5 Perubahan Pria Setelah Menikah

5 Perubahan Pria Setelah Menikah


Setelah seseorang menikah pasti akan terjadi perubahan yang besar dalam hidupnya. Mulai dari perubahan status di KTP (ya iyalah pasti), perubahan fisik misalnya yang wanita hamil atau yang pria jadi gemuk (atau sebaliknya) hingga perubahan kebiasaan atau gaya hidup misalnya saat masih bujang senangnya makan makanan instant, setelah nikah ada perbaikan gizi karena ada istri yang masakin.

Apalagi jika nanti telah hadir buah hati tercinta, makin banyak perubahan dan penyesuaian dalam hidup kita. Nah kali ini saya mau cerita perubahan apa saja sih yang saya alami setelah menikah. Ini sekedar sharing aja sih, bolehlah sesekali di blog Keluarga Biru ini diisi dengan tulisan yang sedikit berbau curcol. Biar pembaca nggak bosen, masa isinya sponsored post mulu wekekeke.

  1. Perubahan Gaya Hidup

Saat masih bujang saya cenderung bergaya hidup kurang sehat, misalnya sering makan mie instant, bahkan saya suka makan mie instant tanpa dimasak! Makannya model mie kremes gitu. Trus kurang suka makan sayur dan jaraang banget makan buah. Palingan makan buah kalau dikasih sama Bulek wekekeke. Saya juga suka begadang geje, misalnya nonton teve atau main komputer sampai tengah malam. Sebenarnya nggak niat begadang sih namun saya memang menginap insomnia ringan, susaah tidur sore kecuali kalau kecapekan banget.
Naah, setelah nikah Mama Ivon mengajak saya untuk mengubah itu semua. Untuk konsumsi mie instant dibatasi jadi sebulan sekali. Mama Ivon juga rajin masak sayur-mayur dan beli buah setiap belanja bulanan sehingga mau nggak mau saya ikut makan juga. Kalau sampai nggak makan pasti deh dimarahin hihihi. Kalau buah sih saya sebenarnya juga suka dari dulu tapi emang nggak nyediain budget khusus. Nah makan sayur ini yang agak susah, saya biasanya ambil sayur tuh palingan hanya 10-20 persen dari total makanan yang saya makan. Sisanya lebih banyak nasi putih. Iyesss, saya tuh orang Indonesia banget sih. Belum berasa makan kalau belum makan nasi.
Untuk kebiasaan begadang ini yang nggak bisa berubah. Mau tau sebabnya? Karena Mas Aiman sejak kecil tidurnya juga maleeem. Bahkan ini Baby Aira juga menunjukkan tanda-tanda ke sana hiks. Kadang rasanya sampai kesal dan berujung bĂŞte kalau Duo Ai ini nggak kunjung tidur, sementara saya sudah ngantuk banget. Emang bener ya, buah jatuh nggak jauh dari pohonnya. Kecuali buahnya diambil orang atau hanyut di sungai wekekeke.

  1. Lebih Semangat Cari Duit

Sebagai kepala keluarga tentunya ingin membahagiakan istri dan anak-anak. Materi memang bukan segalanya namun segala materi yang kita perlukan di dunia ini membutuhkan uang. Sandang, Pangan dan Papan itu semua membutuhkan materi, apalagi hidup di kota. Nah setelah menikah saya jadi lebih semangat cari duit. Jadi punya pemikiran dan ide untuk cari pekerjaan sampingan karena kalau hanya mengandalkan pekerjaan utama nggak akan cukup.
Untuk cari pekerjaan sampingan juga nggak bisa sembarang, tidak boleh mengganggu pekerjaan utama dan waktu buat keluarga. Yang terpikir dalam benak saya waktu itu adalah menekuni passion saya yaitu menulis. Maka saya pun mencoba peruntungan dengan mendirikan penerbitan indie bernama Mozaik Indie Publisher. Alhamdulillah penerbitan ini bisa berjalan lancar selama 2 tahun pertama, total kami sudah menerbitkan 20an buku indie. Bahkan beberapa berhasil kami pasarkan di jaringan toko buku nasional. Sayangnya menginjak tahun ketiga, Mozaik mengalami kemunduran. Saya melakukan evaluasi dan mendapati jika semua usaha promosi yang telah dilakukan tidak sebanding dengan hasilnya. Akhirnya saya memutuskan untuk off.
Blog menjadi pilihan selanjutnya, saya memang tidak bisa jauh-jauh dari dunia menulis. Keberhasilan teman-teman blogger menjadi blogger professional merupakan salah satu motivasi yang mendorong saya, di samping waktunya yang fleksibel. Alhamdulillah dalam dua tahun terakhir ini saya sudah mendapatkan begitu banyak hal dari blog, mulai dari materi, ilmu hingga persahabatan. Khusus yang materi itu, kalau dikalkulasi sudah jauh melebihi apa yang dulu saya dapatkan dari penerbitan indie.

  1. Badan Jadi Gemukan

Banyak orang yang bilang jika setelah menikah biasanya badan akan jadi gemuk. Kalimat itu sering saya dapatkan dari keluarga, kerabat atau teman kerja manakala mendengar curcolan saya yang pas bujang memiliki badan cungkring.
Namun setelah dua tahun menikah badan saya kok rasanya nggak ada perubahan menuju gemuk. Ukuran celana saya masih 28, baju atau t-shirt saya masih ukuran S. Sempat heran juga mengapa seperti itu. Padahal Mama Ivon juga rajin masak, kan kalau saya tetap kurus gini kesannya kayak nggak diurus sama istri hiks. Saya mencoba cuek sajalah, mungkin karena kebanyakan begadang nemenin Mas Aiman sehingga asupan makanan bergizinya habis.
Nah, di tahun ketiga pernikahan kami saya merasakan mulai ada perubahan di tubuh saya. Kedua pipi jadi agak chubby, lengan juga mulai sedikit berisi. Orang-orang juga suka komentar jika saya terlihat gemukan. Puncaknya di tahun keempat ini, ukuran celana saya melar sampai nomer 30-31. Ternyata gemuknya kurang sehat neh karena larinya banyak ke perut.

  1. Menjadi Ambivert

Saya ini aslinya pendiam dan introvert. ketika masih bujang dulu, sepulang kerja biasanya saya butuh waktu sendiri dulu di kamar. Kebetulan saya dulu ditempatkan di bagian pelayanan yang mana harus berhadapan dengan orang banyak setiap hari. Nah bagi orang introvert, berhadapan dengan orang banyak itu cukup menghabiskan energy. Untuk mengembalikan energy itu kami para introvert perlu untuk me time dulu. Entah pergi ke tempat sepi atau mengurung diri di kamar, intinya sih nggak berinteraksi dulu dengan orang. Kalau energinya sudah terisi lagi, barulah saya siap menghadapi dunia kembali.
Tapiii setelah menikah, kebiasaan ini mau nggak mau hilang. Lha gimana, ketika pulang sudah ada Mama Ivon yang menyambut saya dengan penuh cinta, eaaaa. Apalagi setelah kehadiran Mas Aiman, pulang kerja rasanya senang bisa melihat buah hati tercinta.
Apakah saya merasa kehilangan kebiasaan me time tersebut? Jujur enggak sih, hanya berkurang saja. Me time buat saya sekarang cukup dengan berinteraksi dengan teman-teman di grup wasap, mulai dari grup kantor hingga blogger. Trus karena tuntutan profesi dan kebetulan Mama Ivon berlawanan dengan saya yaitu tipe ekstrovert maka saya pun berevolusi menjadi ambivert yaitu gabungan introvert dan ekstrovert. Jadi saya tidak perlu lagi mengurung diri di kamar.
Me time saya yang lain dengan menghadiri event-event blogger sendirian. Tapi seringnya sih me time lewat event blogger ini jadi waktu bersama keluarga juga karena Mama Ivon juga seorang blogger wekekeke.


  1. Jadi Sering Travelling dan Wisata Kuliner

Sebenarnyaaa saya itu pengin travelling sejak masih bujang dulu. Tapiii karena saya pendiam dan introvert itu saya jadi kuper sehingga nggak punya teman buat diajak travelling. Mau travelling sendirian itu ragu-ragu karena saya ini suka mabuk perjalanan.
Ndilalah saya dijodohin sama wanita yang suka travelling dan jajan. Maka setelah menikah pun saya bisa menyalurkan hasrat travelling saya yang tertunda saat masih bujang dulu. Kebetulan setiap bulan kami pulkam ke Blitar, nah saat pulkam itu kami manfaatin untuk mbolang ke Blitar dan sekitarnya. Lalu kami sudah pernah travelling mulai sejak berdua saja, bertiga hingga sekarang berempat. Untuk destinasi travelling memang masih seputaran Jawa saja, itu pun paling jauh ke Jawa Tengah. Semoga di tahun mendatang kami diberi rejeki lebih sehingga bisa melakukan travelling setiap tahun, aamiin.
Selain travelling, saya juga jadi sering wisata kuliner. Selain Mama Ivon suka jajan, kami melakukannya juga buat nambah-nambah portofolio review di blog. Lumayan berkat hobby travelling dan wiskul ini kami pernah kerjasama review dengan beberapa hotel, café dan restaurant di Malang dan Batu.

Hmm untuk saat ini 5 perubahan besar itulah yang saya rasakan setelah menikah selama 5 tahun bersama Mama Ivon. Harapannya sih nanti bisa makin nambah perubahan positif yang saya rasakan dan lakukan setelah menikah.
Nah, bagaimana dengan Anda? Sharing juga yuk di komentar.




15 comments

  1. Awalnya ayah saladin jg tambah chubby..eh hbs itu turun lagi
    Kalo suka begadang emang gt y?

    ReplyDelete
  2. Aamiin. Semoga langgeng terus yaaa

    ReplyDelete
  3. Wah mungkin suatu saat nanti salah satu perubahan di atas bakal terjadi pd diriku, tapi yang terakhir seru tuh.. Jalan2 bareng :)

    ReplyDelete
  4. kalau suamiku tetap saaj jadi pendiam, aku yg cerewet tapi gak tahu nih setelah anak2 merantau ke kota lain dia suka banget ngobrol dan kalau bisa ngumpul maunya jalan2 dan makan2. Ini mau rencana ke malang nunggu anak bungku selesai PPL, yg sulung mau cuti kerjanya

    ReplyDelete
  5. Nomer 3 iya banget! Haha. Tapi aku tetep dibilang kurus, walaupun aslinya udah naik beberapa kilo. Hiks sedih

    ReplyDelete
  6. Nambah berat badan itu pasti mas, semenjak menikah suami jadi ketularan hobi Piknik kayak saya.

    ReplyDelete
  7. Duh, sebenarnya gimana sih caranya biar suami tambah gemuk? :( Udah aku coba segala cara, gagal maning gagal maning

    ReplyDelete
  8. Kalau suamiku alhamduillah mengurus sih dr pas BBnya pas nikah, cuma sekarang mulai gemukan lagi hahaha

    ReplyDelete
  9. Wah kereeen, apalagi jalanin hoby sama keluarga (Isteri dan anak-anak)....

    ReplyDelete
  10. Muhammad Raharja R,.February 21, 2017 at 7:47 AM

    Subhanallah, hidup ini memang harus ada perubahan, termasuk Berat Badan....:)

    ReplyDelete
  11. kalau yang jomblo" jadi kepingin segera menikah dong....wkwkwk

    ReplyDelete
  12. senoga berubahnya terus ke arah yg positif ya :)

    ReplyDelete
  13. "Lebih Semangat Cari Duit"
    Saya juga harus LEBIH LEBIH LEBIH semangat lagi!!
    Thanks motivasinya!

    ReplyDelete
  14. Mas bagaimana cara menghilangkan keragu raguan dalam mengambil keputusan menikah mas?? terima kasih

    ReplyDelete

Popular Posts