Hutan jati di Brongkos, Kesamben Kabupaten Blitar, Jawa Timur |
Setiap kali Keluarga Biru pulang kampung ke Blitar, kami melewati sebuah hutan jati di daerah Brongkos. Hutan jati ini mengalami perubahan yang drastis ketika musim berganti. Ketika musim penghujan daun-daunnya lebat dan lebar menghijau. Melihatnya membuat mata dan hati kita sejuk.
Saat musim kemarau, daun-daun pohon jati itu mulai meranggas, berguguran ke tanah dan menyisakan ranting-rantingnya yang kokoh. Nanti setelah musim kembali berganti hujan maka hutan jati yang meranggas itu akan kembali hijau.
Perubahan dari hutan jati yang
meranggas menjadi hutan jati nan hijau ini membuat saya jadi
menganalogikannya dengan kehidupan manusia yang silih berganti antara
suka dan duka, tangis dan tawa. Life is never flat, begitu Agnes Mo bilang
di salah satu iklan makanan yang pernah dia bintangi.
Kalau dibandingkan antara kondisi meranggas dan bersemi, memang keliatan lebih menarik yang pertama. Hutan jati yang meranggas itu terlihat dramatis. Hal ini mungkin sama dengan kondisi hidup kita yang jadi lebih menantang dan tidak membosankan dengan adanya selingan antara suka dan duka.
Kalau dibandingkan antara kondisi meranggas dan bersemi, memang keliatan lebih menarik yang pertama. Hutan jati yang meranggas itu terlihat dramatis. Hal ini mungkin sama dengan kondisi hidup kita yang jadi lebih menantang dan tidak membosankan dengan adanya selingan antara suka dan duka.
Pertama kali ikutan Turnamen Foto Perjalanan, di Ronde 56 kali ini temanya adalah Keindahan Alam Indonesia.
Cakep banget hutan dan juga pengambilan gambarnya paaassss :)
ReplyDeleteMakasih Yan, ini motretnya pakai hape SE. Dulu belum punya kamera prosumer, karena pemandangan aslinya emang udah bagus Yan jadi dipotret sama hape pun juga tetep bagus ;-)
DeleteWow! Cakep banget foto hutan jatinya, wan.. Ngebayangin foto narsis di situ sambil loncat-loncatan.. ;)
ReplyDeleteMakasih Dee, pertama kali lihat rasanya merinding. Dalam kemarau pun Allah menciptakan keindahan.
DeleteAda kok foto kami saat loncat-loncatan, liat saja di FB-nya Ivon ;-)
kebetulan tempat saya (riau) lagi musim kemarau nih
ReplyDeleteMasa sih Mas? Bukannya sekarang masih musim hujan, bahkan di Jakarta malah lagi banjir.
DeleteMakasih sudah mampir dan komen, salam kenal Mas ;-)
oh ya, sepertinya template blog anda ini kurang SEO mas, soalnya nama blog berada sebelum judul posting..
ReplyDeleteyg SEO itu : judul posting - nama blog
Oh begitu ya? Nggak apa-apa Mas, saya SEO-nya yang biasa saja nggak mau yang terlalu mastah :D
DeleteSaya lihat situs Mas juga seperti itu? ;-)
saya juga pemula kalo soal SEO tp emg pernah baca di blog org, soal yg saya bahas diatas..
ReplyDeletesitus sya beda mas, antara homepage dan area posting situs.. coba aja diperhatikan
ntar foto bareng lagi sama Aim ya ^_^
ReplyDeleteOke Ma, tapi musim hujan kayaknya hutan jatinya jadi hijau.
DeleteSalam kenal, mas..
ReplyDeleteFotonya bagus sekaliiiii..
Keliahatan banget itu alamnya memang sudah fotogenic duluan tanpa teknik fotografi apapun hehehe
Btw, objek foto y6ang mas tanyakan ada di tanah kelahiran saya, kota kecil di Sumatera Utara, Padangsidimpuan namanya. Bukan tujuan wisata memang, tapi cukup terkenal dengan hasil salaknya.
#salam kenal dari sesama peserta TFP56 ^^
Iya bener Mbak, ini saya nggak pakai efek atau editan apapun motretnya.
DeleteWah baru tahu saya kalau di Sumut, Padangsidimpuan terkenal dengan salaknya. Selama ini taunya hanya Salak Pondoh, Yogya. Makasih sudah kunbal Mbak ;-)
Di Jogja, daerah Mangunan, Imogiri, juga ada nih pemandangan semacam ini, Mas.. :)
ReplyDeleteSaya yakin tiap daerah di Indonesia yang punya hutan jati pasti bisa ditemui pemandangan seperti ini Mas.
DeleteSalam kenal, makasih sudah mampir n komen ;-)
Ikutan TFP56 juga Mas?
Widiiih....asli keren bingit ini. Iya Aim kalau tiap tahun lewat situ meski difoto, biar tau perubahan dan perkembangannya. Foto dengan lokasi yang tetap sama, di sini. kayak foto2 ayah dan anaknya yang sedang beredar luas sekarang ini. Dari bayi sampai anaknya dewasa.
ReplyDeleteWah ide bagus tuh Mbak Lina, patut dicoba.
DeleteOh iya saya pernah tahu foto ayah dan anak tersebut.
Bener bener indah, Wan. Itu kalo saya ada di antara pohon-pohon jati itu, mungkin sudah berpose berkali-kali. Ga nahan lihat godaan view secakep itu :D
ReplyDeleteIya sudah bisa ditebak, pasti nanti pose ala Dewi Sandra berkali-kali *dijitak*
DeleteKapan-kapan kalau main ke Malang kita ke sini Mbak ;-)