Ketika mengunjungi sebuah kota atau daerah biasanya ada dua hal yang kita
cari yaitu objek wisata dan kulinernya, dua hal ini menjadi barometer seberapa
menarik sebuah kota di mata orang-orang yang mengunjunginya. Demikian juga
ketika Keluarga Biru mbolang ke kota Semarang, sedikit banyak kami sudah
mempunyai gambaran akan mengunjungi objek wisata apa saja dan mencoba kuliner
apa saja di sana nanti. Untungnya kami mempunyai teman-teman blogger yang
dengan senang hati menjadi tour guide dadakan, mereka menemani kami menjelajah
Semarang yang kaya dengan objek wisata dan kuliner yang memanjakan lidah.
Nah sebelum berangkat ke Semarang saya mendapatkan info menarik tentang
sebuah aplikasi kuliner terbaru dari OpenRice yakni Open Snap. OpenSnap adalah
sebuah aplikasi yang membantu kita mendapatkan referensi kuliner di sebuah
kota, lucky me karena Semarang masuk di antara enam kota di Indonesia yang
sudah tercantum di OpenSnap. Berikut ini beberapa hasil jelajah kuliner
Keluarga Biru di Semarang berdasarkan referensi dari teman blogger yang kami
gabungkan dengan hasil pencarian kami di OpenSnap.
Nasi Ayam Bu Pini
Waktu itu kami baru saja chek in di Whiz Hotel Semarang dalam keadaan
capek dan lapar karena menempuh perjalanan yang cukup jauh dari Solo. Kami
segera mengabarkan kedatangan kami pada teman-teman blogger, seakan bisa
membaca pikiran kami, salah satu teman blogger yaitu Taro mengajak kami makan
malam di Nasi Ayam Bu Pini. Nasi Ayam? Saya jadi penasaran seperti apa
penampakan kuliner yang satu ini.
Saya coba mencari infomasinya di OpenSnap, saya memilih tempat makan paling populer di Semarang, muncul nama Nasi Ayam Bu ini. Ternyata hanya ada satu foto yang terpasang yakni foto tendanya. Oh ternyata Nasi Ayam Bu Pini ini termasuk kategori Street
Foods, its okey seru malahan. Apalagi lokasinya ada di Jl. Pemuda yang tidak
jauh dari hotel, seperti kata Taro yakni di depan Paragon City Mall.
Setelah mandi kamipun bersiap-siap keluar tapi sayang Taro mengabarkan
kalau dia tidak bisa menemani makan malam karena harus menjemput teman blogger
kami yang lain di bandara. Ya udah nggak apa-apa, lagian jaraknya dekat dari
hotel jadi kami tidak takut kesasar.
Nasi Ayam Bu Pini disajikan di atas piring yang dialasi dengan daun
pisang, isinya terdiri dari nasi yang di atasnya diberi lauk suwiran ayam dan pindang
telur, kemudian disiram dengan kuah opor dan diberi toping sayur krecek.
Perpaduan kuah opor yang gurih menyatu dengan sayur krecek yang pedas langsung
membangkitkan selera makan saya. Jika lauknya masih kurang kita bisa mengambil
lauk tambahan seperti sate telur puyuh, sate ampela hati, sate usus atau
sepotong ayam. Kalau saya memilih mengambil kerupuk puli yang gurih dan renyah.
Mie Kopyok
Kami menikmati menu Mie Kopyok Pak Dhuwur setelah seru-seruan kopdar di
Lawang Sewu, lokasinya di Jl. Tanjung, masih di kawasan Pemuda. Saat kami tiba
di warungnya, pegunjungnya lumayan rame sehingga kami yang datang berombongan
harus menunggu dulu untuk mendapat kursi yang kosong.
Di OpenSnap, Mie Kopyok mendapatkan penilaian berupa gambar icon sedap
lima buah dan pointnya 3,6, tidak heran karena warungnya lumayan rame. Kami harus
bersabar mengantri dibuatin mie-nya. Disebut Mie Kopyok karena cara memasak
mienya yang digoyang-goyang seperti dikopyok. Mie Kopyok terdiri dari mie
kuning, kecambah, potongan tahu dan kerupuk puli, semuanya disiram dengan kuah
yang lezat. Biar makin maknyuz bisa diberi kecap dan sambal. Mie Kopyok ini
mirip dengan Lontong Balap, hanya bedanya ada tambahan lentho, nggak tahu deh
bahasa Indonesianya apa he he he.
Es Pankuk
Habis makan yang panas dan pedas-pedas, kami lalu diajak Taro mencicipi
es yang lagi ngehit di Semarang yakni Es Pankuk. Es Pankuk wujudnya berupa tiga
cup es krim tiga rasa yaitu strawberry, coklat dan durian. Lalu diberi toping
roti tawar, puding warna-warni dan pancake yang diiris kotak-kotak kecil.
Dengan sendok kecil saya mulai menikmati Es Pankuk yang menggoda itu. Sensasi
penuh kesegaran langsung mengusir rasa pedas dari Mie Kopyok yang masih tersisa
di lidah.
Di OpenSnap, Es Pankuk mendapat empat dari lima bintang. Nggak
mengherankan sih karena memang Es Pankuk ini benar-benar enak, es krimnya
lembut. Perpaduan tiga rasa dengan toping-topingnya itu unik sekali.
Gudeg Mbak Tum
Dari pagi hingga malam kami berkeliling kota Semarang mengunjungi
objek-objek wisata seperti Lawang Sewu, Klenteng Sam Po Kong, Gereja Blenduk
dan Masjid Agung Jawa Tengah. Sebagai penutup Taro mengajak kami makan malam di
Gudeg Mbak Tum. Lokasinya ada di Jl. Persimpangan Peterongan, berada di
seberang Pasar Raya Sri Ratu.
Meski di OpenSnap baru mendapatkan icon sedap satu buah, namun ketika
kami sampai di sana antriannya padat banget. Belasan orang tampak mengerumuni
sebuah tenda, menunggu giliran dilayani langsung oleh Mbak Tum. Maksudnya
disiapin makanannya lho ya, jangan mikir yang enggak-enggak deh.
Gudeg Mbak Tum porsinya mantab abies, kalo di Malang nyebutnya porsinya
para tukang he he he. Nasinya banyak banget, trus langsung ditumpangi dengan
sepotong ayam, krecek dan gudeg. Kuah bersantannya yang kental benar-benar
gurih di lidah. Makin mantab dengan sambalnya yang pedes gila. Saran kami, jika
mau makan di Gudeg Mbak Tum sediakan stok sabar yang banyak karena antriannya
selain lama juga kadang ada yang curang, main serobot saja. Dan parahnya Mbak
Tum mau saja melayani pengunjung yang curang itu, mungkin karena dia sudah
tidak sempat melihat siapa dulu yang datang duluan.
Pazzo Pancake
Di hari terakhir Keluarga Biru di Semarang, kami sempat mati gaya di
lobby hotel karena harus menunggu lama jadwal kereta ke Malang. Apalagi Aiman
juga nggak bisa diam, ada saja aksinya bikin kami sungkan sama petugas di meja
receptionis. Daripada mati gaya dan kebetulan sudah mau masuk jam makan siang,
Mama Ivon lalu coba mencari-cari referensi tempat kuliner di OpenSnap. Untung
di OpenSnap sekarang ada fitur-fitur terbaru yang semakin memudahkan para
penggila kuliner, salah satunya adalah View Map.
Dengan fitur View Map ini kita bisa mendapatkan referensi tempat wisata
kuliner yang terdekat dengan posisi kita berada. Mama Ivon lalu mengetikkan
lokasi Whiz Hotel Semarang, tak perlu menunggu lama karena kemudian muncullah list wisatakuliner yang terdekat dengan Whiz Hotel Semarang.
Dari list yang muncul Mama Ivon tertarik dengan Pazzo Pancake, maklum dia
memang cukup menyukai jenis kue tersebut. Awalnya saya sempat menolak karena
mengira menu yang disediakan di Pazzo Pancake hanya pancake saja. Untung sudah
ada pengguna OpenSnap yang mengupload menu yang mereka makan di Pazzo Pancake,
ternyata ada menu steak juga. Ya udah saya setuju, apalagi lokasinya berada di
Paragon City Mall yang dekat dari hotel.
Untuk menu utama, Mama Ivon memesan Pazzo Fried Noodle Spesial, sedangkan
saya memesan Fried Rice Ikan Asin dan buat Aiman Kiddy Pazzo 3. Minumannya ice
lemon tea dan es teh serta hidangan penutup Strawberry Puding dan Banana Cheese
Mini Pancake.
Meskipun di OpenSnap belum ada yang memberikan ikon sedap atau review
namun rasa menu makanan yang kami pesan benar-benar memuaskan lidah dan perut
kami. Apalagi saya, Nasi Goreng Ikan Asinnya mampu mengobati rasa kangen saya
pada ikan asin. Saya memang penggemar makanan yang serba asin sih. Bumbu nasi gorengnya
terasa lezat, pedasnya pas dan makin sempurna dengan topping ikan asinnya itu.
Begitupun juga dengan Banana Mini Pancake-nya, rasa pancakenya pas nggak
bikin eneg. Perpaduan pisang dan kejunya begitu lumer, apalagi ditambah dengan
lumuran coklat yang bikin mereka makin kawin di lidah. Mama Ivon dan Aim juga
puas dengan menu pesanan masing-masing, sayang Aim keburu setelah makan
sehingga tak sempat ikut mencicipi menu penutupnya. Kami nggak salah pilih deh
makan siang di Pazzo Pancake ini, meski kami nggak tinggal di Semarang saya
memasukkan Pazzo Pancake sebagai favorite location di OpenSnap. Kan di sana ada
fitur terbaru lainnya yaitu Personalize Your Favorite Location yakni mengatur
lokasi yang sering dikunjungi sebagai laman terdepan sehingga memudahkan kami
meng-up date menu-menu terbaru di Pazzo Pancake.
Itulah pengalaman Keluarga Biru menjelajahi wisata kuliner di Semarang
dengan menggunakan OpenSnap. Kami terbantu dengan keberadaan OpenSnap ini
karena memberikan referensi kuliner yang beragam dan sangat lengkap sekali.
Fitur-fitur terbaru di OpenSnap bukan hanya Map View dan Personalize Your
Favorite Location aja kok, ada juga Everyone Tab, Social Visited dan
Personalize Your Food Aplication by Bookmark.
Oh iya, buat kamu-kamu yang suka motretin makanan sebelum menyantapnya, kalian upload saja foto makanan kalian yang paling oke di OpenSnap. Kebetulan
lagi ada photo chalenge dengan hadiah yang menarik. Jangan lupa beri hastag #ihwanhariyanto di foto yang kalian upload hehehe.
Aku juga terbantu dengan open snap. Yang aku cari sih ga jauh-jauh, sekitaran dekat rumah saja. Ternyata banyak. Tapi belum ada yang aku samperin. Ntar kalo udah bener2 kulineran berkat bantuan open snap baru mau ikutan posting :D
ReplyDeleteAyo Mbak segera dicoba sebab deadline tanggal 30 lho :-P
DeleteDi Batam belum ada open snap niih.. Tapi di Surabaya ada... Ntar ah coba ikutan juga..
ReplyDeleteDi Malang sudah ada ternyata. Siip, cepetan keburu deadline lho, kebiasaan :P
Deletekerennya open snap untuk wilayah jogja juga otomatis bisa search ya.. foto-fotonya sukses bikin lapeerrr...
ReplyDeleteKalo Yogya mah nggak heran, secara kota wisata pasti udah duluan ada.
DeleteMakasih, itu fotonya Mama Ivon he3
Yeay, akhirnya ikutan juga dan nulis duluan :D
ReplyDeleteAyo Ma, ndang nulis :P
Deletefoto makanannya bikin laperrr~ :D open snap ini bisa dipakai di jakarta juga nggak ya?
ReplyDeleteIni dia yang namanya OpenSnap, diobrolin terus tapi aku gak ngeh. Dan... glek, itu makanannya mengundang sekali malam-malam gini hahaha
ReplyDeletePingin nyobain OpenSnap buat hunting kuliner di kota2 yg dikunjungi
ReplyDeleteAku koq belum pernah ke Pazzo ini ya. Yg terdekat dari Whiz masuk ke gang itu malah taunya Mister Pancake :)
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteliat poto poto makanannya bikin gagal pokus jadi lapar :D
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete