Setiap orang tua
kita pasti ingin si kecil tumbuh dengan sehat, aktif dan semangat mempelajari
hal-hal baru di dalam hidupnya. Namun adakalanya si kecil mengalami gangguan
pencernaan, salah satunya adalah sembelit atau konstipasi.
Aiman, putra
kami juga pernah mengalami konstipasi ketika masih berumur satu tahun lebih
hingga sekarang tiga tahun. Biasanya hal ini terjadi jika dia kurang
mengkonsumsi sayuran dan serat. Antara kasihan dan lucu melihatnya. Kasihan
karena dia tampak kesulitan ketika buang air besar, tetapi di sisi lain juga
lucu karena ekspresinya saat mengejan (lethargic) terlihat menggemaskan hehehe.
Nah kali ini
Keluarga Biru akan sharing tentang konstipasi atau sembelit pada balita, mulai dari penyebab
dan bagaimana cara mengatasinya. Simak baik-baik ya.
Penyebab Sembelit /Konstipasi pada Balita
Saluran pencernaan si kecil yang masih berkembang dan masih peka.
Pada saat
kondisi normal, sistem pencernaan anak mampu menyerap semua nutrisi makanan
yang diasupnya. Namun, di awal-awal tahun kehidupannya, enzim yang membantu
mencerna protein dan latosa bisa jadi belum bekerja sempurna. Hal ini
menyebabkan protein susu dan laktosa yang dibutuhkannya tidak terserap dengan
sempurna dan akhirnya masuk ke dalam usus besar, dimana di dalam usus besar ini
menjadi rumah untuk berbagai macam bakteri hidup. Bertemunya sisa nutrisi
dengan bakteri menyebabkan pembusukan sehingga menimbulkan ketidaknyamanan
pencernaan seperti perut kembung, sering buang angin, BAB tidak lancar dan
rewel tanpa sebab yang jelas.
Posisi si kecil yang sering terlentang.
Hal ini sering
terjadi jika si kecil sering dibaringkan dalam posisi terlentang. Posisi ini
akan membuat sistem pencernaannya agak sulit bekerja (tidak seperti anak-anak
yang sudah lebih besar, yang telah memiliki gravitasi untuk bantu mendorong
sesuatu keluar). Feses si kecil mungkin berjalan lambat melalui jalur
pencernaan, yang menyebabkan fesesnya menjadi keras dan kering. Semua perubahan
pada makanan si kecil di tahun pertama juga dapat mempengaruhi sistem
pencernaannya.
Kurang minum air putih.
Hal ini biasanya
terjadi pada balita yang kurang suka meminum air putih. Padahal hampir 70
persen tubuh kita terdiri dari cairan, kekurangan air akan membuat tubuh
dehidrasi dan ini bisa menyebabkan konstipasi. Proses pencernaan makanan membutuhkan
air, ketika kadar air sangat minim maka sisa pencernaan yang dihasilkan akan
menjadi keras.
Kurang mendapat asupan makanan berserat.
Balita pada
umumnya sangat pemilih ketika makan, apalagi untuk sayuran dan buah-buahan
jarang sekali yang menyukainya. Kurang mengokonsumsi sayuran dan buah akan
membuat tubuh kekurangan makanan berserat, jika dibiarkan terus-menerus akan
menyebabkan susah buang air besar.
Tidak rutin buang air besar (BAB).
Kondisi ini
terjadi biasanya karena si kecil sering menahan BAB saat toilet training. Sebagian balita mengalami ketakutan ketika masuk
kamar mandi, apalagi ketika harus BAB di kloset entah merasa jijik atau takut
terjatuh. Nah ketakutan ini membuat mereka
cenderung memilih menahan BAB dalam waktu lama sehingga dapat
menyebabkan penumpukan dan pengerasan feses di dalam perut.
Genetis atau turunan dari orang tua.
Jika orang tua
memiliki gangguan konstipasi, biasanya si kecil juga akan mengalaminya. Ini
mengapa penting untuk mengetahui tanda-tandanya dan menerapkan pola makan yang
baik diikuti dengan aktivitas fisik dan gaya hidup sehat sejak dini.
Setelah
mengetahui apa saja penyebab terjadinya sembelit atau konstipasi pada balita,
maka kita bisa mencari solusi bagaimana cara mengatasinya. Penanganan ganguan
pencernaan ini dapat memakan waktu yang cukup lama, oleh karenanya kesabaran
ayah bunda dan komitmen dari anggota keluarga lain untuk mendukung proses
penyembuhan si kecil menjadi sangat penting.
Tips Mengatasi Sembelit/Konstipasi pada Balita
Penanganan
gangguan pencernaan ini dapat memakan waktu yang cukup lama, oleh karenanya
kesabaran ayah bunda dan komitmen dari anggota keluarga lain untuk mendukung
proses penyembuhan si kecil menjadi sangat penting. Berikut adalah tiga cara
meredakan gejala sembelit si buah hati.
Tingkatkan Konsumsi Air Putih.
Berikan si kecil
cairan yang cukup terutama air putih. Menurut situs BabyCenter, anak usia 1-3
tahun memerlukan cairan sekitar 1,3 liter perhari.
Tingkatkan Konsumsi Serat.
Pastikan si
kecil mendapatkan buah-buahan dan sayuran setiap harinya. Beberapa buah dan
sayur yang direkomendasikan ahli utuk meredakan gejala sembelit adalah apel,
buah pir, aprikot, kurma, pepaya, brokoli, kubis, kacang polong, selada, dan
kembang kol. Konsumsi pula makanan tinggi kandungan serat lainya seperti seral,
dan roti gandum utuh.
Tapi mungkin
sebagian orang tua merasa kesulitan mengajak buah hatinya rajin minum air putih
dan mengkonsumsi makanan berserat. Di mata para balita, air putih dan makanan
berserat mungkin kurang menarik baik dari segi bentuk dan rasanya. Terutama
bagi balita yang mengkonsumsi susu formula, mereka malah lebih suka meminum
susu daripada dua jenis makanan tersebut.
Nah mengapa Anda
tidak mencoba mengganti susu formulanya dengan susu formula yang membuat feses
si kecil menjadi lembut. Enfagrow A+ Gentle Care bisa menjadi pilihan bagi
balita Anda yang mengalami gangguan sembelit atau konstipasi.
Mengapa Enfagrow A+ Gentle Care?
Enfagrow A+
Gentle Care merupakan susu pertumbuhan untuk anak usia 1-3 tahun, dengan
teknologi PHP yang diproduksi di Belanda sehingga memiliki protein halus yang
mudah dicerna untuk perutnya yang peka. Selain itu Enfagrow A+ Gentle Care juga
diperkaya dengan nutrisi penting seperti Omega 3 dan 6, Kalsium, Zat Besi, Asam
Folat, Vitamin B1, B6 dan B12 yang penting untuk pertumbuhan balita.
Enfagrow A+
Gentle Care merupakan salah satu produksi dari Mead Johnson. Nama Mead Johnson
sudah tidak diragukan lagi sebagai produsen susu untuk bayi dan balita. Mead
Johnson dibangun di atas dasar nutrisi yang berbasiskan ilmu pengetahuan. Perusahaan ini merupakan salah satu dari
perusahaan pertama di Amerika Serikat yang menitik beratkan penelitian ilmiah
pada nutrisi untuk bayi dan anak. Demikianlah sharing Keluarga Biru tentang
penyebab dan tips mengatasi sembelit atau konstipasi pada balita. Semoga tips
sederhana ini bermanfaat bagi buah hati Anda.
Sumber referensi:
http://www.enfa.co.id
http://balitapedia.com
https://id.wikipedia.org
Solusi yang sangat membantu :)
ReplyDeleteAlhamdulillah, makasih Mas.
DeleteWah, dulu aku selalu bingung pas Asma sembelit. Sekarang udah lancar sih.
ReplyDeleteBuat Michan nanti, harus lebih memperhatikan air putih dan seratnya agar gak sembelit ya ....
Enfa gak ada yang buat di bawah 1 tahun kah?
Waahhh, tipsnya bermanfaat banget. Untungnya sih anak-anak belu pernah mengalami sembelit. Kunci utamanya sih air putih ya
ReplyDeleteAis termasuk jarang sembelit, setelah kuanalisa, ternyata karena asupan air putihnya yang banyak. Kemana-mana Ais wajib sangu air putih.
ReplyDeleteSamaa kayak Aiman, dia suka banget minum air putih. Wong kalo makan di luar, udah minum teh atau makan es aja tetep kok minta air putih.
DeleteTips-nya membantu nih buat mahmud yang baru punya baby biar gak panik, kalau-kalau baby nya kena sembelit :-)
ReplyDeleteWah baru tahu kalau salah satu penyebab konstipasi karena sering telentang..sehat selalu aim dan dedek yaa
DeleteIya Ma, dicatet baik-baik ya. Kalau perlu diskrinsut hahahaha
DeleteWah, ini masalah yg sedang dihadapi bungsu ane nih wan. Coba diterapin ah. Makasih sharingnya.
ReplyDeleteSama-sama, moga konstipasi anaknya lekas sembuh Omali.
DeleteKalau anak2 konstipasi biasanya aku langsung pakai jurus pijat ILU, gowes dll.
ReplyDeleteTp emang anak2 kudu dibiasain minum air putih dan makan sayur ya. TFS :D
Sama, kayak Ivon juga pijat ILU dan gowes.
DeleteSiip, mencegah lebih baik dari mengobati kan Pril.
Ternyata itu nama istilah medisnya ya. Ponakanku 22nya susah banget disuruh busng air besar, mungkin ada problem juga. Tapi untung udah sehat
ReplyDeleteIya Yan, sekarang udah tau kan?
DeleteAlhamdulillah kalo gitu, moga ga kumat lagi yaa.
Waaahh infonya bermanfaat, bisa dicoba ke piki kalau mengalami sembelit juga. Baru tahu kl namanya konstipasi.
ReplyDeleteSama-sama Mbak, senang kalau tulisan kita bermanfaat buat pembaca ya.
DeleteSedikit pandangan lain :), dapat dari grup HHBF
ReplyDeleteKebutuhan serat untuk bayi dan anak BERBEDA dengan dewasa. Yang butuh banyak serat agar lancar BAB tidak sembelit itu orang dewasa, bukan bayi dan anak. Itu sebabnya pemberian mp asi yang hanya buah saja dan atau sayur saja, justru memicu sembelit. Apalagi saat sembelit sudah terjadi, solusinya BUKAN ditambah asupan serat dari buah, karena asupan serat berlebih justru MEMPERPARAH kondisi sembelitnya, TAPI berikan lemak tambahan, protein dan karbohidrat bervariasi, kenalkan air putih, teruskan pemberian asi, berikan porsi secukupnya cukup 2-3 sdm dewasa untuk setiap kali makan dengan tekstur semi kental. Artikel tentang sembelit pun sudah ada di dokumen grup ya :) Jadi kalau bayi dan anak sembelit, solusinya bukan pepaya dan aneka sayur ya, buah dan sayur perlu tapi secukupnya :)
Sedikit cerita dari pengalamaku dan teman2 ya mbak, pas mpasi aiman dulu kalau sembelit dikasih buah bisa membantu kok. Tapi memang tiap anak beda2 kondisinya, ada yg berhasil bab dgn konsumsi buah, ada yang gak.
DeleteBtw, aku dlu bikin menu2 mpasi juga panduan dr hhbf lho..
Tapi sekarang kyknya udah direvisi ya, jadi mpasi nya pakai panduan who 😊
Iya, memang rasanya banyak perkembangan :).
DeleteDan karena penasaran jadinya coba cek lagi sana-sini, ternyata memang serat pada umumnya masih jadi salah satu terapi utama di beberapa guideline yang ada ya, termasuk buah :).
DeleteCopas apa adanya dari postingan admin, jadi maafkan ada capslock, maksudnya buat penegasan, hehehe.
ReplyDeleteOke Mbak, makasih informasi tambahannya.
DeletePrema sih sejauh ini hampir gak pernah sembelit ya, mungkin karena makanannya dia apa aja masuk dan memang doyan air putih
ReplyDeleteBiasanya kalau dalam sehari dia makannya kurang berimbang, misalnya hanya nasi dan ayam saja tanpa sayur, aku gempur pakai air putih yang banyak plus buah pisang atau pepaya.
Dan aku baru tau kalau susu Enfagrow itu bisa untuk mengatasi konstipasi. Makasi infonya, Papa Aim
Wiih Mas Prema kereen, belakangan Aiman ga suka makan sayur, masalah klasik yang dialami anak ya Mbak.
DeleteSama-sama, ini produk terbaru Enfagrow Mbak.
wah ternyata serat juga memengaruhi penanganan sembelit. Terima kasih infonya sangat membantu ;)
ReplyDeleteSama-sama Anggi, makasih udah mampir :-)
DeleteIya terjadi sama Chila juga, kalau kurang minum suka konstipasi. Makasih tipsnya Wan, berguna banget nih.
ReplyDeleteSama-sama Teh, moga Mbak Chila ga konstipasi lagi.
DeleteIya terjadi sama Chila juga, kalau kurang minum suka konstipasi. Makasih tipsnya Wan, berguna banget nih.
ReplyDeleteBlogger Batam suka komen dobel ya hihihi.
Deleteeh genetis jg bisa jd penyebabnya yak, baru tauuuu
ReplyDeleteIya Mbak, saya tiap tahun selalu ngalami konstipasi sekali atau dua kali. Dan ini menurun ke Aiman.
Deleteiya tuuh..anak2 kadang ogah minum air putih,
ReplyDeletemaunya teh, sirup, yang manis2
Alhamdulillah Aiman suka minum air putih.
DeleteAnakku makan pepaya kalau sembelit....
ReplyDeletePepaya emang efektif banget buat mengatasi konstipasi Wit.
DeleteTernyata mas Ihwan sama kayak aku ya. Waktu kecil suka sembelit. Sedih ternyata menurun ke Aiman dan Ubii :(
ReplyDeleteAku sampe sekarang masih suka sembelit Mbak :D
DeleteLihat si kecil konstipasi itu bikin sedih ya, anakku pernah sekali sembelit pas tak kasih sufor. Kapok deh
ReplyDeleteMungkin sufornya tidak cocok Mbak Prima. Trus sekarang minum susu apa? Mungkin tertarik mencoba Enfa Grow?
Deleteinfonya sangat bermafaat sekali jika nanti punya anak kecil
ReplyDeleteIya Mas, silakan disimpan biar kelak ga lupa he3
DeleteGw pikir sembelit hanya terjadi pada yg dewasa saja, ternyata anak2 juga
ReplyDeleteKan anak-anak juga manusiaa Om Cumii, eaaaa :D
Delete