Maternity Photo Baby Ai [behind the scene]


Maternity Photo Baby Ai


Kehamilan merupakan salah satu peristiwa yang paling ditunggu-tunggu dan tidak akan terlupakan bagi setiap pasangan. Perasaan bahagia dan segala persiapan yang dilakukan untuk menyambut kehadiran sang buah hati merupakan kenangan yang sayang jika tidak diabadikan. Begitupun juga dengan Keluarga Biru, untuk mengenang moment mendekati kehadiran Baby Ai kami melakukan maternity photo pada hari Sabtu kemarin.


Mau Foto Sendiri atau Jasa Fotografer


Awalnya kami berniat melakukan maternity photo sendiri namun Mama Ivon kurang puas dengan hasil bidikan saya. Akhirnya kami putuskan untuk menggunakan jasa fotografer yang melayani maternity photo. Ada beberapa pertimbangan kenapa kami memakai jasa fotografer maternity photo.


Maternity Photo Baby Ai
Maternity Photo Baby Ai di rumah


Kalau saat hamil Aiman dulu kami melakukan maternity photo di sebuah studio foto. Meskipun fotografernya seorang wanita namun sepertinya dia belum pernah melayani jasa maternity photo sehingga tidak bisa memberikan ide maternity photo pose buat kami. Nggak heran jika pose maternity photo kehamilan Aiman dulu standart banget he he he.


Nah jika memakai jasa fotografer yang melayani maternity photo, pasti mereka memiliki ide-ide kreatif tentang pose materity photo yang bagus dan unik. Lalu juga mereka akan mau menuruti keinginan atau ide kami sehingga bisa mendapatkan materity photo idaman kami.
Setelah hunting jasa fotografer maternity photo di Malang, pilihan kami akhirnya jatuh kepada Dewandaru Photography. Alasan kami memakai jasa Dewandaru Photography adalah mereka memiliki portofolio yang bagus, salah satuya adalah maternity photo. Dewandaru Photography digawangi oleh duo yang kompak yaitu Habibie dan Ainun, eh salah ding maksud saya Habibi dan Nabila.
Sebelum melakukan maternity photo kami bertemu terlebih dahulu untuk membahas konsep maternity photo Keluarga Biru. Kami ingin mendapatkan dua jenis foto yaitu outdoor dan indoor, dengan ide fotonya dari kami dan Dewandaru. Untuk lokasi outdoor disepakati kami lakukan di Lapangan Rampal karena viewnya yang bagus dan dekat dengan Studio Dewandaru Photography.

***

Di hari yang telah ditentukan kami pun datang ke Lapangan Rampal. Untung saat itu tidak ada event yang diselenggarakan di sana, hanya ada anak-anak sekolah yang sedang berlatih drumband. Aiman tentu saja suka dan tampak antusias melihatnya.

Pemotretan di Lapangan Rampal


Waktu pemotretan molor sejam karena kami harus mempersiapkan diri mulai dari pakaian hingga aksesoris. Adapun aksesoris yang kami siapkan sendiri adalah foto-foto USG Baby Ai, sarung tangan dan sepatu Baby Ai serta hiasan jilbab Mama Ivon. Paling menyita waktu sih ketika Mama Ivon membeli dulu aksesoris bunga di toko aksesoris langganannya. Untung saja Habibi dan Nabila sabar menanti di studio meskipun begitu kami sungkan juga telah membuat mereka menunggu satu jam.
Karena molor itu kami jadi tidak kebagian sinar matahari yang cerah. Langit kota Malang agak mendung siang itu namun tak meyurutkan semangat kami untuk melakukan pemotretan. Sambil menunggu Dewandaru mempersiapkan peralatan foto, saya memotret Mama Ivon dan Aiman menggunakan kamera kami sendiri. Berikut hasil bidikan saya.






Untuk outdoor kami memakai baju berwarna krem. Mengapa tidak biru? Biar ada variasi aja sih. Sebenarnya saya pengin yang di outdoor ada yang memakai baju biru juga. Namun mengingat Mama Ivon kondisinya tidak memungkinkan untuk berganti baju dengan mudah akhirnya kami putuskan memakai baju biru untuk indoor saja.





Sesi pemotretan di Lapangan Rampal tidak bisa lama-lama karena baru beberapa kali shoot, langit semakin mendung dan rintik hujan mulai turun satu per satu. Ditambah lagi Aiman yang heboh sendiri pengin melihat anak-anak sekolah yang berlatih drumband. Meskipun begitu kami berhasil mengeksekusi ide-ide maternity photo yang sudah kami siapkan.

Benar saja, hujan langsung turun dengan derasnya ketika kami hampir sampai di Studio Dewandaru. Kalau kami sih nggak masalah, pakaian basah masih bisa ganti. Lha kalau peralatan kamera yang kehujanan bisa gaswat.

***

Untuk pengambilan gambar indoor dibagi dua sesi, sesi baju krem dan biru. Setelah Habibi dan Nabila selesai mempersiapkan peralatan tempurnya, pengambilan gambar pun dimulai. Seperti di Lapangan Rampal, kami menggunakan foto-foto USG dan sepatu Baby Ai sebagai aksesoris foto. Lalu ada juga pakaian-pakaian bayi yang disediakan oleh Dewandaru Photography, untung ada baju bayi yang berwarna biru hehehe.

Antara Si Hiperaktif dan Si Jaim


Lagi-lagi yang bikin pemotretan sering terhenti adalah tingkah laku Aiman yang tidak bisa diam. Diajak pose susah banget, gerak-gerak semaunya sendiri. Malahan dia pakai acara ngumpet di balik kain background pemotretan. Bikin kami, terutama Mama Ivon sampai senewen dan capek ngeliatnya hehehe.





Untungnya Habibi pandai mengambil hati Aiman, dia mengajak Aiman bermain boneka agar moodnya untuk difoto muncul kembali. Sementara kami melanjutkan foto berdua dulu bersama Nabila.
Tibalah saat pengambilan gambar untuk Aiman. Agar dia bergerak natural, Dewandaru memperdengarkan music anak yang rancak. Tapi ternyata Aiman kurang menyukainya. Saya lansgung ingat kalau saya membawa flasdisk yang berisi video anak kesukaan Aiman. Dan benar saja, begitu video itu diputar, Aiman langsung jingkrak-jingkrak kegirangan.





Saya kira semuanya sudah berjalan dengan lancar. Tapi ternyata tidak sodara. Setelah mengambil foto kami berdua beberapa kali, Nabila baru bilang kalau dia belum mendapatkan foto yang sesuai keinginannya. Nabila bilang kalau senyuman saya kurang lepas, masih seperti tertahan atau kalaupun tersenyum terlihat kurang natural.

Walahdalah,ternyata masalah senyum saat berfoto ini masih saja menghantui saya. Dulu saat menikah saya sampai dibully oleh teman-teman MP karena di foto-foto pernikahan kami, saya kurang senyum. Eh setelah tiga tahun berlalu dan saya sudah bisa senyum saat difoto, saya masih saja belum bisa mengimbangi senyuman Mama Ivon yang natural itu.





Akhirnya kami mengulangi pemotretannya dan tetap saja senyum saya kurang lepas. Saya akui sih saya kurang suka melihat foto saya saat tersenyum lepas. Sebab saya terlihat jelek kalau tertawa lepas. Nabila sampai memberi masukan jika apa yang jelek menurut kita belum tentu jelek menurut orang lain jadi saya nggak perlu jaim wakakaka.
Kami pun melakukan pemotretan lagi, dari sekian kali bidikan hanya satu dua foto yang terlihat lepas senyumnya. Demi Dewa, apa saya harus oplas wajah saya kayak Nandish Sandhu pemeran Veer Singh Bundela agar bisa tersenyum lepas saat difoto?? #terUttaran

Saking asyik dan serunya melakukan maternity photo kami sampai tidak sadar jika hari berganti sore. Setelah melihat hasil foto mentahnya dan makan siang yang telat, kami pun berpamitan kepada Habibi dan Nabila. Kami pulang dari studio Dewandaru dengan perasaan bahagia dan puas atas pelayanan yang diberikan. Semua ide berhasil kami eksekusi, tak hanya maternity photo bahkan kami mendapatkan bonus foto sendiri-sendiri.





Itulah cerita benid the scene Maternity photo Keluarga Biru bersama Dewandaru Photography. Untuk hasil finalnya kami masih harus bersabar karena masih harus melalui proses editing terlebih dahulu. Nanti kalau sudah jadi pasti kami share juga di sini. 


14 comments

  1. Senyumnya harus dilepasin mas Ihwan, hehehe... BTW, itu indoor di rumah atau studio dewandaru?? Katanya dapat free ya maternity photo session ini?? Bukan gitu atau iya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau kelepasan ntar takut kabur Mas :P
      Di rumah sekaligus studio Dewandaru Mas.
      Hari gini masa ada yang gratis Mas, apalagi sampe foto indoor dan outdoor he3

      Delete
  2. Wuahahahaha asli aku ngakak dibagian senyum itu *maaf*
    Tapi sekarang udah gak baper to :p

    ReplyDelete
  3. Mayan. Postingannya bikin melek pagi2. Wkwkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah kayak kopi panas dong Mbak tulisan saya hi3

      Delete
  4. jika nanti berkeluarga pengen juga foto kayak gitu, hehe
    salam kenal..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga lekas disegerakan ya Mas.
      salam kenal balik n makasih udah mampir.

      Delete
  5. Pas aiman dulu ada sesi maternity photography gak ya? Bumilnya segerrrr, cantikk.....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada Mbak, udah aku tulis di atas he3
      Nyari-nyari fotonya di FB nggak nemu, udah tenggelam ama foto-foto lainnya.

      Delete
  6. Gak komen senyume Ihwan wkwkwk
    Nama Dewandaru tu kok kyke gak asing ya? Di Surabaya apa ada nama studio serupa ya? eh atau nama kapal ya?hehehe tau dink

    ReplyDelete
    Replies
    1. Komeno nggak opo-opo. #siapinlakbankalombully
      Dewandaru itu nama buah yang membawa keberuntungan Pril, dengan memakai nama itu Dewandaru Photography berharap mendapat keberuntungan mendapatkan klien-klien yang oke. Ya semacam Keluarga Biru inilah he3

      Delete
  7. Pohon Dewandaru banyak loh di Kep. Karimunjawa *malah ngomeni komennya Ihwan :))

    Baru tau ih ada maternity photo segala. Dua anakku ndak ada yg foto2 gini hiks... pdhl udah ga pengin hamil lagi. Nyari ide lain ah buat foto keluarga aja ya.

    Ivon cantik bangeeett pake pink.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau dulu pasti juga ada yang foto pas hamil tapi belum tau kalo namanya maternity photo.
      Mbak Uniek bisa coba foto tiap tahun di tempat yang sama agar tahu perubahan setiap anggota keluarga.

      Makasih Mbak, untung saya nggak dipaksa pakai pink juga. pasti pada semaput wakakaka.

      Delete

Popular Posts