto baru di dekat rumah, saya awalnya
nggak sreg karena takut harganya mahal mengingat tampilan arsitekturnya yang
mewah, namanya De Keik. Eh ternyata harga makanannya nggak begitu mahal dan
rasa sup iganya lezat. Dan Alhamdulillah ketika tulisan review De Keik itu saya
ikutkan dalam lomba review kuliner berhasil keluar sebagai juara pertama. Masih
banyak tulisan-tulisan di blog yang lahir dari ide mbolang Mama Ivon, misalnya
ke Kampung Coklat, Blitar dan Museum Angkut, Batu. Dua tulisan saya tentang dua
objek wisata itu dimuat di majalah Anakku. Alhamdulillah berkah mbolang dan
ngeblog bisa mengantarkan saya meraih impian-impian saya.
Drama di Balik Tulisan
Seperti saya
tulis di atas, Aim itu termasuk anak yang aktif, ada saja yang dilakukannya
atau yang menarik perhatiannya. Ditambah lagi dia punya pendirian atau
keinginan yang kuat, memang bagus sih. Namun seringkali kelebihan-kelebihannya
itu menciptakan drama ketika kami sedang mbolang atau wiskul.
Drama-drama
yang biasanya terjadi misalnya ketika mau berangkat kami selalu molor karena
Aim minta membawa ini-itu, paling sering sih bawa mainan mobilnya. Kalau hanya
bawa satu sih nggak apa-apa, ini minta bawa satu tas. Soal pilih-pilih jaket,
sepatu dan topi pun bisa jadi drama. Maunya pakai barang yang itu-itu mulu,
nggak peduli sudah bulukan atau kotor kalau Aim masih suka maka akan dibilang
bagus!
Di tempat
tujuan pun drama masih berlanjut. Misalnya ketika kami wiskul di café atau
restoran, Aim nggak mau diam. Dia sibuk lari ke sana ke mari, kalau sudah gitu
sayalah yang jadi satpam mengawasinya. Sedangkan Mama Ivon memotret makanannya
sebagai bahan tulisan di blog. Pernah neh kami wiskul bareng sahabat kami Anis,
blogger Kepanjen. Eh ketika es jeruk pesanan kami datang dia rebutan sama Asma,
putrinya Anis. Tumpahlah itu es jeruk di meja dan karpet. Kami bertiga alpa
mengawasi karena lagi sibuk motret makanan yang lain.
Saat kami
travelling ke tiga kota kemarin yakni Yogya-Solo-Semarang beberapa drama juga
mewarnai perjalanan kami. Ketika di Prambanan, Aim membuat Mama Ivon sedikit
geram karena dia malah dengan asyiknya mainan pasir hingga pakaiannya kotor.
Saat di Lawang Sewu Aim menangis ketika tour guide yang memandu kami
berpamitan. Dia kalau sudah merasa cocok atau terkesan dengan seseorang pasti
nggak mau ditinggal. Yang terakhir Aim menangis ketika perjalanan wiskul ke
Gudeg Mbak Tum karena kehausan, dia minta minum air putih nggak mau yang lain.
Aim emang pecinta air putih sejati, sehari bisa habis beberapa botol.
Walaupun Aim
seringkali membuat drama ketika kami hunting bahan tulisan namun kehadirannya
lah yang membuat perjalanan mbolang atau wiskul kami menjadi lebih seru dan
berwarna. Ketika kami mendapat undangan job review di café/resto atau launching
produk nggak tega rasanya untuk tidak mengajaknya. Masa iya kami makan-makan
enak sementara dia kami titipin di neneknya. Toh, pada akhirnya tingkah laku
Aim yang kadang ajaib itu saya angkat di tulisan di blog agar menarik perhatian
pembaca. Selain karena Aim, drama juga kadang terjadi di antara saya dan Mama
Ivon. Nggak heran deh ya, anaknya ikut-ikutan drama juga wekekeke.
Ciptakan Peluangmu Dengan Ngeblog
Meskipun blog
Keluarga Biru baru berusia sembilan bulan, ibarat orang hamil tuh sepuluh hari
lagi bakalan lahir, namun sudah banyak cerita dan berkah yang saya dapatkan
dari aktivitas ngeblog. Seperti yang saya bilang di awal jika tujuan lain saya
ngeblog selain berbagi cerita adalah monetizing blog. Maklum, sebagai kepala
rumah tangga bertanggung jawab agar dapurnya Mama Ivon tetap mengepul dan susunya
Aim tetap terbeli. #IwanFalsModeOn. Saya sudah mencoba menjalanai pekerjaan
sampingan mulai dari bikin penerbitan indie sampai jadi agen asuransi namun
tidak membuahkan hasil yang memuaskan.
Zaman
sekarang, aktivitas ngeblog tidak lagi dipandang sebelah mata. Ngeblog bukan
hanya sekedar berbagi tulisan namun bisa jadi sumber penghasilan. Sudah lama
sih sebenarnya saya tahu kalau kita bisa mendapatkan uang dari ngeblog namun
itu terasa di awang-awang karena saya tidak mengenal blogger yang bersangkutan.
Barulah ketika beberapa sahabat berhasil mendapatkan uang dari ngeblog, saya
jadi bertanya pada diri sendiri: “Kalau sahabat saya bisa, mengapa saya tidak?”
Saya pun mulai
belajar dan menimba ilmu dari para sahabat yang sudah berhasil itu, menerapkan
apa yang mereka lakukan dulu sehingga bisa sesukses sekarang. Saya juga
inisiatif mencari ilmu tambahan di luar sana. Apa yang saya dapatkan saya coba
terapkan, kalau berhasil ya syukur, kalau tidak ya coba cara yang lain. Jalan
untuk monetize blog memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, saya
pernah merasakan tulisan dihargai dengan harga yang rendah, tidak lolos google
adsence (sampai sekarang masih belum lolos sih) hingga ditolak mentah-mentah
oleh klien.
Alhamdulillah
setelah melalui berbagai proses yang menguji keseriusan dan mendewasakan diri saya
mulai mencicipi hasil dari aktivitas ngeblog saya. Kini saya pun jadi semakin
bersemangat ketika menulis blog karena apa yang saya tulis tidak hanya sebagai
sarana penyaluran passion namun bisa bermanfaat bagi keluarga dan pembaca, dari keluarga untuk semua.
Meskipun dari ngeblog ini saya mendapatkan penghasilan namun saya tidak merasa
ini sebagai pekerjaan karena saya menjalaninya dengan senang hati.
So, buat
teman-teman yang saat ini masih galau atau maju-mundur di dunia blog maka
mantapkanlah hati untuk mulai serius menjalaninya. Kerahkan kreatifitas di
dalam dirimu dan ciptakan peluangmu! Percayalah
jika Allah takkan diam saja melihat hamba-Nya jatuh bangun berusaha mencapai
keberhasilan. Kalau nanti teman-teman sudah berhasil maka tetaplah rendah hati
dan jangan pelit untuk berbagi, terutama ilmu dan kesempatan. Siapa yang tahu dari berbagi itu kita tidak
hanya menciptakan peluang bagi diri sendiri tapi juga menciptakan peluang bagi
orang lain.
Jangan takut
kalau orang yang kita bantu itu nantinya malah jadi saingan atau bahkan lebih
berhasil dari kita. Tidak semua orang terpilih menjadi jalan bagi kesuksesan
orang lain lho, jadi berbagialah jika kamu termasuk di dalamnya. Toh yang
namanya rejeki tidak akan tertukar. Ini buat self reminder juga sih hehehe.
Okey, nggak terasa sudah banyak neh yang saya tulis, semoga bermanfaat bagi
para pembaca ya. Keep blogging dan apapun yang terjadi tetap semangat..!!
Tulisan ini
diikutsertakan dalam Giveaway Cerita di Balik Blog yang diadain oleh Mbak Uniek
Kaswarganti yang cantik dan baik hati. *muji-muji biar dimenangin*
Ah kece ini tulisannga
ReplyDeleteCalom pemenang deh
Enak bacanya, mengalir dan tak membosankan.
Semoga menang ya Papa Aim
Salam
Arni
Kebetulan pas idenya ada Mbak jadi ngetiknya mengalir kayak air sampai nggak terasa 3 halaman, Alhamdulillah kalau yang baca juga merasakan hal yang sama.
DeleteAamiin, Yuk mari ikutan Mbak Arni, pasti cerita di balik blog Mbak Arni lebih seru.
Kereeen iihh. Semoga makin cetar membahana yaa buat keluarga biru :)
ReplyDeleteAamiin, doa yang sama buat jejaksematawayang. Ayo Tar, ditunggu kisahnya, aku kepo ama asal usul nama blogmu neh.
DeleteAku juga akhir-akhir ini lebih banyak nulis blog di sela-sela jam kantor, Wan.. Kalo waktu istirahat temen-temen lain memilih tidur, ngegame, atau nonton drama Korea, aku lebih milih nulis. Kalo di rumah susaaah buat nulis. Pasti dirusuhi Lala :D :D
ReplyDeleteTosss, aku malah ngerasa lebih mengalir kalo ngetik di kantor sebab yang dilayani asal beres langsung capcus. Lha kalo Aim, habis minta A trus minta B trus C, nggak ada habisnya :D
DeleteSemoga kerusuhan anak-anak kita bisa menginspirasi mereka untuk mengikuti jejak kita ya Dee, aamiin.
Aamiin, Wan.. :)
DeleteAku juga akhir-akhir ini lebih banyak nulis blog di sela-sela jam kantor, Wan.. Kalo waktu istirahat temen-temen lain memilih tidur, ngegame, atau nonton drama Korea, aku lebih milih nulis. Kalo di rumah susaaah buat nulis. Pasti dirusuhi Lala :D :D
ReplyDeleteTuuh kaaan.. kalo komen dari HP pasti kayak gini jadinya dobel-dobel.. hahahaha...
Deletesukaaa fotonyaaaa yang aim mangku papa aim,, beneraaan bangga ah saya jadi blogger! Banyak sukanya daripada cerita duka dibalik menulis blog ya.. semoga kita semua dimudahkan untuk berbagi lewat tulisan ya keluarga biru..
ReplyDeleteErrr itu bukan mangku Mbak, dia nyempil di belakangku. Kalo mangku aku ya penyet :D
DeleteIya, seumur-umur saya jadi blogger belum pernah saya sebangga sekarang ini, bukan semata karena nilai ekonomisnya tapi karena posisi blogger kini sudah diakui pengaruhnya.
Aamiin, semoga blog kita langgeng menebar manfaat.
InsyaAllah nggak mau mundur. Maju terus pantang mundur... Nulis yuk! money will follow :)
ReplyDeleteSiip, semoga semangat ngeblog kita tetap membara Mbak.
DeleteDitunggu cerita di balik blog'e sampeyan.
Keluarga yang inspiratif mz, semoga berhasil memenangkan giveawaynya :D
ReplyDeleteKami masih belum apa-apa Mas, di luar sana banyak yang lebih inspiratif. Tapi saya jadikan doa ya, aamiin. Ikutan dong Mas, saya kepo neh ama behind the scene blog catper.
Deleteahhh, terharu deh ceritanya papa aim, aku bisa nyantai nulis nih setelah bocah2 raada gede, bisa main sendiri...sukaa tulisanmu wan...
ReplyDelete*kasih tisu*
DeleteIya, aku juga mikirnya nanti kalo Aim udah gedhean dikit pasti bisa nyantai nulisnya. Atau malah rebutan laptop? :D
Makasih Mbak, ikutan juga dong.
Mantabbb bgt keluarga yang kompak, klo aku suka ngintip2 resep masakannya bunda ivoni
ReplyDeleteMakasih Mbak, doa yang sama untuk keluarga sampean.
DeleteJangan hanya diintip tapi dicobain juga kan? he3
wah di balik dapur keluarga biru yang menarik.. Proses kreatif dan Hunting bahan itu yang kadang sangat menantang ya mas..
ReplyDeleteIya bener sekali Mas, kadang harus bersusah payah hingga menguji kesabaran he3. Ikutan juga yuk Mas.
DeleteSaya juga suka warna biru Mas, soalnya sesuai sama warna langit, berasa teduh aja begitu ngelihat warna biru :)
ReplyDeleteWah, seru juga baca proses kreatif di balik blog keluarga biru ini, sampe ada drama-dramanya juga hehe. Kalau saya... masih berjuang nemu waktu yang cocok ngeblog di tengah kesibukan kerja, masih berusaha memantapkan diri untuk terus ngeblog.
"Tidak semua orang terpilih menjadi jalan bagi kesuksesan orang lain" --> kalimat yang sangat menyentuh. Allah udah netepin jalan sukses seseorang, dan bisa jadi melalui perantara orang lain. Semoga berhasil ya Mas menang giveaway-nya.
Iya sama, saya juga merasa teduh dan damai jika lihat warna biru.
DeleteNggak apa-apa ada drama biar ada ceritanya. Ngetik di sela-sela kerja atau istirahat aja.
Aamiin, yuk ikutan juga Mas.
Keluarga biru emang seru yaa, asyik ya klo dua2 nya suka nulis mas. Misua mls bgt klo disuruh mbantuin hunting gambar, dan sambil momong saya curi2 waktu sambil motret, apalagi klo utk lomba biar gambarnya kreatif, ga ada yg bantuin. Ihik, ngeblog masih dipandang sebelah mata ama doi,
ReplyDeleteSeingat saya Mbak kan pernah nulis review hotel karena menang lomba blog ya, masa misua masih memandang sebelah mata? hehehe
DeleteSemoga suaminya lekas terbuka hatinya ya Mbak untuk mendukung aktivitas ngeblog Mbak, aamiin.
Hehee bedanya dengan saya, waktu jaman masih single saya penyuka biru, apa-apa kudu biru dan dominasi warna biru terlihat di kamar kos, namuns etelah mau menikah berubah haluaaan dan saat sudah punya anak, berubah juga...hahaaa. Sukses ya GA nya
ReplyDeleteLha kenapa kok berubah-ubah gitu Mbak? he3
DeleteAamiin, yuk ikutan juga dan salam kenal :-)
Waaaaan.... aku suka banget tulisanmu yang ini. Memang beda ya jika tulisan ditulis dengan jujur dan apa adanya. Feel-nya dapet.
ReplyDeleteGood luck kontesnya ya Waaan
Makasih Mbak Eky, spesial ini nulis hal-hal yang tak terungkap demi lombanya Mbak Uniek he3 Aamiin, yuk ikutan juga, saya kepo lho ama cerita di balik blog Mbak Eky.
DeleteAiiiim, koq gonceng Papa yang lagi ngeblog siiih. Tapi untung ya selesai juga nih postingan Papa.
ReplyDeleteWah suatu kehormatan dikunjungi blogger inspiratif seperti Bunda Yati,
DeleteKalau pas gonceng itu ngetik tulisan sebelumnya, kalau tulisan lomba ini ngetiknya di kantor.
Wah keren banget idenya Mas Ihwan. Emang ide dan mood nulis kalo sudah nongol susah diatur haha. Bener banget, Mas. Kalo bisa nulis pas senggang di kantor itu sesuatu banget bagi kelangsungan blog kita-kita yang sambil kerja.
ReplyDeleteMakasih Mbak, kebetulan tema lombanya pas jadi bisa langsung memancing ide-ide di kepala. Iyap, bener sekalee, pokoknya pinter-pinternya kita agar blognya tetap up-date.
Deleteada banyak cerita seru dan indah dibalik kegiatan ngeblog yang memang seru.
ReplyDeleteMudah-mudahan saya bisa ikutan giveaway ini, seperti keluarga biru
Iya Mas, ide lombanya memang bagus sehingga kita bisa mengetahui cerita seru dan indah yang tak terungkap itu. Ayo ditunggu tulisannya ya Mas.
DeleteFoto Aim nyelip di kursi itu epik sekali Wan :)
ReplyDeleteMbak Unieekk, sukses GAnya ya. Buat Ihwan good luck :)
Ivon motret diam-diam itu Yan.
DeleteAyo kamu ikutan juga yaa, ditunggu.
Kisah blog KB sangat seru dan aku terharu bacanya. Kalau ngeblognya sudah enjoy, semua jadi fun :) Sukses terus buat keluarga biru ya.
ReplyDeleteDan aku suka sekali dengan kalimat ini:
"Jangan takut kalau orang yang kita bantu itu nantinya malah jadi saingan atau bahkan lebih berhasil dari kita. Tidak semua orang terpilih menjadi jalan bagi kesuksesan orang lain lho, jadi berbahagialah jika kamu termasuk di dalamnya."
Aku jadi belajar :)
Terimakasih banyak Mbak Rien yang sudah memberikan inspirasi, ilmu, support dan peluang bagi saya untuk menggalih lebih dalam potensi diri di dunia blog yang seru ini. Semoga Allah membalasnya berlipat ganda kebaikan hatimu, aamiin.
DeleteYee, kalimat itu aku dapetnya dari sampeyan gitu lho.
Seru ya kalo pasangan juga memiliki hobi yang sama, bersyukurlah. Keluarga yang kompak. Kalo saya mudah-mudahan tetap semangat menulis deh.... Keep spirit mas
ReplyDeleteIya Alhamdulillah kami punya passion yang sama sehingga bisa saling membantu dan menyemangati.
DeleteKok sepertinya nggak yakin gitu Mas, apakah istri tidak mendukung kegiatan ngeblognya?
Yuk tetep semangaattt..!!
Kayaknya harus belajar lagi dari mas yg satu ini nih.. Hehe..
ReplyDeleteMemang banyak cerita di balik sebuah postingan ya Mas. Nah itu malah bikin tulisan jadi berwarna, apalagi ditemenin Aim ma mama Ivon yang sabaar, hehe.
ReplyDeleteDunia blogging sekarang sudah sangat menguntungkan ya Mas, rugi kalau kita ga ikut aktif mengembangkan diri dan kemampuan. Jangan kayak saya, hehe.
Semoga menang seperti kemenangan-kemenangan lainnya :)
Tinggal di malang ya mas? Sy jg dari wlingi lho n skrg tinggal di malang (gak ada yang nanyak ya? Hhe), salam kenal
ReplyDeleteYa ampuuun ini tulisan panjang banget dan aku baca sampe abis :D
ReplyDeleteAnak itu emang ya, biarpun ganggu, tapi partner ngeblog sejati yang gak ada gantinya :D
hahahaa...bangga sekali aku bisa jadi saksi drama kalian bertiga :)) klo gak gitu emang gak seru sih Ihwan, nikmati aja yaaa... Terima kasih loh sudah mengerahkan segenap upaya utk ikutan giveawayku. Sukses terus ya untuk Keluarga Biru.
ReplyDelete"Siapa yang tahu dari berbagi itu kita tidak hanya menciptakan peluang bagi diri sendiri tapi juga menciptakan peluang bagi orang lain." Saya suka banget mas sama kalimat itu, mungkin dengan menulis tersebut dapat memotivasi orang lain untuk ikut menulis juga di blog. :)
ReplyDeleteBtw ntar anaknya niru bapaknya ya, jadi seorang blogger. Hehehehe
Suka mas dengan tulisannya. Belajar banyak saya dari tulisan kayak gini. Biar lebih luwes lagi nulisnya. :D
ReplyDeleteSoal cari ide terus sebut uang... *langsung ke pojokan main tanah* berasa bener tuh mas. :D
Selamat ya mas. Menang yang disebutkan di atas itu. Saya pun sempat ditelepon tapi akhirnya dirubah...
Selamat ya mas telah berhasil menang GA-nya Mak Uniek.
ReplyDeleteSalam kenal :)