Puasa Lancar Tanpa Dispepsia

food blogger

Hallo Gengs Biru gimana puasanya di 10 hari terakhir, masih lancar kan? Berpuasa di Bulan Ramadhan merupakan kewajiban bagi semua umat Muslim yang sudah baligh. Secara fisik, puasa boleh dibilang ibadah yang mudah bagi sebagian besar orang, cukup menahan lapar dan haus mulai dari terbit sampai terbenamnya matahari. Tapi bagi orang yang memiliki penyakit tertentu seperti maag, puasa menjadi tantangan tersendiri karena khawatir kalau maagnya kambuh atau bahkan keluhan lambung meningkat.

Dalam dunia medis, maag disebut sebagai sindrom dispepsia. Penyakit ini didefinisikan sebagai rasa tidak nyaman di perut bagian atas yang terjadi berulang. Disertai gejala-gejala antara lain rasa penuh saat makan, kembung ,cepat kenyang, mual, muntah, nyeri, bersendawa dan dada terasa panas. Saya dan suami sama-sama memiliki riwayat penyakit maag, penyebab paling sering sih karena terlambat makan. Kalau sakit maag sudah kambuh, duh rasanya itu bikin bingung dan tersiksa banget. Gimana nggak bingung coba, kalau kita nggak segera makan rasa nyeri di lambung itu makin menjadi-jadi tetapi saat kita sudah mulai makan rasa nyeri itu juga tetap muncul. Mau nggak mau kita harus nguat-nguatin diri untuk tetap makan agar segera sembuh.

Meskipun memiliki riwayat penyakit maag namun Alhamdulillah selama saya menjalani ibadah puasa, sakit maag saya belum pernah kambuh, meskipun lupa sahur. Tapi pernah sih beberapa kali merasa begah (rasa penuh saat makan) gara-gara saya agak kalap saat berbuka puasa, mencoba semua makanan mulai dari takjil sampai makanan berat. Akibatnya, baru makan berbuka sebentar tapi perut rasanya kenyang padahal saat seharian puasa tadi rasanya sudah laper banget hehehe.

Mengatasi Sindrom Dispepsia Selama Berpuasa

Nah kebetulan banget, pada hari Minggu, 24 April 2022 saya mengikuti acara IG Live yang diadakan oleh Enzyplex Indonesia dengan menghadirkan pembicara antara lain: dr. Jeffry Alloys Gunawan – Spesialis Penyakit Dalam Siloam Hospital Kebon Jeruk, SpPD, dr.Michael Reo - Medical Senior Manager PT Daria-Varia Laboratoria Tbk. dan Kak Fiona perwakilan dari Indonesian Food Blogger. Acara yang dimulai pukul 16.00 WIB ini mengangkat tema: “How to Manage Dyspepsia During Ramadan with Enzyme Supplementation.”


IG Live Enzyplex

Di sesi awal, Kak Fiona sharing tentang aktivitasnya sebagai seorang food blogger yang rajin review makanan dari berbagai daerah di Indonesia bahkan mancanegara. Di komunitas Indonesian Food Blogger, para food blogger saling sharing informasi dan pengalaman kuliner masing-masing dan memiliki satu tujuan yaitu memajukan kuliner khas Indonesia. Selama bulan Ramadan, para food blogger tetap melakukan aktivitas yang berhubungan dengan makanan mulai dari mereview kiriman hampers dan makanan berbuka puasa. Tidak hanya itu saja, para food blogger yang memiliki hobby memasak pastinya selalu memasak hidangan sahur dan berbuka yang masih didominasi oleh makanan berupa gorengan dan bersantan. Padahal dua jenis makanan ini paling sering menjadi penyebab gangguan pencernaan.

Sementara itu dr. Jeffry Alloys Gunawan yang akrab dipanggil dr. Jeff menjelaskan bahwa sebenarnya ibadah puasa memiliki dampak efek positif bagi lambung dan usus serta sistem pencernaan secara keseluruhan. Ketika kita berpuasa sehari penuh maka usus dan lambung kita bisa berisirahat setelah hampir setahun dipaksa untuk bekerja terus menerus mulai dari pagi sampai malam hari. Dengan berpuasa, kita jadi makan dengan lebih teratur pada saat sahur dan berbuka yang memberikan perubahan positif pada sistem pencernaan.

Dari acara ini saya mendapatkan beberapa pengetahuan dan insight baru tentang pengaruh puasa bagi tubuh kita. Seperti dijelaskan oleh dr. Jeff bahwa puasa memberikan kesempatan bagi sistem pencernaan untuk beristirahat namun di sisi lain kondisi lambung yang kosong selama 10 sampai 12 jam menyebabkan zat-zat lambung meningkat, salah satunya asam lambung. Hal ini menjadi problema tersendiri bagi umat Muslim yang memiliki riwayat penyakit maag.

Pentingnya Keseimbangan Enzim di Dalam Lambung

Menurut dr. Jeff, di dalam lambung kita banyak sekali enzim seperti asam lambung, gastrin, pepsin dan lain-lain. Namun secara garis besar dibagi menjadi dua komponen yaitu Ofensif dan Defensif. Komponen Ofensif adalah enzim-enzim yang menyerang lambung kita seperti asam lambung, bisa juga disebabkan oleh bakteri dan makanan asam dan pedas. Sedangkan komponen Defensif yang melindungi lambung kita agar tidak mudah kembung, nyeri bahkan sampai luka. Dua komponen ini harus seimbang, jika salah satu berlebihan akan menyebabkan gangguna pencernaan. Misalnya saja jika asam lambung berlebihan saat puasa bisa menyebabkan bau mulut, sering bersendawa bahkan jika sudah parah bisa menyebabkan radang tenggorokan hingga penyempitan kerongkongan.


new enzyplex


Ketidakseimbangan enzim di dalam lambung menyebabkan makanan yang kita konsumsi tidak tercerna dengan baik dan maksimal. Akibatnya sisa makanan ini tertimbun di usus dan lambung sampai membusuk menjadi gas yang menyebabkan asam lambung. Proses pengosongan lambung yang lama menyebabkan perut terasa begah. Untuk itulah kita perlu mengkonsumsi suplemen enzim untuk membantu proses pencernaan agar lebih maksimal.

Gengs Biru nggak usah bingung jika ingin mengkonsumsi suplemen enzim yang tepat dan aman, pilih saja New Enzyplez. New Enzyplex adalah suplemen enzim yang mengandung berbagai enzim pencernaan yang berfungsi untuk menghancurkan makanan, lalu mengubahnya menjadi sari makanan yang dapat dimanfaatkan tubuh.

Kandungan New Enzyplex

  • Enzim Amilase mampu mengubah karbohidrat menjadi molekul gula yang lebih sederhana.
  • Enzim Lipase mampu mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
  • Enzim Protease mampu mengurai protein dan Deoxycholic acid dapat membantu melarutkan lemak dalam makanan. Berbagai bahan makanan tersebut diubah dan diurai agar lebih mudah diserap tubuh.
  • Dimethylpolysiloxan  yang berfungsi menetralkan gas pada saluran pencernaan.
  • Mineral dan vitamin B kompleks yang berperan dalam meningkatkan reaksi metabolisme, serta memaksimalkan pemanfaatan sumber energi di dalam sel, sehingga dapat membantu melancarkan pembentukan zat-zat penting yang dibutuhkan tubuh.

new enzyplex


Oke Gengs Biru, itulah sharing Mama Ivon tentang bagaimana cara mengatasi Sindrom Dispepsia selama berpuasa. Point penting yang harus kita pahami adalah jika kita mengalami gangguan pencernaan Dispesia maka cara mengatasinya bukan dengan mengurangi jumlah makanan yang kita konsumi, melainkan menyeimbangkan kandungan enzim di dalam lambung. New Enzyplex merupakan solusi yang efektif agar kita terbebas dari Sindrom Dispepsia selama menjalankan ibadah puasa. Salam.

Artikel ini diikutsertakan dalam Enzyplex Writing Competition bersama Indonesian Food Blogger. Untuk info lomba selengkapnya silakan baca di @idfoodblogger atau @enzyplex.indonesia

 

 

No comments

Popular Posts