Ketika Si Kecil Mengalami Konstipasi







Setiap orang tua kita pasti ingin si kecil tumbuh dengan sehat, aktif dan semangat mempelajari hal-hal baru di dalam hidupnya. Namun adakalanya si kecil mengalami gangguan pencernaan, salah satunya adalah sembelit atau konstipasi.

Aiman, putra kami juga pernah mengalami konstipasi ketika masih berumur satu tahun lebih hingga sekarang tiga tahun. Biasanya hal ini terjadi jika dia kurang mengkonsumsi sayuran dan serat. Antara kasihan dan lucu melihatnya. Kasihan karena dia tampak kesulitan ketika buang air besar, tetapi di sisi lain juga lucu karena ekspresinya saat mengejan (lethargic) terlihat menggemaskan hehehe. 

Nah kali ini Keluarga Biru akan sharing tentang konstipasi atau sembelit pada balita, mulai dari penyebab dan bagaimana cara mengatasinya. Simak baik-baik ya.

Penyebab Sembelit /Konstipasi pada Balita


 
sembelit pada bayi
Foto rontgen seorang anak yang mengalami konstipasi.
  1. Saluran pencernaan si kecil yang masih berkembang dan masih peka.

Pada saat kondisi normal, sistem pencernaan anak mampu menyerap semua nutrisi makanan yang diasupnya. Namun, di awal-awal tahun kehidupannya, enzim yang membantu mencerna protein dan latosa bisa jadi belum bekerja sempurna. Hal ini menyebabkan protein susu dan laktosa yang dibutuhkannya tidak terserap dengan sempurna dan akhirnya masuk ke dalam usus besar, dimana di dalam usus besar ini menjadi rumah untuk berbagai macam bakteri hidup. Bertemunya sisa nutrisi dengan bakteri menyebabkan pembusukan sehingga menimbulkan ketidaknyamanan pencernaan seperti perut kembung, sering buang angin, BAB tidak lancar dan rewel tanpa sebab yang jelas.

  1. Posisi si kecil yang sering terlentang.

Hal ini sering terjadi jika si kecil sering dibaringkan dalam posisi terlentang. Posisi ini akan membuat sistem pencernaannya agak sulit bekerja (tidak seperti anak-anak yang sudah lebih besar, yang telah memiliki gravitasi untuk bantu mendorong sesuatu keluar). Feses si kecil mungkin berjalan lambat melalui jalur pencernaan, yang menyebabkan fesesnya menjadi keras dan kering. Semua perubahan pada makanan si kecil di tahun pertama juga dapat mempengaruhi sistem pencernaannya.

  1. Kurang minum air putih.

Hal ini biasanya terjadi pada balita yang kurang suka meminum air putih. Padahal hampir 70 persen tubuh kita terdiri dari cairan, kekurangan air akan membuat tubuh dehidrasi dan ini bisa menyebabkan konstipasi. Proses pencernaan makanan membutuhkan air, ketika kadar air sangat minim maka sisa pencernaan yang dihasilkan akan menjadi keras.

  1. Kurang mendapat asupan makanan berserat.

Balita pada umumnya sangat pemilih ketika makan, apalagi untuk sayuran dan buah-buahan jarang sekali yang menyukainya. Kurang mengokonsumsi sayuran dan buah akan membuat tubuh kekurangan makanan berserat, jika dibiarkan terus-menerus akan menyebabkan susah buang air besar.

  1. Tidak rutin buang air besar (BAB).

Kondisi ini terjadi biasanya karena si kecil sering menahan BAB saat toilet training. Sebagian balita mengalami ketakutan ketika masuk kamar mandi, apalagi ketika harus BAB di kloset entah merasa jijik atau takut terjatuh. Nah ketakutan ini membuat mereka  cenderung memilih menahan BAB dalam waktu lama sehingga dapat menyebabkan penumpukan dan pengerasan feses di dalam perut.

  1. Genetis atau turunan dari orang tua.

Jika orang tua memiliki gangguan konstipasi, biasanya si kecil juga akan mengalaminya. Ini mengapa penting untuk mengetahui tanda-tandanya dan menerapkan pola makan yang baik diikuti dengan aktivitas fisik dan gaya hidup sehat sejak dini.


Setelah mengetahui apa saja penyebab terjadinya sembelit atau konstipasi pada balita, maka kita bisa mencari solusi bagaimana cara mengatasinya. Penanganan ganguan pencernaan ini dapat memakan waktu yang cukup lama, oleh karenanya kesabaran ayah bunda dan komitmen dari anggota keluarga lain untuk mendukung proses penyembuhan si kecil menjadi sangat penting. 


Tips Mengatasi Sembelit/Konstipasi pada Balita



sembelit pada bayi


Penanganan gangguan pencernaan ini dapat memakan waktu yang cukup lama, oleh karenanya kesabaran ayah bunda dan komitmen dari anggota keluarga lain untuk mendukung proses penyembuhan si kecil menjadi sangat penting. Berikut adalah tiga cara meredakan gejala sembelit si buah hati.

  1. Tingkatkan Konsumsi Air Putih.

Berikan si kecil cairan yang cukup terutama air putih. Menurut situs BabyCenter, anak usia 1-3 tahun memerlukan cairan sekitar 1,3 liter perhari.

  1. Tingkatkan Konsumsi Serat.

Pastikan si kecil mendapatkan buah-buahan dan sayuran setiap harinya. Beberapa buah dan sayur yang direkomendasikan ahli utuk meredakan gejala sembelit adalah apel, buah pir, aprikot, kurma, pepaya, brokoli, kubis, kacang polong, selada, dan kembang kol. Konsumsi pula makanan tinggi kandungan serat lainya seperti seral, dan roti gandum utuh.


Tapi mungkin sebagian orang tua merasa kesulitan mengajak buah hatinya rajin minum air putih dan mengkonsumsi makanan berserat. Di mata para balita, air putih dan makanan berserat mungkin kurang menarik baik dari segi bentuk dan rasanya. Terutama bagi balita yang mengkonsumsi susu formula, mereka malah lebih suka meminum susu daripada dua jenis makanan tersebut.

Nah mengapa Anda tidak mencoba mengganti susu formulanya dengan susu formula yang membuat feses si kecil menjadi lembut. Enfagrow A+ Gentle Care bisa menjadi pilihan bagi balita Anda yang mengalami gangguan sembelit atau konstipasi.

Mengapa Enfagrow A+ Gentle Care?



Enfagrow A+ Gentle Care merupakan susu pertumbuhan untuk anak usia 1-3 tahun, dengan teknologi PHP yang diproduksi di Belanda sehingga memiliki protein halus yang mudah dicerna untuk perutnya yang peka. Selain itu Enfagrow A+ Gentle Care juga diperkaya dengan nutrisi penting seperti Omega 3 dan 6, Kalsium, Zat Besi, Asam Folat, Vitamin B1, B6 dan B12 yang penting untuk pertumbuhan balita.

Enfagrow A+ Gentle Care merupakan salah satu produksi dari Mead Johnson. Nama Mead Johnson sudah tidak diragukan lagi sebagai produsen susu untuk bayi dan balita. Mead Johnson dibangun di atas dasar nutrisi yang berbasiskan ilmu pengetahuan.  Perusahaan ini merupakan salah satu dari perusahaan pertama di Amerika Serikat yang menitik beratkan penelitian ilmiah pada nutrisi untuk bayi dan anak. Demikianlah sharing Keluarga Biru tentang penyebab dan tips mengatasi sembelit atau konstipasi pada balita. Semoga tips sederhana ini bermanfaat bagi buah hati Anda.





Sumber referensi:

http://www.enfa.co.id

http://balitapedia.com

https://id.wikipedia.org


45 comments

  1. Wah, dulu aku selalu bingung pas Asma sembelit. Sekarang udah lancar sih.

    Buat Michan nanti, harus lebih memperhatikan air putih dan seratnya agar gak sembelit ya ....

    Enfa gak ada yang buat di bawah 1 tahun kah?

    ReplyDelete
  2. Waahhh, tipsnya bermanfaat banget. Untungnya sih anak-anak belu pernah mengalami sembelit. Kunci utamanya sih air putih ya

    ReplyDelete
  3. Ais termasuk jarang sembelit, setelah kuanalisa, ternyata karena asupan air putihnya yang banyak. Kemana-mana Ais wajib sangu air putih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Samaa kayak Aiman, dia suka banget minum air putih. Wong kalo makan di luar, udah minum teh atau makan es aja tetep kok minta air putih.

      Delete
  4. Tips-nya membantu nih buat mahmud yang baru punya baby biar gak panik, kalau-kalau baby nya kena sembelit :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah baru tahu kalau salah satu penyebab konstipasi karena sering telentang..sehat selalu aim dan dedek yaa

      Delete
    2. Iya Ma, dicatet baik-baik ya. Kalau perlu diskrinsut hahahaha

      Delete
  5. Wah, ini masalah yg sedang dihadapi bungsu ane nih wan. Coba diterapin ah. Makasih sharingnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama, moga konstipasi anaknya lekas sembuh Omali.

      Delete
  6. Kalau anak2 konstipasi biasanya aku langsung pakai jurus pijat ILU, gowes dll.

    Tp emang anak2 kudu dibiasain minum air putih dan makan sayur ya. TFS :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama, kayak Ivon juga pijat ILU dan gowes.
      Siip, mencegah lebih baik dari mengobati kan Pril.

      Delete
  7. Ternyata itu nama istilah medisnya ya. Ponakanku 22nya susah banget disuruh busng air besar, mungkin ada problem juga. Tapi untung udah sehat

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Yan, sekarang udah tau kan?
      Alhamdulillah kalo gitu, moga ga kumat lagi yaa.

      Delete
  8. Waaahh infonya bermanfaat, bisa dicoba ke piki kalau mengalami sembelit juga. Baru tahu kl namanya konstipasi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama Mbak, senang kalau tulisan kita bermanfaat buat pembaca ya.

      Delete
  9. Sedikit pandangan lain :), dapat dari grup HHBF
    Kebutuhan serat untuk bayi dan anak BERBEDA dengan dewasa. Yang butuh banyak serat agar lancar BAB tidak sembelit itu orang dewasa, bukan bayi dan anak. Itu sebabnya pemberian mp asi yang hanya buah saja dan atau sayur saja, justru memicu sembelit. Apalagi saat sembelit sudah terjadi, solusinya BUKAN ditambah asupan serat dari buah, karena asupan serat berlebih justru MEMPERPARAH kondisi sembelitnya, TAPI berikan lemak tambahan, protein dan karbohidrat bervariasi, kenalkan air putih, teruskan pemberian asi, berikan porsi secukupnya cukup 2-3 sdm dewasa untuk setiap kali makan dengan tekstur semi kental. Artikel tentang sembelit pun sudah ada di dokumen grup ya :) Jadi kalau bayi dan anak sembelit, solusinya bukan pepaya dan aneka sayur ya, buah dan sayur perlu tapi secukupnya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sedikit cerita dari pengalamaku dan teman2 ya mbak, pas mpasi aiman dulu kalau sembelit dikasih buah bisa membantu kok. Tapi memang tiap anak beda2 kondisinya, ada yg berhasil bab dgn konsumsi buah, ada yang gak.
      Btw, aku dlu bikin menu2 mpasi juga panduan dr hhbf lho..
      Tapi sekarang kyknya udah direvisi ya, jadi mpasi nya pakai panduan who 😊

      Delete
    2. Iya, memang rasanya banyak perkembangan :).

      Delete
    3. Dan karena penasaran jadinya coba cek lagi sana-sini, ternyata memang serat pada umumnya masih jadi salah satu terapi utama di beberapa guideline yang ada ya, termasuk buah :).

      Delete
  10. Copas apa adanya dari postingan admin, jadi maafkan ada capslock, maksudnya buat penegasan, hehehe.

    ReplyDelete
  11. Prema sih sejauh ini hampir gak pernah sembelit ya, mungkin karena makanannya dia apa aja masuk dan memang doyan air putih

    Biasanya kalau dalam sehari dia makannya kurang berimbang, misalnya hanya nasi dan ayam saja tanpa sayur, aku gempur pakai air putih yang banyak plus buah pisang atau pepaya.

    Dan aku baru tau kalau susu Enfagrow itu bisa untuk mengatasi konstipasi. Makasi infonya, Papa Aim

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wiih Mas Prema kereen, belakangan Aiman ga suka makan sayur, masalah klasik yang dialami anak ya Mbak.
      Sama-sama, ini produk terbaru Enfagrow Mbak.

      Delete
  12. wah ternyata serat juga memengaruhi penanganan sembelit. Terima kasih infonya sangat membantu ;)

    ReplyDelete
  13. Iya terjadi sama Chila juga, kalau kurang minum suka konstipasi. Makasih tipsnya Wan, berguna banget nih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama Teh, moga Mbak Chila ga konstipasi lagi.

      Delete
  14. Iya terjadi sama Chila juga, kalau kurang minum suka konstipasi. Makasih tipsnya Wan, berguna banget nih.

    ReplyDelete
  15. eh genetis jg bisa jd penyebabnya yak, baru tauuuu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mbak, saya tiap tahun selalu ngalami konstipasi sekali atau dua kali. Dan ini menurun ke Aiman.

      Delete
  16. iya tuuh..anak2 kadang ogah minum air putih,
    maunya teh, sirup, yang manis2

    ReplyDelete
  17. Replies
    1. Pepaya emang efektif banget buat mengatasi konstipasi Wit.

      Delete
  18. Ternyata mas Ihwan sama kayak aku ya. Waktu kecil suka sembelit. Sedih ternyata menurun ke Aiman dan Ubii :(

    ReplyDelete
  19. Lihat si kecil konstipasi itu bikin sedih ya, anakku pernah sekali sembelit pas tak kasih sufor. Kapok deh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin sufornya tidak cocok Mbak Prima. Trus sekarang minum susu apa? Mungkin tertarik mencoba Enfa Grow?

      Delete
  20. infonya sangat bermafaat sekali jika nanti punya anak kecil

    ReplyDelete
  21. Gw pikir sembelit hanya terjadi pada yg dewasa saja, ternyata anak2 juga

    ReplyDelete

Popular Posts