Sehari
sebelum Bulan Ramadhan, tepatnya tanggal 17 Juni 2015 warga Kota Malang mendapatkan
hadiah istimewa dari Pemerintah Kota (Pemkot) Malang yaitu pembukaan kembali
Alun-Alun Malang. Sejak bulan Januari 2015, alun-alun yang terletak di Jl.
Merdeka ini direnovasi dengan menggunakan dana CSR (Corporate Social Responsibility) dari Bank Rakyat
Indonesia (BRI) sebesar Rp. 5,9 Milyar.
Renovasi
Alun-Alun Malang dilakukan hampir secara keseluruhan, hal ini terlihat dari
berubahnya ruas-ruas jalan di dalam alun-alun dan penambahan beberapa
fasilitas. Mari saya ajak Anda mengelilingi wajah baru Alun-Alun Malang.
Kebetulan waktu
itu saya selesai menunaikan ibadah sholat Jumat di Masjid Jami Malang yang
berada di sebelah barat Alun-Alun Malang jadi kita mulai dari sebelah barat ya.
Dulu area barat ini berupa jalan yang membentang dari utara ke selatan, trus di
bagian kanan dan kirinya adalah tanah yang ditanami dengan rumput dan tanaman
hias. Lalu di bagian yang berhadapan langsung dengan Masjid Jami berupa tanah
luas yang dipaving, area ini sering dipakai oleh para jamaah Masjid Agung Jami
yang tidak kebagian tempat ketika sholat Idul Fitri dan Idul Adha.
Nampaknya
fenomena yang sudah berlangsung lama ini menggerakkan hati Pemkot Malang untuk
mengubah area di bagian Barat ini menjadi multi fungsi yaitu bisa sebagai
tempat refreshing sekaligus tempat sholat. Oleh sebab itu di area barat
Alun-Alun Malang kini diberikan garis shof berwarna merah di antara rerumputan
yang hijau tersebut. Total saya hitung adalah sekitar 10 lebih garis shof yang
membentang dari utara ke selatan. Jika Anda ingin merasakan sensasi sholat di
atas permadani rumput yang empuk itu, maka sholatlah di sini saat Idul Fitri
nanti.
Saya kemudian
melangkahkan kaki ke bagian pojok Selatan dimana nampak beberapa pengunjung
yang sedang duduk-duduk di gazebo mini berwarna orange. Ada dua buah gazebo di
sebelah pojok selatan Alun-Alun, di
antara dua gazebo itu berdiri sebuah loket mini yang bertuliskan BRI Peduli.
Dulu loket ini dipakai untuk berjualan, entah sekarang mau dipakai apa. Memang
sebelumnya pihak BRI akan membuat drive thru di dalam Alun-Alun namun rencana
tersebut ditentang oleh anggota DPRD Malang.
Gazebo Alun-Alun Malang |
Loket BRI |
Tak jauh dari
gazebo terdapat toilet dan arena bermain untuk anak-anak. Dulu bagi para
pengunjung yang mempunyai hajat disediakan bus toilet di pojok selatan namun
kini tak perlu khawatir karena sudah ada toilet permanen di dalam Alun-Alun. Namun
sepengamatan saya siang itu jumlah toiletnya satu, mungkin saya yang alpa.
Dengan jumlah pengunjung Alun-Alun yang semakin membludak saya rasa jumlah
toilet satu tidak akan maksimal memfasilitasi para pengunjung. Semoga saya saja
yang alpa kemarin.
Toilet Alun-Alun Malang |
Yeaay kini
anak-anak tidak akan bosan jika main di Alun-Alun Malang karena kini tersedia
arena permainan ketangkasan. Bagi anak-anak suka tantangan bisa mencoba
permainan panjat-panjatan mini, yang suka menguji nyali bisa main di perosotan
mini. Sedangkan yang suka seru-seruan bisa mainan ayunan.
Namun saya
rasa wahana permainannya ini masih kurang kalau untuk ukuran alun-alun kota
sebab yang datang ke sini bukan hanya warga Malang saja, jika musim liburan
banyak sekali wisatawan dari daerah sekitar Malang yang juga menyerbu
Alun-Alun.
Bagian Selatan |
Tiang-tiang Orange |
Di bagian pojok Selatan saya melihat beberapa petugas Satpol PP yang sedang duduk-duduk di gazebo sambil mengawasi para pengunjung. Mungkin mereka lelah setelah seharian bekerja di bawah terik sinar matahari, apalagi sekarang Bulan Puasa pasti semakin terasa berat kerjanya. Objek yang menarik di sebelah Selatan adalah sebuah taman gantung dengan beraneka ragam tanaman hias yang cantik. Bunganya yang berwarna-warni serasi sekali dengan potnya yang berwarna orange.
Taman Gantung |
Meskipun
suasana sehabis Jumatan itu panas banget namun saya semakin bersemangat
mengelilingi Alun-Alun Malang. Iseng saya membidikkan kamera pada empat gadis
berhijab yang sedang asyik berfoto groufie dengan latar belakang pohon beringin
yang rindang.
Kini ada yang
berbeda pada pohon-pohon beringin itu. Pot-pot besar yang menampung pohon
beringin berumur ratusan tahun itu kini sudah hilang, tanahnya dibiarkan
menggunung dan ditanami rerumputan. Jadi semakin asri dan cantik saja menurut
saya penampilan pohon beringin itu sekarang. Hampir lupa, duluu area di sebelah
Timur ini dipakai sebagai tempat parkir motor lho namun kini sudah berubah
drastis menjadi area terbuka hijau yang sejuk. Ornamen lama yang masih dipertahankan adalah
sangkar-sangkar burung di beberapa sudut Alun-Alun, suara kicau burung-burung
itu membuat pengunjung semakin betah berlama-lama.
Bagian Timur |
Sangkar Burung |
Di sebelah
timur ini juga ada jalan masuk berpaving dengan kursi-kursi antik di sebelah
kanan dan kirinya. Pengunjung yang datang dari sebelah Timur akan disambut
dengan pemandangan yang indah yaitu air mancur menari yang didatangkan langsung
dari Singapura dengan latar belakang Masjid Jami Malang yang megah. Jangan lupa
berfoto narsis di sini sebagai bukti kalau Anda sudah datang ke kota Malang.
Alun-Alun Malang |
Yuk-yuk
lanjut ke sebelah pojok Utara, di sana terdapat gazebo dan loket BRI seperti di
sebelah pojok Selatan. Perbedaannya terletak pada latar belakangnya, di mana di
bagian Utara terlihat salah satu mall terbesar di Malang yaitu Alun-Alun Mall.
Pojok Timur Utara |
Tibalah kita
di bagian yang menjadi ikon Alun-Alun Malang sekaligus kota Malang yaitu
tulisan Alun-Alun Malang berwarna orange yang cerah ceria. Saya tidak tahu,
apakah memang sekarang trendnya memakai warna orange. Di beberapa objek wisata
saya melihat tulisan objek wisatanya juga menggunakan warna yang sama. Memang
sih warna orange nampak eyecatching
sekali jika dilihat dari kejauhan.
Pemkot Malang
mengerti jika para pengunjung pasti banyak berfoto narsis di sini, oleh karena
itu telah disediakan area khusus berbentuk lingkaran di depan tulisan Alun-Alun
Malang untuk berfoto. Namun sayangnya banyak pengunjung yang kurang puas,
mereka lebih suka bernarsis ria dekat tulisan dan mau tak mau menginjak rumput.
Bahkan yang punya anak kecil sampai dinaikkan segala agar bisa narsis di antara
tulisan tersebut. *tepok jidat* Yang narsis di situ tidak hanya satu dua
pengunjung, bayangkan bagaimana rupa taman kecil yang ada di depan tulisan
Alun-Alun Malang jika tak sengaja terinjak-injak pengunjung yang sedang
bernarsis ria.
Oh iya, di
depan tulisan Alun-Alun Malang disediakan jalur khusus untuk kaum difabel.
Hanya saja saya tidak melihat fasilitas lainnya yang diperuntukkan untuk kaum
difabel. Semoga ke depannya Pemkot Malang mau menambahkan fasilitas yang lain
agar kaum difabel juga bisa menikmati keindahan Alun-Alun. Di pojok Utara
sebelah Timur terdapat area yang khusus diperuntukkan untuk bermain skate
board. Namun siang itu tidak ada remaja yang bermain skate board, yang ada
adalah anak-anak kecil yang berlarian dengan riang di atas lintasan skate
board.
Jika Anda masuk ke Alun-Alun Malang dari sebelah utara makan Anda akan disambut dengan instalasi payung yang cantik. Instalasi payung ini dirangkai di antara barisan pohon yang tumbuh di sisi kanan dan kiri jalan.
Banyak pengunjung yang berfoto ria di jalan yang dinaungi instalasi payung tersebut. Selain itu di sebelah kanan jalan juga ada pohon beringin yang dihiasi dengan instalasi payung juga.
Sampailah kita di pusat Alun-Alun Malang yaitu air mancur menari atau istilah kerennya adalah fountain dance. Air mancur menari ini menurut informasi yang saya baca didatangkan langsung dari Singapura lho, wiiih kereen deh.
Di sekeliling air mancur disediakan tempat duduk yang melingkari yang disediakan bagi para pengunjung yang ingin menikmati pertunjukkan fountain dance atau sekedar beristirahat setelah mengelilingi Alun-Alun Malang. Di depan tempat duduk itu juga ada sebuah kolam kecil yang berisi pot-pot dengan bunga teratai di dalamnya. Saya tidak tahu kenapa kolamnya kering, apa memang konsepnya seperti itu atau airnya belum terisi.
Jika Anda
ingin melihat keindahan fountain dance Alun-Alun Malang yang sesungguhnya, maka
datanglah di malam hari. Air mancurnya akan disinari dengan cahaya
berwarna-warni yang silih berganti. Di saat air mancur itu menari-nari maka
alunan musik akan mengiringi layaknya pertunjukkan tarian yang indah. Nanti
saya akan membuat artikel sendiri tentang pertunjukkan fountain dance ini.
Jam sudah menunjukkan pukul satu siang, waktunya saya untuk kembali ke kantor. Secara keseluruhan saya sangat mengapresiasi kinerja Pemkot Malang dan BRI dalam melaksanakan renovasi Alun-Alun Malang, kini Malang mempunyai satu lagi ikon wisata baru. Semoga cerita saya tentang wajah baru Alun-Alun Malang ini bermanfaat bagi Anda yang bingung mencari alternatif wisata keluarga di dalam kota Malang. Dan semoga antusiasme para pengunjung mendatangi Alun-Alun Malang ini diimbangi juga dengan kesadaran untuk ikut menjaga, merawat dan melestarikan keindahan dan fasilitas-fasilitas yang ada di Alun-Alun Malang, aamiin.
waah boleh juga tuh mas tempatnya :)
ReplyDeletesambil nunggu adzan magrib berkunjung ke tempat itu :)
Iya moment pembukaannya emang tepat, saat Ashar banyak yang ngabuburit bersama keluarga di sini.
DeleteAlun - alun malang ini emang salah satu tempat buat ngabuburit di malang sih :D dulu waktu masih kuliah di malang sering kesini~ tapi sekarang jauh lebih bagus deh~
DeleteLho Mas Fahmi dulu kuliah di univ mana?
Deletekalo sore-sore kesana kaya nya sejuk ya apalagi di taman nya :)
ReplyDeleteIya Mbak sejuk, kan pohon beringinnya rindang banget.
Deletewaahh kayaknya perlu ni ke Malang lagiiiii.... cakepp yaaaa ada payungnyaaa...
ReplyDeleteAyo Mbak ke Malang nanti kita kopdar keluarga di Alun-Alun.
Deleteitu keren banget tata kotanya.sampai alun2 dibikin sebagus dan aku yakin nyaman banget....
ReplyDeleteBangett Mbak, tiap hari nggak pernah sepi dari pengunjung. Mbak Chela musti mampir ke sini kalo ke Malang.
Deleteitu tempatnya di malang yaa ?? coba kalau di tasikmalaya, pasti bakalan di kejar tuh tempat :D
ReplyDeleteIya tepast di pusat kota. Moga di Tasik lekas ada taman-taman kota yang bagus.
DeleteNah, ini mirip sama taman Kambang Iwak yang ada di Palembang :) asyik ya kalo taman kayak gini makin banyak.
ReplyDeleteUdah pernah kamu ulas di blog Yan?
DeleteIya asyik buat wisata murah meriah di dalam kota.
Wah Malang jadi keren gini ya ^^
ReplyDeleteIya dong, nggak mau kalah sama Bandung he3
Deletecakep yaaa alun-alunnya wan, makin pengen ke malang niih, moga tahun ini bisa kesampean aamiin...itu safnya keren banget idenya...
ReplyDeleteNtar kabar-kabarin ya Mbak kalo ke Malang, saya jadi guide-nya deh.
DeleteAlun-alunnya jadi cakep banget Wan. Payung2nya lucu. Suasananya rame, asyik.
ReplyDeleteIya Mbak jadi kebanggan baru warga kota Malang.
DeleteWah bagus banget alun-alun nya. Wah di agendakan ke Malang ahhhhh
ReplyDeleteMonggo, Malang punya banyak pesona wisata. Search aja di blog ini Mbak.
DeleteSalam kenal n makasih udah mampir.
Kangen jalan jalan ke Alun Alun Malang, terakhir kayaknya sama teman bule nonton topeng monyet :)
ReplyDeleteAyo Mbak kalo ke Malang main ke sini, tapi topeng monyetnya udah nggak ada sih.
DeleteAlun-alun kota Malang keren banget, bisa piknik bawa keluarga yaa, payung-payung warna-warni-nya bagus banget
ReplyDeleteIya Alhamdulillah Malang makin bagus dengan alun-alun barunya ini.
DeletePiknik lesehan di atas rumput yang hijau.
Alun - laun malang sekarang jadi keren banget yak :D Pengen ke malang jadinya~
ReplyDeleteMonggo main ke Malang.Salam kenal ya.
DeleteWuiiiihhhh. Aku belum ke sana. Udah mau satu bulan aja nih. :D
ReplyDeleteAjakin aku ke snaa dong .... :D
Yo ayo kapan kamu main ke Malang, ntar sekalian bukber.
DeleteAku baru pernah ke balai kota Malang, alun-alun itu sebelah mananya ya mas?
ReplyDeleteAlun-alunnya keren banget. Kalau di Bandung, rumput alun-alunnya pake rumput sintetis. Kalau rumput di alun2 Malang sepertinya asli ya, udah gitu keren lagi pake penanda shaf :)
Payung2 bergelantung mirip di Jl Braga Bandung. Kemudian nama alun2 Bandung diberi warna merah. Duh Malang dan Bandung itu banyak banget kemiripannya ya :)
Kalo dari Balai Kota Malang ke arah selatan, naik aja angkot/mikrolet MM bilang minta turun di Alun-Alun. Naik becak juga bisa.
DeleteIya bener, Malang ama Bandung emang sering dibilang sodara kembar.
Udah deket lho padahal, sayang nggak mampir. Tapi emang macet banget sih biasanya di singosarinya jadi terasa lama deh :D
ReplyDelete