Dari Keluarga Untuk Semua





Menulis tentang cerita di balik blog? Kalau zaman saya masih bujang sebagian besar melibatkan diri saya pribadi karena keluarga besar hanya sekedar tahu saja saya suka menulis. Jangankan blog, internet saja sebagian besar tidak pernah mengaksesnya. Kalaupun sudah ada yang kenal internet, palingan hanya main facebook saja. Nah lain ceritanya dengan sekarang, saya sudah berkeluarga dan menulis blog bertema keluarga maka cerita di balik blog saya tentu saja melibatkan mereka. #LoveMyFamily



Mengapa Keluarga Biru?


Tidak afdol rasanya jika saya mengawali cerita di balik blog Keluarga Biru tanpa menceritakan terlebih dahulu mengapa saya memakai nama Keluarga Biru. Bukan karena kami berdarah biru seperti para bangsawan atau bermata biru layaknya para bule-bule, tapi karena kami menyukai warna biru. Just it. Namanya jodoh memang tidak ada yang bisa menebak, sejak dulu saya memang suka warna biru lha kok kebetulan saya berjodoh dengan wanita yang juga menyukai warna biru. Jadilah hampir semua hal entah itu pakaian, benda bahkan cat rumah secara naluriah kami memilih warna biru. Aim pun juga ketularan suka warna biru. Emang sih awalnya kami yang mengkondisikan, namun semakin ke sini dia secara alami lebih memilih warna biru jika diminta memilih sesuatu he he he. #LikeFatherLikeSon
Meskipun penyuka warna biru namun saya tidak sampai kepikiran untuk memakainya sebagai nama blog. Ide menggunakan nama Keluarga Biru justru datang dari sahabat yang sudah kami anggap seperti kakak yaitu Mbak Rien. Beliaulah yang mengusulkan saya memakai nama Keluarga Biru ketika saya memutuskan untuk membuat blog baru. Alasannya karena kami penyuka warna biru. Awalnya sempat pengin memakai nama keluarga traveler tapi kan kami nggak serajin Mbak Irawati Prillia yang mbolang bersama keluarganya. Saya juga penginnya bisa menulis hal yang lain seperti kuliner, parenting dan yang lain. Trus juga saya pikir nama Keluarga Biru bisa saya pakai untuk branding blog karena selain berbagi cerita saya juga ingin mencoba terjun di dunia monetizing blog. Bismillah, saya pun memantapkan hati memakai nama Keluarga Biru sebagai nama blog baru saya.

Proses Kreatif Blog
Seperti halnya menulis buku, menulis blog pun juga membutuhkan kreatifitas, lebih malahan. Mengapa begitu? Karena persaingan blog lebih luas dan lebih bisa dieskplorasi karena memiliki fitur-fitur pendukung. Sebuah blog hanya akan menjadi just another blog like before jika dia tidak memberikan sesuatu yang unik, bermanfaat dan berkesan buat para pembacanya. Saya menulis begini bukan berarti blog Keluarga Biru sudah mencapai tiga hal di atas, ini sebagai self reminder untuk terus belajar dari para blogger kawakan yang jam terbangnya tinggi dan sudah femes di jagad maya.
Kami dikaruniai seorang anak laki-laki yang aktif dan sedang membutuhkan perhatian dalam masa pertumbuhannya. Mama Ivon seorang ibu rumah tangga yang menghabiskan waktunya di rumah mengurus rumah dan anak kami, Aiman. Pekerjaan sebagai ibu rumah tangga memang berat dan seperti tak ada habisnya, itulah mengapa ketika saya pulang dari kerja maka saya menggantikan Mama Ivon mengasuh Aiman. Entah itu banyak atau sedikit yang penting bisa memberikan jeda bagi Mama Ivon untuk me time dan beristirahat. Apalagi kalau Mama Ivon lagi ada orderan kue, maka Aim saya ajak agar tidak mengganggu Mamanya yang lagi beraksi di dapur.
Dengan kondisi di atas, maka waktu saya untuk menulis blog di rumah jadi sedikit. Apalagi Aiman itu tipe anak yang tidurnya larut malam trus juga Mama Ivon sendiri juga ngeblog jadi kami musti bergantian menggunakan komputer. Adakalanya Aim bisa dialihkan dengan melihat video kesukaannya sehingga saya bisa nyambi menulis. Tapi seringnya Aim minta ditemani main atau malah nimbrung pengin nyobain main komputer, kalau sudah begitu maka saya pun mengalah. Pernah juga Aim ngajakin kami semua tidur sementara saya masih separuh nulisnya, maka saya pun meninggalkan komputer dan masuk ke kamar. Niatnya sih pura-pura tidur biar Aim mau tidur, eh yang sering kejadian malah saya kebablasan tidur sampai esok hari. Pas bangun tahu-tahu dengar suara CPU yang masih menyala di ruang tengah, maklum komputer jadul jadi sudah ngos-ngosan.

Aim gonceng Papa yang lagi ngeblog
Jalan lain agar blog tetap up-date adalah melihara tuyul menulis di kantor. Untunglah saya ditempatkan di Bagian Sirkulasi dimana tiap orang diberi fasilitas komputer untuk melayani para pengunjung perpustakaan. Di komputer kantor itulah saya menuangkan ide postingan yang tiba-tiba melintas, melanjutkan tulisan tadi malam hingga mengedit foto.
Daripada bengong atau main-main game saat tak ada pengunjung, lebih baik waktu dan fasilitas yang ada dimanfaatkan untuk sesuatu yang berguna. Kalau ada pengunjung yang meminjam atau mengembalikan buku, tulisan ditinggalkan dan melayani mereka. Kalau sudah kelar pelayanannya, lanjut lagi menulis. Alhamdulillah, so far teman-teman di satu bagian tidak masalah kok. Begitu juga dengan para atasan, sepanjang saya tetap bisa menjalankan tugas dan kewajiban maka menulis bisa jalan terus.

Hunting Bahan Tulisan
Untuk refreshing maka kami sesekali melakukan travelling atau wisata kuliner, bukan hobby sih karena kami melakukannya jika keadaan dompet memungkinkan atau pas lagi pulang kampung ke Blitar. Di antara kami berdua, Mama Ivon lah yang paling suka melakukan dua hal di atas. Dia selalu saja memiliki ide mau mbolang kemana saat weekend  atau jika pulang kampung, mau mencoba wiskul dimana jika tanggal muda atau pas nggak masak.
Saya sih oke-oke saja sepanjang ada waktu, tenaga dan uang pastinya he he he. Namun adakalanya saya kurang sreg entah karena timing-nya nggak pas, saya lagi nggak mood atau jaraknya terlalu jauh. Kayak misalnya pas Mama Ivon ngajak ke Pantai Tambakrejo, Blitar. Waktu itu dia ngebet banget ngajak ke sana karena sudah lama tidak main-main ke pantai. Ya udah demi istri tercinta saya turuti, kebetulan juga Aim belum pernah ke pantai. Hanya dengan berbekal hasil gugling kami berangkat dari rumah ortunya di Wlingi. Awalnya perjalanan lancar-lancar aja sampai Blitar, hati ini sudah lega ketika melihat plang jalan yang bertuliskan Pantai Tambakrejo.
“Mungkin Pantai Tambakrejo ada di balik bukit itu Pa,” ucap Mama Ivon.
Saya tidak menanggapinya, nggak mungkin ada di balik bukit, gila apa.
Kami lalu melanjutkan perjalanan mengikuti arah yang ditunjukkan di plang jalan. Sampai kira-kira dua puluh menit berlalu kok saya tidak melihat ada penampakan pantainya, malah jalan yang kami ikuti mengarah ke bukit. Beneran aja, motor butut saya sampai ngos-ngosan menaiki jalan di bukit yang menanjak. Melewati jalan raya yang di kanan kirinya hanya ada sawah dan perkebunan, ada kalanya juga jalannya rusak. Mana bensinnya mau habis pula, nggak kebayang kalau motor kami mogok di tengah bukit yang jauh dari pemukiman penduduk. Ditambah lagi saat itu musim penghujan. Di situlah saya merasa dongkol, gara-gara menuruti keinginan Mama Ivon kami jadi harus menempuh perjalanan yang seperti tak berujung ini. #LebayKumat
Untunglah setelah keluar dari area sawah dan perkebunan itu kami memasuki pemukiman penduduk, agak amazing  juga sih karena nggak menyangka ternyata di bukit ini ada pemukiman penduduk. Sambil membeli bensin saya bertanya kepada pembelinya jarak ke Pantai Tambakrejo, dia bilang sudah dekat. Hati saya lega mendengarnya. Tak lama kemudian kami sampai dan memang sepadan dengan jerih-payah yang kami tempuh. Kami bertiga menikmati kebersamaan bermain-main di pantai yang indah dan merasakan pengalaman kuliner makan ikan bakar di tepi pantai dengan harga yang bersahabat.

Keceriaan di Pantai Tambak Rejo

Di kemudian hari tulisan mbolang kami ke Pantai Tambakrejo itu saya ikut sertakan dalam lomba blog My Agya My Style. Waktu itu nggak berharap banyak bisa menang karena cerita dan foto-foto travelling peserta lainnya tuh bagus-bagus, selain itu juga saya baru kecewa dengan suatu lomba yang pemenangnya itu kok kebanyakan blogger ibukota. Saya merasa ada diskriminasi. Eh ndilalah, tulisan kami ternyata keluar sebagai Juara 1 kategori Travelling dan berhak mendapatkan hadiah sebesar lima juta! Kami benar-benar tidak menyangka dengan kemenangan tersebut, saya pribadi juga merasa malu karena sudah su’udhon sama Allah juga teringat kedongkolan saya ketika menempuh perjalanan ke Pantai Tambakrejo.
Lain waktu Mama Ivon ngajakin wiskul di sebuah resto baru di dekat rumah, saya awalnya nggak sreg karena takut harganya mahal mengingat tampilan arsitekturnya yang mewah, namanya De Keik. Eh ternyata harga makanannya nggak begitu mahal dan rasa sup iganya lezat. Dan Alhamdulillah ketika tulisan review De Keik itu saya ikutkan dalam lomba review kuliner berhasil keluar sebagai juara pertama. Masih banyak tulisan-tulisan di blog yang lahir dari ide mbolang Mama Ivon, misalnya ke Kampung Coklat, Blitar dan Museum Angkut, Batu. Dua tulisan saya tentang dua objek wisata itu dimuat di majalah Anakku. Alhamdulillah berkah mbolang dan ngeblog bisa mengantarkan saya meraih impian-impian saya.

Drama di Balik Tulisan
Seperti saya tulis di atas, Aim itu termasuk anak yang aktif, ada saja yang dilakukannya atau yang menarik perhatiannya. Ditambah lagi dia punya pendirian atau keinginan yang kuat, memang bagus sih. Namun seringkali kelebihan-kelebihannya itu menciptakan drama ketika kami sedang mbolang atau wiskul.
Drama-drama yang biasanya terjadi misalnya ketika mau berangkat kami selalu molor karena Aim minta membawa ini-itu, paling sering sih bawa mainan mobilnya. Kalau hanya bawa satu sih nggak apa-apa, ini minta bawa satu tas. Soal pilih-pilih jaket, sepatu dan topi pun bisa jadi drama. Maunya pakai barang yang itu-itu mulu, nggak peduli sudah bulukan atau kotor kalau Aim masih suka maka akan dibilang bagus!
Di tempat tujuan pun drama masih berlanjut. Misalnya ketika kami wiskul di café atau restoran, Aim nggak mau diam. Dia sibuk lari ke sana ke mari, kalau sudah gitu sayalah yang jadi satpam mengawasinya. Sedangkan Mama Ivon memotret makanannya sebagai bahan tulisan di blog. Pernah neh kami wiskul bareng sahabat kami Anis, blogger Kepanjen. Eh ketika es jeruk pesanan kami datang dia rebutan sama Asma, putrinya Anis. Tumpahlah itu es jeruk di meja dan karpet. Kami bertiga alpa mengawasi karena lagi sibuk motret makanan yang lain.
Saat kami travelling ke tiga kota kemarin yakni Yogya-Solo-Semarang beberapa drama juga mewarnai perjalanan kami. Ketika di Prambanan, Aim membuat Mama Ivon sedikit geram karena dia malah dengan asyiknya mainan pasir hingga pakaiannya kotor. Saat di Lawang Sewu Aim menangis ketika tour guide yang memandu kami berpamitan. Dia kalau sudah merasa cocok atau terkesan dengan seseorang pasti nggak mau ditinggal. Yang terakhir Aim menangis ketika perjalanan wiskul ke Gudeg Mbak Tum karena kehausan, dia minta minum air putih nggak mau yang lain. Aim emang pecinta air putih sejati, sehari bisa habis beberapa botol.

Aim Menangis Ditinggal Tour Guide Lawang Sewu

Walaupun Aim seringkali membuat drama ketika kami hunting bahan tulisan namun kehadirannya lah yang membuat perjalanan mbolang atau wiskul kami menjadi lebih seru dan berwarna. Ketika kami mendapat undangan job review di café/resto atau launching produk nggak tega rasanya untuk tidak mengajaknya. Masa iya kami makan-makan enak sementara dia kami titipin di neneknya. Toh, pada akhirnya tingkah laku Aim yang kadang ajaib itu saya angkat di tulisan di blog agar menarik perhatian pembaca. Selain karena Aim, drama juga kadang terjadi di antara saya dan Mama Ivon. Nggak heran deh ya, anaknya ikut-ikutan drama juga wekekeke.

Ciptakan Peluangmu Dengan Ngeblog

Ngeblog Di Manapun Berada

Meskipun blog Keluarga Biru baru berusia sembilan bulan, ibarat orang hamil tuh sepuluh hari lagi bakalan lahir, namun sudah banyak cerita dan berkah yang saya dapatkan dari aktivitas ngeblog. Seperti yang saya bilang di awal jika tujuan lain saya ngeblog selain berbagi cerita adalah monetizing blog. Maklum, sebagai kepala rumah tangga bertanggung jawab agar dapurnya Mama Ivon tetap mengepul dan susunya Aim tetap terbeli. #IwanFalsModeOn. Saya sudah mencoba menjalanai pekerjaan sampingan mulai dari bikin penerbitan indie sampai jadi agen asuransi namun tidak membuahkan hasil yang memuaskan.
Zaman sekarang, aktivitas ngeblog tidak lagi dipandang sebelah mata. Ngeblog bukan hanya sekedar berbagi tulisan namun bisa jadi sumber penghasilan. Sudah lama sih sebenarnya saya tahu kalau kita bisa mendapatkan uang dari ngeblog namun itu terasa di awang-awang karena saya tidak mengenal blogger yang bersangkutan. Barulah ketika beberapa sahabat berhasil mendapatkan uang dari ngeblog, saya jadi bertanya pada diri sendiri: “Kalau sahabat saya bisa, mengapa saya tidak?”
Saya pun mulai belajar dan menimba ilmu dari para sahabat yang sudah berhasil itu, menerapkan apa yang mereka lakukan dulu sehingga bisa sesukses sekarang. Saya juga inisiatif mencari ilmu tambahan di luar sana. Apa yang saya dapatkan saya coba terapkan, kalau berhasil ya syukur, kalau tidak ya coba cara yang lain. Jalan untuk monetize blog memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, saya pernah merasakan tulisan dihargai dengan harga yang rendah, tidak lolos google adsence (sampai sekarang masih belum lolos sih) hingga ditolak mentah-mentah oleh klien.
Alhamdulillah setelah melalui berbagai proses yang menguji keseriusan dan mendewasakan diri saya mulai mencicipi hasil dari aktivitas ngeblog saya. Kini saya pun jadi semakin bersemangat ketika menulis blog karena apa yang saya tulis tidak hanya sebagai sarana penyaluran passion namun bisa bermanfaat bagi keluarga dan pembaca, dari keluarga untuk semua. Meskipun dari ngeblog ini saya mendapatkan penghasilan namun saya tidak merasa ini sebagai pekerjaan karena saya menjalaninya dengan senang hati.

So, buat teman-teman yang saat ini masih galau atau maju-mundur di dunia blog maka mantapkanlah hati untuk mulai serius menjalaninya. Kerahkan kreatifitas di dalam dirimu dan ciptakan peluangmu! Percayalah jika Allah takkan diam saja melihat hamba-Nya jatuh bangun berusaha mencapai keberhasilan. Kalau nanti teman-teman sudah berhasil maka tetaplah rendah hati dan jangan pelit untuk berbagi, terutama ilmu dan kesempatan. Siapa yang tahu dari berbagi itu kita tidak hanya menciptakan peluang bagi diri sendiri tapi juga menciptakan peluang bagi orang lain.
Jangan takut kalau orang yang kita bantu itu nantinya malah jadi saingan atau bahkan lebih berhasil dari kita. Tidak semua orang terpilih menjadi jalan bagi kesuksesan orang lain lho, jadi berbagialah jika kamu termasuk di dalamnya. Toh yang namanya rejeki tidak akan tertukar. Ini buat self reminder juga sih hehehe. Okey, nggak terasa sudah banyak neh yang saya tulis, semoga bermanfaat bagi para pembaca ya. Keep blogging dan apapun yang terjadi tetap semangat..!!

Tulisan ini diikutsertakan dalam Giveaway Cerita di Balik Blog yang diadain oleh Mbak Uniek Kaswarganti yang cantik dan baik hati. *muji-muji biar dimenangin*


49 comments

  1. Ah kece ini tulisannga
    Calom pemenang deh
    Enak bacanya, mengalir dan tak membosankan.
    Semoga menang ya Papa Aim

    Salam
    Arni

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kebetulan pas idenya ada Mbak jadi ngetiknya mengalir kayak air sampai nggak terasa 3 halaman, Alhamdulillah kalau yang baca juga merasakan hal yang sama.
      Aamiin, Yuk mari ikutan Mbak Arni, pasti cerita di balik blog Mbak Arni lebih seru.

      Delete
  2. Kereeen iihh. Semoga makin cetar membahana yaa buat keluarga biru :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin, doa yang sama buat jejaksematawayang. Ayo Tar, ditunggu kisahnya, aku kepo ama asal usul nama blogmu neh.

      Delete
  3. Aku juga akhir-akhir ini lebih banyak nulis blog di sela-sela jam kantor, Wan.. Kalo waktu istirahat temen-temen lain memilih tidur, ngegame, atau nonton drama Korea, aku lebih milih nulis. Kalo di rumah susaaah buat nulis. Pasti dirusuhi Lala :D :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tosss, aku malah ngerasa lebih mengalir kalo ngetik di kantor sebab yang dilayani asal beres langsung capcus. Lha kalo Aim, habis minta A trus minta B trus C, nggak ada habisnya :D
      Semoga kerusuhan anak-anak kita bisa menginspirasi mereka untuk mengikuti jejak kita ya Dee, aamiin.

      Delete
  4. Aku juga akhir-akhir ini lebih banyak nulis blog di sela-sela jam kantor, Wan.. Kalo waktu istirahat temen-temen lain memilih tidur, ngegame, atau nonton drama Korea, aku lebih milih nulis. Kalo di rumah susaaah buat nulis. Pasti dirusuhi Lala :D :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tuuh kaaan.. kalo komen dari HP pasti kayak gini jadinya dobel-dobel.. hahahaha...

      Delete
  5. sukaaa fotonyaaaa yang aim mangku papa aim,, beneraaan bangga ah saya jadi blogger! Banyak sukanya daripada cerita duka dibalik menulis blog ya.. semoga kita semua dimudahkan untuk berbagi lewat tulisan ya keluarga biru..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Errr itu bukan mangku Mbak, dia nyempil di belakangku. Kalo mangku aku ya penyet :D
      Iya, seumur-umur saya jadi blogger belum pernah saya sebangga sekarang ini, bukan semata karena nilai ekonomisnya tapi karena posisi blogger kini sudah diakui pengaruhnya.
      Aamiin, semoga blog kita langgeng menebar manfaat.

      Delete
  6. InsyaAllah nggak mau mundur. Maju terus pantang mundur... Nulis yuk! money will follow :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Siip, semoga semangat ngeblog kita tetap membara Mbak.
      Ditunggu cerita di balik blog'e sampeyan.

      Delete
  7. Keluarga yang inspiratif mz, semoga berhasil memenangkan giveawaynya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kami masih belum apa-apa Mas, di luar sana banyak yang lebih inspiratif. Tapi saya jadikan doa ya, aamiin. Ikutan dong Mas, saya kepo neh ama behind the scene blog catper.

      Delete
  8. ahhh, terharu deh ceritanya papa aim, aku bisa nyantai nulis nih setelah bocah2 raada gede, bisa main sendiri...sukaa tulisanmu wan...

    ReplyDelete
    Replies
    1. *kasih tisu*
      Iya, aku juga mikirnya nanti kalo Aim udah gedhean dikit pasti bisa nyantai nulisnya. Atau malah rebutan laptop? :D
      Makasih Mbak, ikutan juga dong.

      Delete
  9. Mantabbb bgt keluarga yang kompak, klo aku suka ngintip2 resep masakannya bunda ivoni

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih Mbak, doa yang sama untuk keluarga sampean.
      Jangan hanya diintip tapi dicobain juga kan? he3

      Delete
  10. wah di balik dapur keluarga biru yang menarik.. Proses kreatif dan Hunting bahan itu yang kadang sangat menantang ya mas..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bener sekali Mas, kadang harus bersusah payah hingga menguji kesabaran he3. Ikutan juga yuk Mas.

      Delete
  11. Saya juga suka warna biru Mas, soalnya sesuai sama warna langit, berasa teduh aja begitu ngelihat warna biru :)

    Wah, seru juga baca proses kreatif di balik blog keluarga biru ini, sampe ada drama-dramanya juga hehe. Kalau saya... masih berjuang nemu waktu yang cocok ngeblog di tengah kesibukan kerja, masih berusaha memantapkan diri untuk terus ngeblog.

    "Tidak semua orang terpilih menjadi jalan bagi kesuksesan orang lain" --> kalimat yang sangat menyentuh. Allah udah netepin jalan sukses seseorang, dan bisa jadi melalui perantara orang lain. Semoga berhasil ya Mas menang giveaway-nya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya sama, saya juga merasa teduh dan damai jika lihat warna biru.
      Nggak apa-apa ada drama biar ada ceritanya. Ngetik di sela-sela kerja atau istirahat aja.
      Aamiin, yuk ikutan juga Mas.

      Delete
  12. Keluarga biru emang seru yaa, asyik ya klo dua2 nya suka nulis mas. Misua mls bgt klo disuruh mbantuin hunting gambar, dan sambil momong saya curi2 waktu sambil motret, apalagi klo utk lomba biar gambarnya kreatif, ga ada yg bantuin. Ihik, ngeblog masih dipandang sebelah mata ama doi,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Seingat saya Mbak kan pernah nulis review hotel karena menang lomba blog ya, masa misua masih memandang sebelah mata? hehehe
      Semoga suaminya lekas terbuka hatinya ya Mbak untuk mendukung aktivitas ngeblog Mbak, aamiin.

      Delete
  13. Hehee bedanya dengan saya, waktu jaman masih single saya penyuka biru, apa-apa kudu biru dan dominasi warna biru terlihat di kamar kos, namuns etelah mau menikah berubah haluaaan dan saat sudah punya anak, berubah juga...hahaaa. Sukses ya GA nya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lha kenapa kok berubah-ubah gitu Mbak? he3
      Aamiin, yuk ikutan juga dan salam kenal :-)

      Delete
  14. Waaaaan.... aku suka banget tulisanmu yang ini. Memang beda ya jika tulisan ditulis dengan jujur dan apa adanya. Feel-nya dapet.
    Good luck kontesnya ya Waaan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih Mbak Eky, spesial ini nulis hal-hal yang tak terungkap demi lombanya Mbak Uniek he3 Aamiin, yuk ikutan juga, saya kepo lho ama cerita di balik blog Mbak Eky.

      Delete
  15. Aiiiim, koq gonceng Papa yang lagi ngeblog siiih. Tapi untung ya selesai juga nih postingan Papa.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah suatu kehormatan dikunjungi blogger inspiratif seperti Bunda Yati,
      Kalau pas gonceng itu ngetik tulisan sebelumnya, kalau tulisan lomba ini ngetiknya di kantor.

      Delete
  16. Wah keren banget idenya Mas Ihwan. Emang ide dan mood nulis kalo sudah nongol susah diatur haha. Bener banget, Mas. Kalo bisa nulis pas senggang di kantor itu sesuatu banget bagi kelangsungan blog kita-kita yang sambil kerja.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih Mbak, kebetulan tema lombanya pas jadi bisa langsung memancing ide-ide di kepala. Iyap, bener sekalee, pokoknya pinter-pinternya kita agar blognya tetap up-date.

      Delete
  17. ada banyak cerita seru dan indah dibalik kegiatan ngeblog yang memang seru.
    Mudah-mudahan saya bisa ikutan giveaway ini, seperti keluarga biru

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mas, ide lombanya memang bagus sehingga kita bisa mengetahui cerita seru dan indah yang tak terungkap itu. Ayo ditunggu tulisannya ya Mas.

      Delete
  18. Foto Aim nyelip di kursi itu epik sekali Wan :)

    Mbak Unieekk, sukses GAnya ya. Buat Ihwan good luck :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ivon motret diam-diam itu Yan.
      Ayo kamu ikutan juga yaa, ditunggu.

      Delete
  19. Kisah blog KB sangat seru dan aku terharu bacanya. Kalau ngeblognya sudah enjoy, semua jadi fun :) Sukses terus buat keluarga biru ya.

    Dan aku suka sekali dengan kalimat ini:
    "Jangan takut kalau orang yang kita bantu itu nantinya malah jadi saingan atau bahkan lebih berhasil dari kita. Tidak semua orang terpilih menjadi jalan bagi kesuksesan orang lain lho, jadi berbahagialah jika kamu termasuk di dalamnya."

    Aku jadi belajar :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih banyak Mbak Rien yang sudah memberikan inspirasi, ilmu, support dan peluang bagi saya untuk menggalih lebih dalam potensi diri di dunia blog yang seru ini. Semoga Allah membalasnya berlipat ganda kebaikan hatimu, aamiin.
      Yee, kalimat itu aku dapetnya dari sampeyan gitu lho.

      Delete
  20. Seru ya kalo pasangan juga memiliki hobi yang sama, bersyukurlah. Keluarga yang kompak. Kalo saya mudah-mudahan tetap semangat menulis deh.... Keep spirit mas

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Alhamdulillah kami punya passion yang sama sehingga bisa saling membantu dan menyemangati.
      Kok sepertinya nggak yakin gitu Mas, apakah istri tidak mendukung kegiatan ngeblognya?
      Yuk tetep semangaattt..!!

      Delete
  21. Kayaknya harus belajar lagi dari mas yg satu ini nih.. Hehe..

    ReplyDelete
  22. Memang banyak cerita di balik sebuah postingan ya Mas. Nah itu malah bikin tulisan jadi berwarna, apalagi ditemenin Aim ma mama Ivon yang sabaar, hehe.
    Dunia blogging sekarang sudah sangat menguntungkan ya Mas, rugi kalau kita ga ikut aktif mengembangkan diri dan kemampuan. Jangan kayak saya, hehe.

    Semoga menang seperti kemenangan-kemenangan lainnya :)

    ReplyDelete
  23. Tinggal di malang ya mas? Sy jg dari wlingi lho n skrg tinggal di malang (gak ada yang nanyak ya? Hhe), salam kenal

    ReplyDelete
  24. Ya ampuuun ini tulisan panjang banget dan aku baca sampe abis :D
    Anak itu emang ya, biarpun ganggu, tapi partner ngeblog sejati yang gak ada gantinya :D

    ReplyDelete
  25. hahahaa...bangga sekali aku bisa jadi saksi drama kalian bertiga :)) klo gak gitu emang gak seru sih Ihwan, nikmati aja yaaa... Terima kasih loh sudah mengerahkan segenap upaya utk ikutan giveawayku. Sukses terus ya untuk Keluarga Biru.

    ReplyDelete
  26. "Siapa yang tahu dari berbagi itu kita tidak hanya menciptakan peluang bagi diri sendiri tapi juga menciptakan peluang bagi orang lain." Saya suka banget mas sama kalimat itu, mungkin dengan menulis tersebut dapat memotivasi orang lain untuk ikut menulis juga di blog. :)

    Btw ntar anaknya niru bapaknya ya, jadi seorang blogger. Hehehehe

    ReplyDelete
  27. Suka mas dengan tulisannya. Belajar banyak saya dari tulisan kayak gini. Biar lebih luwes lagi nulisnya. :D
    Soal cari ide terus sebut uang... *langsung ke pojokan main tanah* berasa bener tuh mas. :D

    Selamat ya mas. Menang yang disebutkan di atas itu. Saya pun sempat ditelepon tapi akhirnya dirubah...

    ReplyDelete
  28. Selamat ya mas telah berhasil menang GA-nya Mak Uniek.
    Salam kenal :)

    ReplyDelete

Popular Posts