Dukung
Generasi Maju, Danone Penuhi Hak-Hak Pekerja Perempuan
Hai
Geng Biru bagaimana kabarnya? Sudah tahu kalau tanggal 8 maret kemarin adalah
hari perempuan internasional? Hari itu spesial banget karena perempuan adalah
sosok berarti dalam hidup saya. Terutama almarhumah Ibu yang telah mendidik
dengan penuh cinta. Juga Mama Biru yang menyayangi saya dan anak-anak dengan
tulus, menemani sampai hampir 10 tahun ini dan semoga sampai selamanya.
Dalam
rangka Hari Perempuan Internasional, kemarin pas tanggal 8 maret 2022, saya
berkesempatan mengikuti webinar bertema ‘Penerapan Kebijakan Perusahaan Ramah Keluarga,
Dukung Perempuan Pekerja’. Beruntung banget rasanya ikut webinar ini karena
pembicaranya keren-keren, ada Bapak Indra Gunawan sebagai Deputi Bidang
Partisipasi Masyarakat Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Pada
webinar tersebut juga ada pembicara lain seperti Ibu Vera Galuh Sugijanto, VP
General Secretary Danone Indonesia, Maya Juwita, Direktur Eksekutif IBCWE, Rosdiana
Sekarningrum, psikolog, dan Flora Pramasari, Head of Careline and Community Danone
SN Indonesia.
Pembawa
acara dalam webinar ini adalah mbak Chyntia Octaviani. Walau diadakan secara
virtual, tetapi beliau membawakan acara dengan baik. Pengen tahu, ada apa saja
yang dibicarakan dalam webinar yang diadakan dalam rangka hari perempuan
internasional? Ini saya kasih bocorannya.
Perhatian dari Kementriaan PPPA
Bapak
Indra Gunawan menyampaikan kata sambutan. Beliau memaparkan data dari sakernas
(tahun 2021) bahwa pekerja perempuan di negeri ini hanya 54%, jauh lebih rendah
daripada pekerja pria yang jumlahnya lebih dari 80%. Sedangkan ibu rumah tangga
ada 37%. Keadaan ini sudah terjadi selama 10 tahun, padahal sudah ada banyak
kebijakan agar perempuan aman dalam bekerja tanpa mengesampingkan keluarga.
Bapak
Indra Gunawan memaparkan, ada banyak hak pekerja perempuan (dalam peraturan
menteri) seperti ruang laktasi (menyusui), tempat penitipan anak, fasilitas
pelayanan kesehatan, rumah perlindungan pekerja perempuan terutama di kawasan
industri, jadi mereka bisa melakukan pengaduan. Semua ini agar kinerja pekerja
perempuan makin maksimal.
Pekerja
perempuan juga berhak mendapatkan cuti melahirkan selama 3 bulan, termasuk sang
suami juga bisa mengajukan cuti untuk menemaninya. Terutama saat pandemi,
kebijakan perusahaan wajib melindungi karyawan perempuan, agar pekerja dan
keluarganya merasa aman. Juga mengurangi dampak sosial dalam pandemi.
Diskiriminasi juga wajib dihapuskan di tempat kerja.
Work from Home yang Mendukung School from Home
Pembicara
selanjutnya adalah Ibu Maya Juwitha dari IBCWE. Beliau memaparkan fakta bahwa
saat pandemi, anak-anak school from home, sehingga para ibu mendapatkan
tugas tambahan sebagai guru di rumah, padahal ia juga bekerja. Jadi yang
dibutuhkan adalah fleksibilitas dalam bekerja.
Pegawai
bisa work from home tetapi perusahaan mengerti bahwa mereka repot sekali
di rumah, sehingga rapat baru bisa di atas jam 8: 30 pagi, karena pagi-pagi
sekali menyiapkan sekolah online anaknya. Sedangkan rapat juga maksimal jam 12
siang karena setelah itu menyiapkan makan siang anak-anak.
Danone Sebagai Perusahaan yang Ramah Pekerja Perempuan
Selanjutnya
ada Ibu Vera Galuh Sugijanto dari Danone. Beliau menjelaskan bahwa
fleksibilitas itu sudah ada bahkan sebelum pandemi. Selain itu, Danone bahkan
memberikan 6 bulan cuti kepada para pekerja perempuan (agar bisa memberikan ASI
eksklusif untuk bayi). Sedangkan untuk pekerja laki-laki (yang istrinya
melahirkan) mendapat izin cuti selama 10 hari.
Ibu
Vera memaparkan bahwa pandemi malah menjadi blessing in disguise karena para suami
menyaadari betapa lelahnya mengurus keluarga. Sehingga mereka akan terpantik
untuk membantu.
Perusahaan yang Memperhatikan Hak Perempuan
Ibu
Rosdiana sebagai psikolog memaparkan tentang hak perempuan pekerja. Untuk
membesarkan anak, jangan hanya dibebankan kepada sang ibu, tetapi juga ayah,
keluarga besar, dan lingkungannya. Jika anak merasa aman maka ibunya aman, lalu
lebih berperan di pekerjaannya dan produktivitasnya meningkat.
Ibu
Rosdiana memaparkan data bahwa di Indonesia ada banyak eksekutif perempuan,
bahkan nomor 2 di dunia. Namun sayangnya untuk kesetaraan gender masih
tergolong rendah. Dalam UU sudah ada banyak perlindungan terhadap perempuan
selain cuti hamil dan melahirkan, di antaranya ada hak untuk memberi ASI, cuti
keguguran, perlindungan selama hamil, bahkan ada cuti haid!
Jadi,
sebuah perusahan yang baik tidak hanya memenuhi cuti hamil dan hak-hak lain
bagi para pekerja perempuan. Namun sebaiknya juga memberi workshop tentang parenting,
finansial, dan self healing. Peer support juga wajib diberi agar pekerja saling
mendukung (bukannya saling menghina). Dengan dukungan ini plus lingkungan yang
sehat untuk karyawan, maka pekerja perempuan akan lebih sehat mentalnya dan
kinerjanya meningkat.
Danone Indonesia Dukung Perempuan Indonesia Siapkan Generasi Maju
Ibu Vera Galuh dari Danone kembali memaparkan bahwa perusahaannya memberlakukan kebijakan ramah gender. Danone tidak hanya memberi cuti melahirkan selama 6 bulan, tetapi ada pula berbagai kebijakan lain untuk mendukung para pekerja perempuan. Di antaranya, ada ruang laktasi yang nyaman sehingga para karyawan bisa memerah ASI dengan rileks. Bukan hanya ruangan, tetapi mereka juga diberi program pendampingan agar sukses menyusui.
Fasilitas
lain yang diberikan oleh Danone adalah tempat penitipan anak, sehingga para
bocah bisa bermain sambil belajar di sana sementara mamanya bekerja. Juga ada program
pendampingan karyawan, sehingga 1000 hari pertama anak dijalani dengan
maksimal, sehingga mereka tumbuh sehat dan cerdas.
Danone
juga memberdayakan perempuan Indonesia dengan mengkampanyekan gerakan isi
piringku agar anak-anak dan anggota keluarga lain makan makanan yang bergizi.
Juga ada program Warung Anak Sehat agar para ibu kantin menyediakan camilan
yang bergizi. Selain itu, juga ada Rumah Sehat agar para ibu paham gizi
sekaligus mendampingi mereka yang berbisnis kuliner. Ada pula Rumah Tempe sebagai
pelatihan para ibu dalam memproduksi dan berbisnis tempe sehat.
Layanan Careline
Danone
sangat maksimal dalam memberdayakan perempuan Indonesia dan disediakan layanan
careline 24 jam. Flora Pramasari, Head of Careline and Community Danone SN
Indonesia memaparkan bahwa ada 62 careliners yang merupakan profesional (bidan,
perawat, ahli gizi, dan psikolog), siap menjawab pertanyaan dari para ibu. Layanan
tersedia selama 24 jam dan bisa diakses via telepon, WA, email, dan media
sosial.
Wah
ada banyak sekali ya dukungan Danone terhadap perempuan. Tidak hanya bagi
karyawannya tetapi juga bagi seluruh perempuan di Indonesia. Dengan merayakan #WomenInternationalday2022
maka kita lebih tahu perjuangan perempuan demi keluarganya, oleh karena itu
wajib diberi support system yang baik.
No comments