Gebyar Senam Kreasi Anak Indonesia

 

Gebyar Senam Kreasi Anak Indonesia

Gebyar Senam Kreasi Anak Indonesia dan Tari Kreasi Profil Pelajar Pancasila di Stadion Gajayana, Kota Malang

 

Hari ini, tepatnya Sabtu, 29 Oktober 2022 sebanyak 6.660 siswa Paud dan TK meramaikan kegiatan Gebyar Senam Kreasi Anak Indonesia dan Tari Kreasi Profil Pelajar Pancasila di Stadion Gajayana, Kota Malang. Kegiatan yang diinisiasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang ini sudah dipersiapkan selama 2 bulan dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional dan Hari Sumpah Pemuda.

Aira termasuk di antara ribuan siswa yang mengikuti senam dan tari kreasi dengan penuh semangat namun tetap tertib. Mereka mengenakan seragam dengan lima warna yang berbeda sesuai kecamatan asal. Seragam Aira berwarna merah muda dengan kombinasi orange. Lalu untuk membedakan dengan siswa yang satu kecamatan, di bagian topi diberi pita berwarna orange juga.

Selama dua bulan, siswa di sekolah Aira diajarkan gerakan senam setiap pagi sebelum pelajaran dimulai agar mereka cepat menguasai dan hafal. Namun orang tua juga tetap diminta untuk mengajak anaknya berlatih di rumah agar semakin hafal.

Bangun Lebih Pagi Agar Tidak Terlambat

Hari Jumat Malam, Kepala Sekolah mengumumkan di WAG bahwa anak-anak harus datang ke sekolah pukul 05.45 WIB. Ini karena ada beberapa persiapan yang harus dilakukan mulai dari pemberian topi dan konsumsi, pengarahan singkat untuk anak-anak ketika nanti berada di Stadion Gajayana hingga proses pemberangkatan. Untuk menuju ke stadion, pihak sekolah sudah menyewa 4 mikrolet (angkutan umum) dimana setiap mikroket berisi 10 anak saja. Jadi total ada 40 anak dari sekolah Aira yang ikut kegiatan Gebyar Senam Kreasi Anak Indonesia ini.

Alhamdulillah, Aira yang biasanya agak susah dibagungunin, di hari Sabtu pagi mudah banget untuk dibangunin. Pukul 5 pagi kami bangunin, sebelumnya saya sudah merebuskan air untuk mandi. Setelah mandi, Aira dibantu Mama Ivon menyiapkan diri. Saya kebagian menggoreng nugget untuk sarapan. Oh iya, sebenarnya pihak sekolah menganjurkan agar anak-anak dipakein pampers karena para guru tidak bisa melayani jika anak-anak ada yang pipis apalagi pup. Tapi kami tidak melakukannya karena Aira nggak mau pakai pampers.

Dari pihak sekolah Aira, tidak memperbolehkan orang tua tua ikut masuk ke dalam Stadion Gajayana karena dikhawatirkan akan membuat suasana stadion semakin penuh. Mengingat ada sekitar 1.500 guru mendampingi para siswa, selain itu sebanyak 800-an guru dari HIMPAUDI juga hadir untuk menarikan Tari Kreasi Profil Pelajar Pancasila dan Malang Seger. Pihak sekolah menentukan agar orang tua menjemput anak-anak pukul 08.00 di Pintu C.

Kemeriahan Gebyar Senam Kreasi Anak Indonesia

Gebyar Senam Kreasi Anak Indonesia dan dan Tari Kreasi Profil Pelajar Pancasila ini dihadiri oleh Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji dan Bunda PAUD Kota Malang Widayati Sutiaji. Tak ketinggalan juga para kepala perangkat daerah terkait dan undangan penting lainnya. Mereka semua turut berbaur dengan para peserta melakukan senam dan tari dengan lincah.

Dalam pembukaan acara, Wali Kota Sutiaji menuturkan bahwa kegiatan seperti ini merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan jiwa dan semangat nasionalisme di dalam diri anak-anak sejak dini.

 

Gebyar Senam Kreasi Anak Indonesia

Gebyar Senam Kreasi Anak Indonesia

"Kita harus menanamkan karakter bangsa pada diri anak-anak sedini mungkin. Seperti kita lihat sekarang arus budaya, akulturasi, asimilasi begitu luar biasa. Anak sekarang bisa melihat budaya luar lewat ponsel dengan mudahnya, sehingga hal ini perlu dimitigasi agar anak-anak tidak terpengaruh hal negatif," pungkas Bapak Sutiaji.

Sementara itu untuk Tari Kreasi Profil Pelajar Pancasila, Sutiaji menyebut bahwa ini adalah bagian dari cara mengajar dalam merdeka belajar. Tari kreasi ini merupakan  kolaborasi dari berbagai kesenian yang ada di nusantara yang mengajarkan untuk tidak egosentris dan menghormati budaya lain.

Kami tiba ke Stadion Gajayana sekitar pukul 08.15 dan suasananya sudah ramai banget. Sepanjang Jalan Semeru sudah dipenuhi puluhan sepeda motor yang diparkir di bahu jalan. Kami pun terpaksa parkir di situ juga. Kami agak kaget melihat beberapa rombongan orang tua yang berjalan pulang sambil menggandeng anak-anak yang mengenakan seragam senam mirip dengan milik Aira.

“Lho ini acaranya sudah selesai tha?” tanya saya pada Mama Ivon.

“Kayaknya sih iya.”

“Kirain masih lama, ya sudah ayo kita cari Aira di dalam.”

Kami sempat salah masuk di Pintu Utama, padahal untuk mencapi pintu tersebut kami harus berjalan melawan arus rombongan para orang tua yang sudah menjemput anak-anak mereka. Untung saya sempat bertanya kepada salah satu orang tua di situ dan baru tahu kalau kami salah pintu. Segera kami menuju Pintu C yang ternyata berada di bagian tengah Jl. Tangkuban Perahu.

Sesampainya di Pintu C kondisinya tidak jauh berbeda, sudah banyak orang tua dan anak yang keluar dari stadion secara bergiliran. Jalan keluarnya berupa undak-undakan sehingga mereka harus keluar dengan pelan-pelan dan berhati-hati. Mama Ivon berinsiatif untuk mencoba masuk ke dalam untuk mencari Aira, saya memilih untuk menunggu di depan Pintu C karena kondisi yang masih banyak peserta senam yang mengantri untuk keluar.

Kurang lebih saya menunggu selama 15 menit, peserta senam masih terus antri keluar namun Mama Ivon tidak kunjung keliatan. Saya lalu menyusul masuk dan sempat bertemu dengan Ibu Kepala Sekolah di tribun. Beliau memberitahu posisi rombongan sekolah Aira. Ketika saya turun ke lapangan saya melihat Mama Ivon berjalan mondar-mandir dari satu rombongan ke rombongan yang lain.

“Belum ketemu tha Ma?” tanya saya keheranan.

“Beluuum, dari tadi aku nyariin nggak ketemu.” Agak panik juga mendengar jawaban Aira. Untung saya langsung ingat informasi dari Ibu Kepsek tadi. Alhamdulillah tak butuh waktu lama bagi kami untuk menemukan rombongan sekolah Aira. Saya mengenali dari pita orange di topi anak-anak.

Setelah berpamitan kepada para guru kami pun lalu berjalan menuju pintu keluar. Eh ada yang kurang, kok kami nggak foto-foto dulu ya. Saya lalu mengajak Mama Ivon dan Aira balik lagi ke lapangan untuk mengabadikan moment yang belum tentu terulang lagi itu. Apalagi Mama Ivon sejak menetap di Malang belum pernah masuk ke Stadion Gajayana. Kalau saya sih kayaknya pernah sekali ke sini tapi lupa kapan dan dalam rangka moment apa hehehe.


gebyar senam kreasi anak indonesia

Gebyar Senam Kreasi Anak Indonesia


Itulah cerita keseruan Aira mengikuti event Gebyar Senam Kreasi Anak Indonesia di Stadion Gajayana, Malang. Semoga bermanfaat ya, Salam Keluarga Biru.

 


Referensi berita dan foto:

https://infopublik.id/kategori/nusantara/680289/6-000-anak-paud-dan-tk-senam-bareng-wali-kota-malang?video=

https://surabayapost.id/ribuan-siswa-paud-dan-tk-kota-malang-ikuti-gelaran-senam-kreasi-anak-indonesia-dan-tari-kreasi-profil-pelajar-pancasila/

 


1 comment

  1. Hemm semangat dan cerianya anak-anak ikut senam, wah anak cewek mirip istrinya cantik. Jadi iri sama momen keluarga seperti ini, kapan-kapan pengin senam bareng keluarga. Terima kasih informasinya!

    ReplyDelete

Popular Posts