Hari Minggu kemarin Mama Ivon
mendapat undangan pernikahan dari salah satu temannya ketika dulu bekerja di
Hong Kong, Indira Margaretha. Rumahnya ada di kota Pandaan, di petunjuk alamat
yang diberikan rumahnya tak jauh dari Masjid Muhammad Cheng Hoo yang terkenal
itu.
Rencana awal kami akan berangkat
dengan naik bus jurusan Malang-Surabaya. Namun Mama Ivon kemudian mengusulkan
untuk naik motor saja dengan pertimbangan selama ini kami belum pernah mbolang
dengan naik motor ke daerah utara Malang. Setelah saya pikir-pikir nggak ada
salahnya juga mencoba hal itu, saya juga ingin merasakan tantangan menaklukan
jalan raya Malang-Surabaya.
Kami berangkat dari rumah pukul dua
siang, molor banget dari waktu yang sudah kami tentukan. Penyebabnya siapa lagi
kalau bukan Aim, punya anak satu saja tiap kali mau jalan mesti ribet banget. Yang
nggak mau pakai sepatu skidernya lah, yang pengin pakai jaket rompi lah dan
kerewelan-kerewelan lainnya.
Dari rumah hingga kawasan Singosari
jalanan masih bisa saya taklukkan dengan mudah karena kami cukup sering ke sana
bila main ke bibinya Mama Ivon. Tantangan baru muncul ketika kami melewati
perempatan Pasuruan dimana jalannya sudah makin lebar dan kendaraan berjalan
seperti balapan saja. Kami sempat bingung apakah mau lurus saja ataukah belok
ke kiri. Untung saja saya segera bertanya kepada mas-mas pengatur jalan
sehingga kami tidak sampai salah jalan.
Sepanjang perjalanan kami dibuat excited saat melihat beberapa
papan-papan keterangan objek wisata. Mulai dari Wisata Tekstil La Gross, Kebuh Teh
Wonosari, Kebun Raya Purwodadi, Taman Dayu dan masih banyak lagi lainnya. Kami
pun memasukkan objek-objek wisata itu ke agenda wisata kami bulan depan.
Perjalanan yang semula seperti tak ada habisnya menjadi terasa menyenangkan.
Sekitar jam empat kurang seperempat
kami akhirnya sampai juga di Masjid Muhammad Cheng Hoo, Pasuruan. Masjid Muhammad
Cheng Hoo Pandaan, Pasuruan merupakan salah satu dari tiga Masjid Muhammad
Cheng Hoo di Indonesia. Dua yang lainnya adalah Masjid Muhammad Cheng Hoo
Surabaya dan Palembang. Berbeda dengan Masjid Muhammad Cheng Hoo Surabaya dan
Palembang yang didirikan atas prakarsa para sesepuh, penasehat, pengurus PITI
(Pembina Iman Tauhid Islam d/h Persatuan Islam Tionghoa Indonesia) serta tokoh
masyarakat Tionghoa, maka masjid Muhammad Cheng Hoo Pandaan ini dibangun dengan
biaya dari Pemerintah Kabupaten Pasuruan.
Saat tiba di halaman luar Masjid Muhammad
Cheng Hoo, kami melihat beberapa orang sedang mendirikan tenda putih di depan
teras masjid. Sambil menanyakan alamat rumah Mbak Indira, saya iseng bertanya juga
kepada tukang parkir akan ada acara apa. Kata mas tukang parkir besok akan
diadakan pengajian akbar. Kami pun hanya sekedar berfoto di halaman luar saja,
mungkin lain kesempatan kami akan mampir lagi ke sini.
Alhamdulillah ternyata rumah Mbak
Indira memang tidak jauh dari Masjid Muhammad Cheng Hoo. Ketika kami sampai,
sepasang pengantin baru saja melakukan ritual temu manten. Kami lalu dipersilakan
masuk dan duduk di kursi bersama para undangan lainnya.
Setelah mengobrol bersama teman
Mama Ivon lainnya yang juga datang dan pengantin selesai berfoto dan melayani
para tamu lainnya, kami pun menyalami mereka. Kedua mempelai nampak bahagia dan
serasi sekali dengan baju pegantin berwarna merah. Tak lupa kami pun berfoto
bersama mereka.
Kira-kira pukul lima kami pun
berpamitan pulang. Sebenarnya saya ingin memberi kesempatan lebih lama kepada
Mama Ivon untuk kangen-kangenan dengan temannya namun mengingat perjalanan jauh
yang masih harus kami tempuh maka kami pun tidak bisa berlama-lama. Selamat
menempuh hidup baru buat Mbak Indira dan suami, semoga menjadi keluarga
sakinah, mawaddah wa rohmah, aamiin.
sumber referensi: http://bujangmasjid.blogspot.com/2010/10/masjid-cheng-ho-pasuruan.html
Suka dengan tampilan blognya Mas. Mmm...kenapa juga ya saya nggak mampir ke Masjid Cheng Ho sewaktu ke Malang tahun lalu. Baru tau sih hehe... :D
ReplyDeleteMakasih Mbak, semoga tidak terganggu dengan iklan yang bertebaran di sana-sini ya :D
DeleteKalau ke Malang lagi mampir saja Mbak.
Alhamdulillah... aku udah beberapa kali mampir sholat di Masjid Cheng Ho ini, termasuk sewaktu pulang dari Malang ketemuan ama kamu dan Ivon dulu itu, Wan :)
ReplyDeleteAku baru tau ada wisata tekstil itu wan, boleh dicoba niih kalo pas mudik nanti, makasih infonya.. Kalo ke Taman Dayu, kebun raya Purwodadi, ama kebun teh aku udah pernah..
Dulu jaman SMA sampe kuliah, kalo pengen cari hiburan tapi gak jauh-jauh banget, ya kemana lagi kalo gak ke Pandaan :) Naik motor dari rumah gak sampe sejam. Biasanya aku naik ke arah Gunung Welirang. Sekadar nongkrong aja makan jagung bakar, atau numpang kemping ama temen di Pet Bocor (Pos 1 jalur pendakian ke Gunung Welirang), ato main ke Air Terjun Kakekbodo.
Aku sempat bingung Dee pas cek di inet, kok Masjid Cheng Hoo alamatnya di Surabaya. Eh nggak tahunya ada tiga tho.
DeleteIya ternyata banyak banget objek wisata yang bisa dicoba bersama keluarga tercinta. btw Taman Dayu itu isinya apa saja sih? apa kayak taman-taman kota pada umumnya.
Di Taman Dayu ada wahana permainan anak-anak, food court, ada rumah pohon, ada water parknya juga, Wan....
DeleteWaah lengkap juga ya, oke masuk di agenda wisata kami berikutnya ;-)
Delete