Tips Pulang Kampung ala Keluarga Biru



Pulang kampung menjadi agenda rutin yang kami lakukan tiap bulan.  Ada pilihan armada transportasi yang kami pergunakan saat pulang kampung ke Blitar yaitu bus dan motor. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Bagi kami memilih bus atau motor tergantung kondisi dan situasi saat kami hendak pulang kampung. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan pulang kampung naik bus dan motor versi Keluarga Biru:

Pulang Kampung Naik Bus

Jika kondisi badan sedang kurang fit biasanya kami memilih untuk naik bus sebab di dalam bus kami bisa sambil istirahat dengan tidur. Namun khusus Papa Ihwan lebih suka naik bus yang non ac sebab badannya tidak tahan dengan ac yang terlalu dingin. Jika memaksakan naik bus dengan ac yang terlalu dingin maka biasanya Papa Ihwan akan mengalami mabuk perjalanan. Sungguh tidak nyaman deh jika agenda pulang kampung diwarnanai dengan acara mual dan menahan muntah sepanjang perjalanan.

Biasanya untuk menyiasati agar tidak mabuk perjalanan, Papa Ihwan akan minum obat anti mabuk sepuluh menit sebelum naik bus. Satu tips dari Papa Ihwan adalah minumlah obat anti mabuk saat perut masih dalam keadaan kosong. Sebab jika perut sudah terisi makanan maka obat anti mabuknya tidak akan efektif.

Lalu jangan lupa bawa minyak angin untuk meredakan pusing dan mual. Pilihan kami jatuh pada minyak kapak, aromanya yang khas membuat kita menjadi nyaman dan hangatnya juga pas, tidak terlalu panas juga tidak meninggalkan sensasi rasa dingin.

Kelebihan naik bus kita bisa mendapatkan hiburan yang merakyat yaitu dari para pengamen jalanan. Hal ini lumayan mengalihkan dari rasa bosan. Lalu juga biasanya ada pedagang asongan yang menjajakan makanan jika masuk di terminal, bagi yang lagi kelaperan dan tidak membawa bekal makanan pedagang asongan ibarat oase di padang pasir halah lebay.
Kekurangan naik bus adalah jika keadaan jalan macet maka kita tidak bisa berbuat apa-apa, harus sabar menunggu di dalam bus. Lalu jika naik bus yang tidak pakai ac, kadang kala ada penumpang lain yang merokok.

Pulang Kampung Naik Motor

Pulang kampung naik motor menjadi favorit kami karena kami bisa bebas menentukan rute perjalanan kami. Jika sedang nyantai dan ingin mampir ke rumah teman kami di Kepanjen maka kami akan ambil jalan lurus kea rah Kepanjen. Namun jika sedang ingin cepat sampai di tujuan maka kami akan belok kanan lewat Jalibar yaitu Jalur Lintas Barat di Talangagung. Jika lewat Jalibar ini bisa memangkas waktu perjalanan hingga lima belas menit.

Lalu jika sedang capek, lapar atau mengantuk kami biasanya akan berhenti di warung atau tempat peristirahatan. Jika masih berada di Jalibar biasanya kami berhenti di sebuah warung bebek pedas yang rasa masakannya khas dan lezat sekali. Apalagi dengan bentuk warungnya yang lesehan sangat nyaman sekali dipakai untuk beristirahat.

Alternatif tempat beristirahat yang kedua adalah di Bendungan Lahor yang letaknya tepat di tengah-tengah antara Malang dan Blitar. Di Bendungan Lahor ini kami sudah punya warung pecel langganan, bumbunya khas Blitar dan harganya juga terjangkau. Sambil menikmati pecel kami juga bisa menikmati indahnya pemandangan Bendungan Lahor.




Kekurangan naik motor jika cuaca sedang tidak bersahabat seperti sekarang yaitu musim hujan. Untuk mengatasinya kami tentu membawa jas hujan. Lalu mengurangi kecepatan motor agar terhindar dari resiko tergelincir karena jalan yang licin.

Itulah tips pulang kampung ala Keluarga Biru. Apapun kendaraan yang kita pakai jangan lupa berdoa agar kita sekeluarga dilindungi di sepanjang perjalanan sehingga sampai dengan selamat di tujuan. Mimpi kami semoga bisa segera memiliki mobil agar agenda mudik kami lebih nyaman dan aman, aamiin.



Salam Hangat,



Keluarga Biru



sumber gambar: https://abiemszone29.wordpress.com/2012/08/07/tips-mudik-ke-kampunk-halaman/

7 comments

  1. Replies
    1. Sama-sama Mbak, ini hanya tips biasa saja versi keluarga biru :-)

      Delete
  2. Aku pulang kampung setaun sekali.... hiks..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nggak apa-apa Dee, ada lho orang Jawa yang nikah ama orang luar Jawa sampai punya anak nggak pernah pulang kampung. Nggak tahu apa sebabnya, namun ada selentingan karena terikat adat-istiadat gitu.

      Delete
    2. Di sini temenku juga banyak kok, Wan... Tapi rata-rata bukan karena masalah adat-istiadat.. Tapi masalah biaya. Sekali mudik bisa habis lebih dari 20 jutaan.

      Delete
    3. Wiih, bisa buat beli motor satu atau DP mobil tuh ya.
      Semoga keluargamu dan temen2mu diberi rejeki berlimpah agar bisa mudik ke kampung halaman :-)

      Delete

Popular Posts