Tips Mendidik Anak Agar Mandiri dan Tangguh

Mendidik Anak Agar Mandiri

Untuk mendidik anak agar mandiri tentunya bukan hal yang mudah karena pastinya perlu kesabaran dan kekonsistenan. Namun menjadi hal yang harus diajarkan agar sang anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang kuat, Tangguh, dan tidak bergantung pada orang lain.

Selain itu, dengan mengajarkan kemandirian pada anak pastinya akan membuat anak jadi tidak mudah menyerah.

Mengajarkan kemandirian pada anak tentunya dapat dilakukan sehari – hari di tiap kegiatan mulai dari bangun pagi, beraktivitas di siang hari, hingga saat akan tidur.

Namun tentunya masih banyak yang kurang memahami bagaimana cara membuat anak menjadi seorang yang mandiri. Selain itu hal tersebut juga membutuhkan kekonsistenan agar anak menjadi seorang pribadi yang mandiri.

 

Cara Mendidik Anak Agar Mandiri dan Tangguh

cara mendidik anak agar mandiri tentunya perlu kekonsistenan dan ketegasan. Berikut adalah pembahasannya:

1.      Menjadi Pelindung untuk Sang Anak

Untuk anak - anak sepertinya mudah saja melakukan sesuatu maupun mencoba hal - hal baru dengan semangat dan keingintahuan. Tetapi pada kenyataannya ada beberapa anak - anak yang tidak seberani anak lainnya dan lebih memilih diam karena lebih ragu, pemalu, serta takut gagal mencoba hal baru.

Kalau seperti itu, jangan tunjukan emosi Anda dan memarahinya karena sang anak tidak berani. Sebetulnya hal yang biasa jika sang anak merasa kurang yakin ketika melakukan hal yang belum pernah dilakukan menurutnya.

Contohnya seperti berkenalan dengan orang baru, mencoba untuk berenang saat pertama kalinya, atau sekadar mencoba bermain sepeda pertama kali.

kewajiban orang tua di sini adalah sebagai yang memberi perlindungan anak serta memberinya rasa nyaman. Karena itu temani anak hingga ia berani dan mau melakukan hal tersebut.

sambil menenangkannya, beri keyakinan ke anak dengan mengatakan “gimana asik kan? Kamu yakin tidak mau coba? ibu temani, ya?”, atau bisa juga kalimat lain yang mungkin bisa memberikan semangat pada anak.

2.      Kenalkan Sang Anak pada Dunia Luar

Banyak orang yang berpendapat bahwa kebiasaan atau kepribadian seseorang sudah terbentuk dari kecil. Karena itu, jangan sampai sifat takut atau tidak berani itu selalu hinggap pada diri anak hingga ia dewasa nanti.

Jika ada suatu permasalahan yang selalu ada pada anak adalah selalu malu, takut, atau menolak bersosialisasi dengan yang ada di sekitarnya, Anda dapat mencoba untuk biasa membawanya agar bisa bertemu dengan berbagai orang. Mungkin sang anak pada awalnya akan merasa seperti risih atau tidak nyaman.


Mendidik Anak Agar Mandiri


Karena itu, coba ajak anak bertemu orang lain di lingkup yang lebih kecil dahulu setelah itu lah coba bertambah banyak dengan bertahap. Anda dapat mencoba dari mengajaknya untuk pergi ke taman sore hari, yang mana ada banyak anak - anak seumurannya.

Dengan begitu, cara tersebut dapat membantu si anak agar terbiasa saat akan berhadapan dengan sesuatu yang baru yang bisa saja belum pernah dia dapatkan sebelumnya.

3.      Ajarkan Sang Anak untuk Menentukan Keputusan Sendiri

Sebagai orangtua bisa saja Anda lebih sering meminta anak untuk mengerjakan pekerjaan rumahnya ketika ia akan pergi untuk bermain. tetapi mungkin saja sang anak sebenarnya mau bermain dahulu setelah itu baru mengerjakan pekerjaan rumahnya sebab anak sudah merasa seperti suntuk.

Anda dapat membiarkan atau berikan anak sedikit kebebasan pada aspek yang lebih kecil, seperti menentukan apa yang akan dipakai atau es krim apa mau ia konsumsi di siang hari. Selama ia melakukan apa yang ia janjikan, orang tua sebenarnya tidak perlu mempermasalahkannya.

4.      Buat Rutinitas

Saat seorang anak mengetahui apa yang akan dilakukan setelahnya, mereka dapat mengantisipasi perubahan serta merasa punya kontrol.

Beri penjelasan mengenai rutinitas yang ada setiap hari, seperti “Setelah makan pagi kita ganti baju untuk pergi ke rumah nenek, kemudian kita kembali untuk membersihkan rumah.

Buat anak menjadi percaya dengan sekitarnya agar anak menjadi pribadi yang mandiri. anak mengasosiasikan membaca buku dan bersenandung dengan waktu tidur, yang membuatnya menenangkan diri saat akan tidur.

Anak dapat berinisiatif agar aktivitas yang anak kira macam mencuci tangan saat makan serta membawa buku untuk dibacakan saat akan tidur.

Setiap rutinitas itu dapat terekam pada otak anak dengan begitu mereka mengerti kegiatan apa yang akan ia lakukan berikutnya.

Ketika sudah memahami, anak akan melakukan hal itu tanpa bantuan orang tua sekalipun, secara tidak langsung itu akan menjadikan anak lebih mandiri.

5.      Belajar untuk Tetap Mencoba Terus

Saat sang anak menemui kesulitan di beberapa hal macam memakai sepatu sendiri atau melakukan beberapa aktivitas. namun anak sangat bersemangat serta harus belajar mencoba hal – hal tersebut sendiri dan dengan begitu sang anak menjadi mandiri.

Orang tua dapat tetap turut membantunya serta menunjukkan langkah yang tepat namun tidak perlu terlalu mendampinginya.

Yang harus diingat, yakinkan anak agar selalu mencoba. saat anak mencoba melakukan sesuatu namun ia gagal, tidak perlu menghentikannya. Biarkan ia paham kalau ia pasti bisa melakukannya.




Beri pesan penjelasan kalau sang anak tidak dapat melakukan sesuatu tidak berarti sang anak itu gagal, namun ia cuma harus mencoba lagi. Tidak mudah menyerah dapat menjadikan anak mandiri serta anak akan menjadi tidak takut gagal.

6.      Dukung Apa yang Mau Mereka Lakukan secara Mandiri

Umur 18 sampai 24 bulan merupakan umur saat sang anak mau melakukan segalanya sendiri. Beri support untuk anak dengan menyesuaikan lingkungannya. kasih tanggung jawab yang sesuai dengan usianya, namun orang tua juga perlu luwes dengan hasilnya.

Yang paling utama adalah anak mau mencoba, dan bukan mengerjakan sesuatu dengan sempurna.

Dengan begitu, sedikit demi sedikit mereka dapat belajar kalau mereka dapat jadi anak mandiri serta dapat mengerjakan berbagai hal walau tidak dengan bantuan orang tua.

Orang tua dapat jadi penyemangat dan bukan yang mengarahkan. Penelitian mengatakan kalau Orang tua yang selalu terlibat dan mengambil alih aktivitas yang anak lakukan menjadikan anak jadi tidak memiliki rasa bangga serta kemauan untuk mencoba hal baru.

Anak akan selalu mencari orang tua untuk menanyakan mengenai sesuatu dengan benar.

Penutup

Itulah pembahasan mengenai cara mendidik anak agar mandiri. Sangat penting untuk anak – anak belajar untuk membiasakan sifat mandiri agar sang anak tidak selalu bergantung pada orang lain. Dengan mandiri juga, anak akan dapat lebih percaya diri dan tidak mudah terkendala cuma karena ia harus melakukan sesuatu sendiri. Semoga bermanfaat. 


1 comment

  1. Si kecil itu jiwa-jiwa pemberani dan ingin tahunya masih besar, kadang aja tanya yang aneh-aneh sampai gak bisa jawab ada aja imajinasinya dan rasa penasarannya. Apalagi tentang dunia luar, pas awal bisa jalan maunya keluar, jadi harus dididik agar menjadi pribadi mandiri dan tangguh.

    ReplyDelete

Popular Posts