Teysa’s Café: Great Taste in Homey Place |
Malam Mingguan Keluarga Biru
“Kita jadi makan nasi biryani di
mana nanti, Pa?”
“Emang nanti mau makan di luar?”
“Kan tadi siang Papa bilang pengin
makan nasi biryani?”
“Ya nggak harus sekarang lah.”
“Yaa Papa, sekarang aja nggak
apa-apa. Kan sekalian, nanti habis pulang beli kado untuk bayinya Sugiantoro
kita mampir makan. Lagian sekarang kan malam minggu, masa ngendon di rumah
saja.” Sugiantoro itu teman kerja saya, dia baru saja dikaruniai seorang bayi
laki-laki bulan Desember kemarin.
“Minggu depan saja ah.”
“Minggu depan kita ada hajatan jadi
sudah nggak bisa keluar. Sekarang aja. Kalau Papa nggak mau, Papa beli kadonya
sendiri aja, Mama di rumah.”
Eaaaaa, sini yang pengin nasi
biryani kok malah situ yang ngambek. Daripada saya nanti kebingungan milih
kado, ya sudah deh. Gampangan banget ya saya? Saya mah gitu orangnya, apalagi
kalau sama keluarga tercinta.
Kami sempat bingung menentukan
pilihan mau makan nasi biryani dimana. Kalau makan di kedai sate di kawasan
Tongan (Ade Irma Suryani) menunya terbatas, nanti Aim makan apa. Nah Mama Ivon
ngajakin makan nasi biryani di Teysa’s Café aja. Kebetulan dulu kami pernah
makan di sana dan ada menu nasi biryani juga.
Teysa’s Café: Lunch & Dining
Teysa’s Cafe terletak di Jl. Merbabu 4, Malang. Lokasinya termasuk strategis karena Jl. Merbabu termasuk jalan utama yang sering dilewati oleh kendaraan yang mencari jalan pintas dari arah Stadion Gajayana (Jl. Bromo) menuju Jl. Ijen.
Jika melihat dari bentuk
bangunannya, terlihat jika Teysa’s Café awalnya adalah sebuah rumah yang
kemudian diubah menjadi restoran. Pemilik Teysa’s Café seperti sengaja
mempertahankan bentuk asli rumah untuk memberikan suasana yang homey dan hangat bagi para
pengunjungnya. Untuk menampung lebih banyak pengunjung, bagian teras yang
awalnya terbuka diberi atap semi tertutup. Pengunjung pun bisa memilih spot
makan yang sesuai dengan seleranya, bisa di ruang tamu dengan sofa yang empuk.
Di teras dalam atau teras luar dengan pilihan tempat duduk, mau yang personal
atau beramai-ramai.
Suasana di Teysa’s Cafe malam minggu
itu cukup ramai, kami bertiga sampai hampir nggak kebagian kursi karena sudah
terisi atau dipesan oleh pengunjung yang lain. Untung masih ada kursi tersisa
di teras luar, letaknya berdekatan dengan panggung tempat live music.
Setelah kami duduk, salah satu
pelayan langsung memberikan buku resep dan setelah itu memberikan kesempatan
bagi kami untuk memilih-milih resep dahulu. Nilai plus buat pelayanannya,
karena seringkali kami mendapati pelayan di restoran atau café lainnya berdiri
menunggu kami memilih-milih menu. Ini sedikit membuat kita tidak nyaman bukan?
Menu nasi briyani langsung menjadi
target utama saya. Awalnya saya ingin memesan Biryani Mutton Curry namun
setelah saya ingat-ingat, saya dulu pernah memakan menu ini. Awalnya saya
menyebut nasi briyani, namun setelah melihat buku menu yang benar adalah
Biryani. Namun hal itu tidak sepenuhnya salah, menurut Tante Wiki penyebutan
nasi Biryani di Indonesia beragam mulai dari briyani, briani dan beriani.
Mama Ivon rupanya ikut tertarik juga
ingin memakan nasi biryani dan memesan menu yang sama. Akhirnya saya ganti menu
yang lain yang belum pernah saya coba yaitu Moghlai Mutton Curry. Ada dua
pilihan makanan pendamping untuk Moghlai Mutton Curry ini, nasi atau prata.
Karena saya ingin mencoba sesuatu yang baru maka saya pilih prata. Sekian lama
saya dijejali serial India mulai dari Mahabharata hingga Jodha Akbar namun saya
sama sekali belum pernah mencoba roti prata. Roti Prata adalah masakan khas
India yang bentuknya mirip dengan roti maryam. Mama Ivon mengubah lagi
pesanannya karena baru sadar kalau ibu hamil nggak boleh makan daging kambing,
maka dia kemudian memilih Chicken Biryani. Untuk Aiman kami memesannya Dori
Chips with Fries, tampilannya yang mirip dengan nugget membuatnya langsung
tertarik.
Teysa’s Café tidak hanya menyediakan
menu khas India, namun menu Indonesia, Chinesse Food hingga Western Food
tersedia di sini. Menu minumannya juga tidak kalah menariknya, yang menjadi
andalan adalah Teysa’s Grand Coffe. Namun kami bertiga tidak memesannya karena
tanpa minum kopi kami sudah kuat begadang hehehe. Mama Ivon memesan Ice Lemon
Tea, saya pesan Falooda Bombay dan Aiman minta Es Singapura.
Selain para pelayannya ramah,
pelayanan di Teysa’s Café ini juga tergolong cepat. Tak perlu waktu lama, tiga minuman
pesanan kami datang lima menit setelah kami memesannya. Penampilan Falooda
Bombay langsung bikin saya ngeces. Porsinya cukup besar dengan wadah berupa drink jar kekinian yang lucu itu, ketika saya menyendok es krimnya yang lembut itu terasa
sekali susunya. Di bagian ujung keliatan butiran biji selasih atau telur katak yang
membuat Aiman penasaran dan langsung bertanya kepada saya. Lalu dibagian
bawahnya dipenuhi dengan serutan pudding dan sirup berwarna merah.
Sebelum makan jangan lupa foto
makanannya dulu ya guys!
Kuliner India yang Khas di Teysa’s Café
Saya langsung semangat pengin segera bersantap ketika melihat tampilan Moghlai Mutton Curry yang India banget ini. Karenya ditempatkan di sebuah cawan atau wajan kecil yang lucu, disampingnya ada tiga potong prata yang tampak menggoda. Meskipun disediakan garpu dan pisau, namun saya lebih memilih memakannya langsung pakai tangan. Seperti para tokoh di serial India yang selama ini saya lihat.
Pertama saya ambil pratanya, sengaja
saya sobek separuh agar tidak kebanyakan saat mengunyahnya. Setelah itu saya
celupkan pratanya di cawan yang berisi kare kambing di sampinya. Barulah
kemudian saya memakannya.
Kuah kare itu langsung membangkitkan
semua bagian pengecap rasa di lidah saya, rempah-rempah yang terkandung di
dalam kuah tersebut sangat kuat sekali baik aroma maupun rasanya. Mohon maaf saya
tidak bisa mengidentifikasi rempah apa saja yang dipakai dalam resep kare Teysa’s
Café ini. Saya tidak mau memusingkannya, yang saya tahu rasanya enak, itu sudah
cukup. #foodbloggerwannabe
Di suapan kedua, saya menyertakan
juga potongan daging kambingnya. Hmmm daging kambingnya empug banget dan nggak
bau lengur atau lebus. Ini pasti karena cara memasaknya yang sudah benar dan
ditambah lagi dengan kuahnya yang terdiri dari berbagai macam rempah itu. Tidak
salah saya memilih menu Moghlai Mutton Curry ini, saya benar-benar merasakan
sensasi kuliner India yang khas. Aaah semoga kelak ada rezeki bisa merasakannya
langsung di India sana, aamiin.
Yang juga bikin saya senang malam
itu, saat melihat Aiman mau memakan sendiri Dori Chips with Fries miliknya. Dia
tampak bersemangat sekali menyendok nasi dan menggigit ikan dori dan kentang goreng
yang renyah itu. Sebelas-dua belas dengan Aiman, Mama Ivon pun tampak sangat
menikmati menu Chicken Biryani pesanannya. Dia bilang kalau Baby Ai yang semula
gerak-gerak di dalam perut langsung anteng begitu Mama Ivon makan. Tak ada yang
lebih membahagiakan saya melihat mereka berdua begitu menikmati setiap kali
kami berwisata kuliner.
Acara makan malam kami semakin
sempurna dengan iringan live music yang memperdengarkan lagu-lagu country.
Lagunya cukup familiar di telinga namun saya tidak tahu judulnya. Aim pun nggak
mau ketinggalan, dia ikut bergoyag manakala mendengar alunan music yang sedikit
rancak itu.
Great Taste in Homey Place
Tak hanya Keluarga Biru yang begitu menikmati dinner di Teysa’s Café ini, pengunjung lainnya yang mayoritas terdiri dari keluarga juga tampak merasakan hal yang sama. Untuk harga makanan di Teysa’s Café ini memang tidak bisa dibilang murah sih namun harga yang dibayarkan sepadan dengan rasa, porsi dan suasana yang pengunjung dapatkan. Kalau orang bilang: ada harga ada rasa. Jadi worth it lah. Karena Aiman tidak bisa menghabiskan Dori Chips with Fries-nya, maka kami meminta kepada salah satu pelayan untuk membungkusnya. Saya lihat pengunjung lain juga melakukan hal serupa. Jadi Anda tak perlu gengsi kalau misalnya makannya nggak habis, minta dibungkus saja.
Itulah cerita malam mingguan
Keluarga Biru dinner di Teysa’s Café. Jam operasional Teysa’s Café ini dari
pukul 08.00 - 23.00 WIB. Jadi bagi Anda yang pengin sarapan bisa juga datang ke
sini atau pas malam-malam lagi baper laper langsung saja makan di sini
sambil dengerin live music-nya. Oh iya, di sini juga disediakan musholla dan
free wifi yang akan membuat semua pengunjung makin betah. Trus ada juga diskon
dan bonus khusus yang bisa kita dapatkan bila makan di jam 16.00 – 18.00, tiap
hari diskon dan bonusnya beda-beda!
Teysa’s Café
Lunch & Dining
Jl. Merbabu No.4 Malang, Jawa Timur 65119
Telepon:(0341) 364678
kalau di Surabaya, nasi briyani favoritku di Depot Ampel Jl. Walikota Mustajab deket kotamadya. Cuma desain interiornya sederhana sih, gak sebagus Teysa. Tapi artis bnyk yg ksana, termasuk Pam Bondan Mak Nyus hehe.
ReplyDeleteSelamat di Jkt sempat sekali makan briyani di daerah Condet, tp blm ketemu yg nendang :D
Bagus banget tempatnya, pas banget lagi ada rencana ke Malang bulan depan.
ReplyDeleteSiip Mbak, ditunggu kedatangannya di Malang.
DeleteSy juga lbh familiar briyani..
ReplyDeleteNah sekarang sudah tahu yang bener mana kan Mbak? :D
Deletelho komengku ilang, ono sing iseng ikiii hahaha
ReplyDeleteintinya tadi komeng kalau aku n keluarga juga suka briyani
trus di Sby ada rmh makan yg menyajikan briyani, namanya Depot Ampel deket kotamadya lokasinya
interiornya gak sebagus Teysa tapi udah banyak artis ksana termasuk Pak Bondan mak nyus :D
sdngkan di Jkt, sekali sih makan briyani di Condet tapi tdk senendang yg di Sby
udah gtu aja, moga gk ilang lg komengnya :P
Iyo hilang dibawa sinyal wekekeke
DeleteWah kalo ke Surabaya musti dicoba neh.
Enakkkk.. saya pengen coba yang es krim itu. hem dilihat dari penampilannya bikin ngiler
ReplyDeleteEnaak San, cobain deh kalo ntar ke Malang.
DeleteAq juga suka tuh pratha yg dicelup kuah kari, nikmaaattt
ReplyDeleteBerasa kayak Jodha apa Kajol Mbak? :D
DeletePorsinya banyak euy
ReplyDeleteBtw itu Falooda bombay semacam es campur ya?
Tempatnya tampak adem ya
Kayaknya betah deh berlama-lama disana
Hmm nggak banyak kok Mbak varian isinya, yang kayak es campur itu malah es singapura.
DeleteYuk kalo ke Malang ngadem di sini.
kayaknya enak nih makanannya pasti mahal
ReplyDeleteAku kok gak mbok jak se? :(
ReplyDeleteJadi nanati klo sudah di Idnoensia trus kangen masakan India bisa langsung nongkrong disini. Apalagi masih disajikan dengan khas rempah. enak tenan
ReplyDeleteOalah di malang to? Jogja ada cabangnya ga ya?hehe. Saya lbh suka nasi kebuli dibanding briyani:)
ReplyDeletetempatnya bagusssss, sayang di malang hehee
ReplyDeleteWah aku suka pizzanya kalo ke sini. Tapi nasi goreng kambingnya juga enak. Sepertinya mereka cukup ahli di masakan yang berbau kambing2an ya Mas
ReplyDeleteSekian lama saya dijejali serial India mulai dari Mahabharata hingga Jodha Akbar
ReplyDelete>>> hahahahaha.... ketauan senenge nonton india
eskipun disediakan garpu dan pisau, namun saya lebih memilih memakannya langsung pakai tangan. Seperti para tokoh di serial India yang selama ini saya lihat. >>>> wah makiiinnn...
Falooda bombay.. kirain isinya jus bawang bombay :D
ReplyDeleteSuka ama suasana cafenya...
Jadi kalo malam minggu ngakboleh ngedon doang di rumah yaaa, mesti kelayapan #OKFINE
ReplyDelete