Suami saya memiliki rencana jika sudah pensiun nanti dia ingin menjadi full time blogger dan youtuber. Saat ini suami bekerja sebagai ASN di sebuah perguruan tinggi negeri di Malang, di waktu istirahat kerja, malam hari atau weekend dia mengisinya dengan membuat konten untuk blog, channel youtube dan social media. Nah dia ingin kelak saat pensiun bisa lebih totalitas dalam berkarya agar hasil yang didapatkan lebih maksimal.
Suami ingin lebih
banyak waktu untuk membuat konten tema travelling dan kuliner dengan sering
melakukan perjalanan ke berbagai kota di Indonesia bahkan luar negeri. Saya tentu
saja mendukung banget karena kami memiliki passion dan hobby yang sama. Malahan
dia sempat berpikir untuk mengajukan pensiun dini namun saya melarangnya karena
menurut saya kariernya sebagai ASN masih bisa dikembangkan lagi ke jenjang yang
lebih tinggi.
Sebagai ASN
suami tidak kuatir memikirkan hari tua karena dia nanti akan mendapatkan dana pensiun
dari pemerintah. Berbeda dengan saya yang full time blogger atau freelancer
masih harus memikirkan bagaimana agar di hari tua nanti memiliki dana pensiun
seperti suami. Nah kebetulan baanget neh pada tanggal 15 Desember 2021 yang
lalu saya mengikuti blogger gathering online yang diadakan oleh Manulife dengan
tema: Rahasia Pensiun Bahagia.
Acara yang dimulai
pukul 11 siang ini menghadirkan pembicara dari Manulife yaitu Karjadi Pranoto: Director
and Chief EB and Sharia Distribution Manulife Indonesia dan Citra Anjelina:
Head of Strategy and Transformation Pension Business Manulife Indonesia.
Hidup Bahagia di Hari Tua, Mungkinkah?
Di pembukaan
acara, Bapak Karjadi langsung membuka mata para blogger tentang kehidupan orang-orang
di luar negeri yang tetap bisa menikmati hidup dan bahagia saat sudah tua. Seperti
kita lihat turis mancanegara yang bisa jalan-jalan bahkan keliling dunia. Nah
bagaimana itu caranya? Tentunya ada hal yang harus disiapkan misalnya sistem
pensiun yang sudah disiapkan dengan baik.
Menjadi tua itu
adalah hal pasti yang tidak bisa kita hindari jadi kita harus merencanakan apa
saja yang akan kita lakukan di hari tua. Apakah ingin lebih bisa menikmati
hidup dengan sering liburan, menekuni hobby yang bisa menghasilkan atau lebih
mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan lebih tekun beribadah. Semuanya itu
adalah pilihan yang harus kita persiapkan mulai dari sekarang.
Berbicara
tentang hari tua pastinya kita juga tetap membutuhkan biaya hidup. Menurut Pak
Karjadi, di hari tua nanti ada biaya-biaya yang berkurang atau diturunkan. Kalau
saat masih muda mungkin kita bisa membeli beberapa pakaian untuk bekerja,
santai di rumah dan liburan. Trus sering makan di luar atau sekedar nongkrong
bersama teman se-genk yang mana pasti membuat pengeluaran membengkak.
Namun setelah
tua pasti frekuensi membeli pakaian atau makan di luar jauh lebih berkurang
sehingga kita bisa menghemat lebih banyak uang. Tapi jangan senang dulu ya
karena ada biaya lain justru semakin bertambah yaitu biaya kesehatan. Kondisi
fisik yang sudah renta akan menyebabkan kita daya tahan tubuh lemah hingga
sering sakit-sakitan. Untuk itu kita harus mempersiapkan alokasi dana khusus untuk
biaya kesehatan.
Pensiun Dini, Berani?
Di sesi kedua
yang diampu oleh Citra Anjelina: Head of Strategy and Transformation Pension
Business Manulife Indonesia, para blogger diajak untuk membahas tentang pensiun
dini.
Sekarang ini di
social media banyak kita lihat fenomena orang yang memutuskan pensiun di usia
yang cukup dini misal di usia 30-40 tahunan. Apakah ini akan menjadi tren atau
hanya sekedar dampak dari pandemi dimana kita harus work form home yang mana
beban kerja malah menjadi lebih berat hingga seringkali membuat burn out.
Jika kita
pensiun dini maka otomatis kita akan menjalani masa pensiun yang lebih panjang
sedangkan di masa tersebut banyak perubahan yang akan kita alami. Beberapa hal
yang harus kita pertimbangkan salah satunya risiko penyakit, semakin tua
kondisi tubuh akan berbeda. Kemungkinan kita akan mudah sakit-sakitan. Lalu
biaya kesehatan semakin lama semakin meningkat, inflasi kesehatan semakin
tinggi.
Bisa saja
tabungan yang kita miliki akan tergerus oleh waktu jika kita harus membayar
biaya kesehatan. Lalu harus dipertimbangkan juga gaya hidup saat pensiun,
harapannya sih kondisi perekonomian kita saat pensiun lebih baik atau setidaknya
sama dengan masa muda kita.
Ironisnya hanya
sedikit saja dari kita yang sudah mempersiapkan dana pensiun, sedangkan sisanya
masih harus bekerja di masa tua untuk memenuhi kebutuhan hidupnya bahkan ada
yang masih harus disupport oleh keluarga yang menimbulkan fenomena Sandwich
Generation yaitu keluarga muda yang harus menopang kehidupan anak dan orang
tua.
So untuk itulah
kita harus merencanakan hari tua kita dengan sebaik mungkin agar kelak kita
tidak menjadi beban bagi anak-anak kita.
Dana Pensiun untuk Freelancer
Saya merasa related
dengan tema yang diangkat dalam blogger gathering ini karena saya juga
ingin memiliki dana pensiun sendiri, jadi tidak bergantung sepenuhnya pada dana
pensiun suami. Mbak Citra membagikan tips bagi freelancer yang ingin memiliki
dana pensiun di hari tua antara lain:
- Pemasukan
memang bervariasi namun usahakan pengeluaran tetap stabil
- Hitung
kebutuhan di masa tua
- Strategi
pengumpulan dana pensiun:
·
Instrumen inverstasi sesuai profil risiko
·
Ikut serta dalam program dana pensiun individu DPLK
Manulife yaitu MiGolden Retirement.
- Disiplin
menyisihkan dana setiap bulan, jika perlu siapkan rekening terpisah untuk
Dana Terpisah.
Teman-teman
blogger sangat antusias saat sesi tanya jawab. Salah satunya Mbak Anisa Desti
yang menanyakan apakah dana pensiun di Manulife nanti bisa diberikan kepada
ahli waris jika kita nanti meninggal.
Mbak Citra menjelaskan
bahwa DPLK prinsipnya adalah penumpukan dana, iuran yang kita setorkan ke Manulife
yang akan diinvestasikan sesuai dengan pilihan kita. Setiap 6 bulan sekali Manulife
akan mengirimkan statement tentang jumlah saldo DPLK yang mana uangnya akan
kembali beserta keuntungan dari pengembangan dana pensiun tersebut. Ketika
terjadi sesuatu kepada kita maka manfaat dana tersebut akan dikembalikan ke
ahli waris.
Mengenal Lebih Dekat DPLK
Manulife Indonesia
Dana Pensiun
Lembaga Keuangan (DPLK) Manulife Indonesia merupakan badan hukum yang didirikan
oleh PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia untuk mengelola dan menjalankan
program yang menjanjikan manfaat pensiun berdasarkan landasan hukum dana
pensiun yaitu Undang-undang Nomor 11 tanggal 20 April 1992 serta peraturan
pelaksanaannya.
DPLK Manulife Indonesia
telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Keuangan, No. KEP-231/KM.17/1994, tanggal
5 Agustus 1994. Sementara itu, performa DPLK Indonesia tetap bertahan di posisi
tertinggi untuk DPLK Multinasional di Indonesia dengan total aset kelolaan DPLK
sebesar Rp 21 miliar dan pertumbuhan yang meningkat sebesar 14% dibandingkan
tahun sebelumnya. Hingga akhir 2020, program DPLK Manulife Indonesia diikuti oleh
lebih dari 570.000 peserta dan 2.300 perusahaan.
Dengan performa
DPLK Manulife yang bagus di atas maka kita tidak perlu lagi untuk mempersiapkan
dan memiliki dana pensiun di DPLK Manulife. Menjadi tua itu sebuah kepastian
namun menjalani hari tua dengan bahagia dan #semakinharisemakinbaik adalah
pilihan yang bisa kita persiapkan mulai dari sekarang. Jangan terlena dengan
gaya hidup yang cenderung boros di masa muda, sisihkan sebagian penghasilan
kita untuk dana pensiun di hari tua. Untuk informasi lebih lengkap tentang DPLK
Manulife silakan langsung klik website Manulife.
Oke Gengs Biru demikian
sharing saya tentang blogger gathering online yang diadakan oleh
Manulife dengan tema: Rahasia Pensiun Bahagia. Yang pasti setelah mengikuti
acara ini pikiran saya jadi terbuka dan ingin mulai merencanakan dan mempersiapkan
dana pensiun di #DPLKManulife sebagai bekal di hari tua nanti agar tidak
menjadi beban bagi anak-anak saya. Salam.
wih bisa tenang ini hari tua karena ada pensiunan, sebelumnya karena bukan pegawai negeri ga akan dapat uang pensiunan dan harus tetep kerja :)
ReplyDeleteSaat usia menua biasanya udah ga ingin yang aneh-aneh ya mak. Yang penting keluarga sehat dan bisa kumpul dengan anggota keluarga dan pasangan aja
ReplyDeleteAku pengen juga di hari tua itu masanya tenang dan bahagia menua bersama pasangan tanpa harus banyak memikirkan soal biaya hidup dan lain lain. Tapi memang kalau pengen kehidupan seperti itu harus nyiapin dana pensiun ya mba. Dan sekarang kita kalau mau nyiapin dana pensiun jadi gampang salah satunga dengan program dar manulife ini ya
ReplyDeleteBismillah, semoga nantinya rencana yabg kita siapkan untuk masa pensiun ini bisa berjalan dengan lancar ya mbak. Sehingga bisa menikmati masa pensiun dengan bahagia :) aamiin
ReplyDeleteSemoga dilancarkan dan dimudahkan rencana pesiunnya ya Mbak...Senangnya kini sudah ada DPLK Manulife Indonesia. Acara ini beneran jadi pengingat mulai merencanakan dan mempersiapkan dana pensiun sebagai bekal di hari tua agar tidak menjadi beban bagi anak-anak nantinya.
ReplyDeleteMasa pensiun tentunya pengeluaran tetap ada dong ya. Jadi jelas harus siap nih dana pensiun. Pengelolaan penghasilan kita tentunya juga harus bisa disisihkan agar bisa menjadi simpanan untuk keperluan di masa tua nanti.
ReplyDeletePensiun dengan bahagia di hari tua? Mungkin saja! Asal disiapkan sedini mungkin. Kalau telat, tetap harus disiapkan, dengan modifikasi rencana tentunya. Tips yang Ivon sampaikan sudah bagus, tinggal dipraktekkan dengan konsisten.
ReplyDeleteBahagia dan sejahtera di hari tua pasti impian semua orang ya. Makasih sudsh diingatkan mbak. Kayanya aku harus mulai berubah nih ngurangin belanja2 yg ga penting dan mulai nabung dana pensiun
ReplyDeleteSetuju banget, masa pensiun harus disiapkan sedini mungkin, terutama buat freelancer kayak kita ini ya mbak. Kalau ASN atau karyawan sih masih bisa tuh ngandalin uang pensiun yang disiapkan pemerintah atau perusahaannya. Kalau kita memang harus mandiri. DPLK tuh menurutku pilihan bagus untuk mempersiapkan dana pensiun
ReplyDeleteSemoga impian mas Ihwan terkabul ya mba. Dan sepakat deh kalau bagaimanapun kuta harus menyiapkan dana pensiun dengan baik. Kampanye Manulife ini bisa jadi motivasi
ReplyDeleteBersama DPLK Manulife Indonesia, dana pensiun bisa direncanakan dan dipersiapkan sedini mungkin. Apalagi yang ditawarkan 2 produk yang bisa disesuaikan dengan kondisi keuangan dan tujuannya di hari tua. Pas banget.
ReplyDeleteWah iya nih kalau pegawai swasta emang kudu bener2 mempersiapkan masa depan. Gak cukup dengan investasi tapi juga kudu menyiapkan dana pensiun juga ya. Sejujurnya aku msh blm terlalu paham soal dana pensiun yg dikelola ma Manulife ini. Apa sudah termasuk asuransi juga atau emang murni dana pensiun yang hanya bisa diambil saat tua nanti? Atau malah kita boleh request kedua produk tersebut dijadikan 1 ya?
ReplyDeletepengeluaran yang stabil ini memang penting banget ya mbak, biar nggak keteteran deh asli. selain dana pensiun yg penting disiapkan juga mental dan bagaimana mau menghabiskan masa tua ya mbak, biar tetap di jalur yang benar dan nggak rugi2 sama sesuatu nantinya.
ReplyDeleteManulife dana pensiun ini ngebantu banget buat ngumpulin uang di pensiun nanti
Hampir mirip nih posisi kita... bedanya suami saya dia gak pedean jadi blogger, buzzer apalagi konten kreator. Dia jauh pemalu dan pasif. Apa apa saya yang ngatur karena kalau tidak dia mah diam saja. Nrimo.
ReplyDeleteMeskipun dia ada dana pensiun, saya tetap harus menyisihkan untuk pos pensiun kami kelak. Mengatur perencanaan keuangan keluarga kami supaya kelak tidak bergantung kepada anak atau orang lain
DPLK MANULIFE ini membantu kita untuk bisa punya dana pensiun ya mbak
ReplyDeletebahkan freelancer pun bisa punya dana pensiun
Untuk masa depan yang lebih baik, mulai sekarang kita siapkan dana pensiun kita.
ReplyDeleteJangan sampai di masa tua nanti kita malah merepotkan lainnya, ya.
Aku baru tahu lho kalau freelancer bisa pakai DPLK. Dan DPLK Manulife ini sudah dapat pengesahan dari menteri keuangan, artinya bisa dipertanggungjawabkan
ReplyDeleteDPLK Manulife membantu semua orang dalam mempersiapkan pensiun mereka sehingga hidupnya lebih nyaman dan bahagia
ReplyDeleteIyaa biaya kesehatan tuh kemungkinan besar memang akan sering digunakan di masa tua ya, Mbak. Belum lagi kebutuhan-kebutuhan lain yang biasanya makin hari makin naik harganya. Jadi kita memang musti mempersiapkan dana pensiun sejak sekarang, ya. Alhamdulillah ada DPLK Manulife :)
ReplyDeleteawww potonyaaaa salah satu awal dari keluarga biruuuuu
ReplyDeleteenak ya jeng jadi bisa mempersiapkan diri gimana2nya buat ke depannya. skrg papih juga pensiun juga dplk dari kantor tapi jadi hepi juga kalau gini
Jadi, kalau di Manulife ini itungan preminya mulai berapa ya per bulannya? Atau variatif menyesuaikan dengan target yang ingin diraih di akhir masa tanggungan?
ReplyDeletesemoga dimudahkan ya mba kedepannya, aku juga sejak dini mempersiapkan buat pensiun dini hahaha Bismillah
ReplyDeleteDengan ikut DPLK Manulife ini, orang yang bukan pekerja kantoran/karyawan pun bisa memiliki dan menikmati masa pensiun dengan menyenangkan ya mbak, tidak terlalu risau dengan masalah keuangan
ReplyDeleteKalau buat pekerja seperti aku ini dana pensiun masuk ke investasi aja kali ya? Hoho... Tp sekarang dgn DPLK Manulife ternyata memudahkan kita2 ya
ReplyDeleteApalagi buat wiraswasta kayak aku, yang gak punya pensiunan, pengen bikin dana pensiun sendiri nanti, masih mengkaji2 kayaknya manulife oke yah mak
ReplyDeleteAku sekarang ya udah mulai mikir pensiun nih. Tadi pagi sek baru aja bahas bareng suami😃😃😃
ReplyDeleteMasa tua memang harus dipikirkan dari sekarang ya mbak. Biar tua nanti bisa lega, gak ngoyo. Langgeng terus ya keluarga biru.
ReplyDeleteKita2 nih emang perlu nyiapin juga ya dana pensiun..semoga dimudahkan ya kita untuk menyiapkan hari tua..bisa dengan ikut asuransi Manulife
ReplyDeleteNah keluarga harmonis idolak ya yang kek begini harusnya ��
ReplyDeleteBaca ini jadi kepikiran buat siapin dana pensiun hari tua mulai sekarang, bener banget emang harus disiapkan dengan matang mulai sekarang karena kadang karena merasa masih muda suka lalai mempersiapkan hari tua.
ReplyDeleteImpian tiap orang buat hidup tenang di hari tua ya mbak, persiapan kudu dimulai sekarang
ReplyDelete