Bagi para wisatawan, traveler, backpacker atau siapapun yang suka
berwisata pasti tidak akan lepas dari aktivitas berfoto ria, baik itu selfie
maupun groufie. Selain di tempat wisata, biasanya kita juga berfoto di bandara.
Apalagi buat yang baru pertama kali menginjakkan kaki di bandara pasti ingin
mengabadikan foto di bandara sebagai kenang-kenangan, termasuk Papa Ihwan.
Apalagi jika bandaranya sekelas Bandar Udara Internasional Changi, rasanya rugi
banget kalau nggak narsis di sana. Seakan mengerti dengan keinginan para
wisatawan yang suka narsis, Bandara Changi menyediakan sebuah booth khusus
untuk selfie atau groufie bersama teman seperjalanan yaitu The Social Tree.
The Social Tree memadukan desain avant-garde
dengan teknologi interaktif, memungkinkan wisatawan untuk berbagi foto dan
video dengan cepat dan mudah. Dengan tinggi hampir sembilan meter, The Social
Tree merupakan instalasi interaktif terbesar Bandara Changi. Lokasi Pohon
Sosmed ini berada di jantung Termila 1, tepatnya di Terminal Central Piazza,
setelah counter imigrasi.
Saya sendiri waktu itu secara tidak sengaja melihat The Social Tree
ketika sedang mencari toilet. Awalnya saya mengira The Social Tree ini hanya
sekedar pohon animasi yang menjadi penghias bandara. Namun saat mendekat saya
melihat orang-orang begitu asyik mematut diri di setiap photo booth yang mengelilingi The Social Tree. Barulah saya ngeh
kalau ternyata ini bukan pohon biasa.
Untuk menggunakan The Social Tree ini sangat mudah sekali. Kita tinggal
berfoto di depan layar photo booth,
tak perlu kuatir nggak kebagian foto. Ada delapan photo booth yang bisa kita
pakai. Selesai mengambil foto diri kita bisa memilih berbagai macam efek dan background. Ada efek sephia,
drawing dan lain-lain. Untuk background lebih
variatif lagi, kita bisa memilih objek-objek wisata di Singapura atau gambar
kartun yang lucu-lucu. Setelah fotonya diedit kita bisa langsung ‘attach’ dan voillaaa foto kita pun
nampang di layar-layar The Social Tree. Ketika foto saya sudah nampang di The
Social Tree segera saya memotretnya sebelum ‘tertiup’ angin dan dibawa ke
langit-langit Singapura.
Tak cukup hanya itu, kita juga bisa share
foto tersebut ke akun social media
seperti Facebook, Twitter atau Instagram. Lalu dengan narsis di The Social Tree
kita akan menjadi bagian sejarah Bandara Internasional Changi karena foto-foto
kita akan disimpan di kapsul memori yang ada di dalam The Social Tree.
Kelak
jika kita kembali lagi ke Changi kita bisa melihat kembali foto-foto kita
tersebut. Hmm, semoga kelak Papa Ihwan diberi kesempatan untuk menginjakkan
kaki lagi di Bandara Changi, tentunya bersama keluarga tercinta, aamiin.
referensi: http://www.changiairport.com/at-changi/entertainment-lifestyle/the-social-tree
foto-foto koleksi pribadi.
Kami juga punya, Wan foto narsis di social tree... seru ya :)
ReplyDeleteSalut deh ama pencetusnya, kepikiraaan aja bikin beginian... :D
Nggak heran secara kamu kan pernah tinggal dan deket kalau mau ke Singapura.
DeleteIya kreatif banget pencetus idenya.
The social tree nya biru. Ihwan banget :D
ReplyDeleteIya-ya baru nyadar saya, kalau ada yang bentuk mini mau deh saya beli ;D
Delete