Hari Pertama Masuk Sekolah Mas Aiman di TK A




Hari Pertama Masuk Sekolah


Alhamdulillah hari Selasa yang lalu menjadi Hari Pertama Masuk Sekolah bagi Mas Aiman. Sebagai orang tua tentu saja saya merasa bahagia karena Mas Aiman kini memasuki fase baru dalam kehidupannya (kayak anak mau nikah aja bahasanya). Awalnya kami berniat menyekolahkan Mas Aiman tahun depan namun setelah kami pikir-pikir tidak ada salahnya menyekolahkan tahun ini karena umurnya 4,7 tahun. Trus pas kami lihat anak-anak yang masuk PAUD dari segi usia dan fisik jauh di bawah Aiman sehingga kami khawatir dia akan terlihat tua sendiri jika dimasukkan PAUD.

Karena keputusan untuk menyekolahkan Aiman di detik-detik terakhir maka kami harus berjuang ekstra untuk mendapatkan sekolah untuknya. Sebenarnya kami sudah memiliki 2 sekolah incaran: TK 1 dan TK 2. Kami berniat memasukkan Aim di PAUD TK 1 karena lokasinya dekat dengan rumah sedangkan untuk sekolahnya tahun depan di TK 2 yang lokasinya agak jauh.

Lho, kenapa tidak sekalian menyelolahkan Aim di TK 1?

Saya kurang setuju Aim sekolah di TK 1 karena merupakan sekolah milik Muhammadiyah (MU) sedangkan saya kan orang Nahdlatul Ulama (NU). Bukannya saya ada sentimen negative dengan orang MU tapi saya khawatir nanti ada perbedaan ajaran yang diberikan. Misalnya dalam tata cara sholat Shubuh ada perbedaan: orang NU membaca doa qunut sedangkan MU tidak. Perbedaan lainnya, orang NU menjalankan tradisi Tahlilan sedangkan MU tidak. Saya sampai sedikit berargumen dengan Mama Ivon: “Mama mau nanti kalau kita meninggal nggak ditahlilin sama anak-anak?”

Jedeeerrr, mau masukkin anak sekolah TK saja pembahasannya sampai ke situ.

Trus lama-lama saya berpikir, kenapa saya sebegitu parnonya mau masukkin anak sekolah di TK Muhammadiyah. Lagian anak-anak TK masa iya sudah diajak bahas tentang qunut dan tahlilan. Akhirnya saya mau pun mau berkompromi, jika memang di TK 1 masih ada kuota maka kami akan menyekolahkan Aim di sana daripada jauh-jauh ke TK 2 yang berada di kawasan lalu lintas yang cukup padat.
Selain itu Aim sendiri ketika kami tanyain lebih suka bersekolah di TK 1 karena dia suka dengan wahana permainan yang ada di sana. Eaaa, namanya anak-anak yang jadi pertimbangan utama tetap permainan. Dari segi ekstra kurikuler juga ada kesamaan yaitu ada ekstra drumband-nya, itu penting karena Mas Aiman suka ngelihat video drumband dan pengin jadi anggota drumband. (Orang tuanya juga yang kepengin sih wekekeke)

Berjodoh dengan TK 1


Memilih sesuatu itu memang jodoh-jodohan, meskipun kita bela-belain setengah mati kalau belum jodoh tidak akan bisa bersatu. Meskipun awalnya nggak suka tapi kalau udah jodoh pasti ada jalannya untuk jatuh cinta dan bersatu. Demikian juga dengan memilih sekolah.
Ceritanya karena kami telat daftar maka kami pun ketinggalan info pendaftaran murid baru di TK 1. Pas saya ke sana, pendaftaran gelombang kedua dibuka sehari sebelumnya. Sedih pastinya, akhirnya tidak ada pilihan selain menyekolahkan Aiman di TK 2 yang lokasinya agak jauh dari rumah. Kami sudah mendapatkan kontak salah satu guru di TK 2 sekaligus informasi pendaftaran murid baru.
Tapi kami berdua masih galau, kepikiran untuk memasukkan Aiman di TK 1 saja. Saya terutama nggak tega jika nanti Mama Ivon harus menempuh jarak yang jauh untuk antar-jemput Aiman sambil gendong Baby Aira. Kami pun mencoba peruntungan untuk datang ke TK 1 saat jadwal pengambilan seragam. Nothing to lose aja sih, kalau masih bisa nyusul Alhamdulillah. Kalau udah nggak bisa ya wes daftar ke TK 2 dengan segala konsekuensinya.
Alhamdulillah ternyata Mas Aiman masih bisa mendaftar di TK 1. Kami berdua senang sekali karena bisa menyekolahkannya di sekolah yang memang dia sukai dan dekat dengan rumah. Di samping itu, dari segi uang pendaftaran dan lain-lain juga lebih murah wekekeke nilai plus banget ini. Pada hari itu juga kami melakukan pendaftaran, pelunasan semua biaya dan langsung menerima seragam. Yeaay akhirnya Mas Aiman jadi sekolah tahun ini.

Hari Pertama Masuk Sekolah untuk Mas Aiman




Masalah utama yang kami kuatirkan jika Mas Aiman mulai sekolah adalah kebiasaannya tidur larut malam. Tentu saja hal ini berimbas pada jam bangun esok harinya. Selama ini Mas Aiman terbiasa bangun siang, bahkan kadang meski sudah bangun masih lanjut tidur lagi.
Di hari pertama masuk sekolah, kami membangunkan Mas Aiman pukul 6 pagi. Jadwal masuknya jam 07.15 sehingga masih banyak waktu untuk bersiap-siap. Sudah diduga, sedikit drama pasti terjadi ketika mandi dan memakai pakaian. Biasalah drama-drama anak kecil, yang pengin mandi lebih lama lah hingga sibuk sendiri saat dipakein baju. Oh iya, baju seragam Mas Aiman belum jadi sehingga dia kami pakein baju batik di hari pertama sekolahnya. Nggak apa-apa ya Nak, anak Indonesia cinta batik.
 
Kalau mau tahu lebih detail dan real gimana hari pertama masuk sekolah Mas Aiman di TK A, tonton saja vlog-nya di channel Aiman dan Aira di bawah ini:



Iyess, sejak beberapa waktu yang lalu saya membuatkan channel baru untuk Duo Ai. Buat yang punya channel yuk saling subs, tapi videonya berisi cerita Aiman dan Aira yaa.

Mama Ivon bercerita jika Mas Aiman kurang bisa fokus saat berada di dalam kelas. Ketika Bu Guru mengajar, dia malah bingung pengin bermain. Intinya sih Mas Aiman belum bisa disuruh duduk dalam waktu yang lama. Ini memang masih menjadi PR bagi kami berdua, Mas Aiman memang kurang bisa fokus dan berkonsentrasi.




Saya sih berharap semoga para guru bisa sabar dan telaten mengajar Mas Aiman, saya optimis jika pengajaran di sekolah bisa membantu mengarahkan Mas Aiman menjadi lebih fokus dan konsentrasi. Kalau tetap tidak bisa maka mau nggak mau kami harus membawa Mas Aiman ke House of Fatima Child Centre untuk menjalani terapi lagi.


Oh iya, dua hari kemarin Mas Aiman jatuh sakit. Badannya panas bahkan sempat muntah saat sarapan. Kemungkinan besar karena telat makan, kecapekan sehingga dia jadi masuk angin. Terpaksa deh dia ijin tidak masuk sekolah selama dua hari. Sedih banget rasanya, baru masuk sekolah sudah jatuh sakit. Makanya tho Nak kalau pas sehat itu jangan terlalu aktif, kalau disuruh diam sejenak itu yang nurut.
 

Alhamdulillah hari ini kondisinya sudah cukup baik sehingga bisa masuk sekolah kembali. Yang semangat sekolahnya ya Nak. Papa selalu mendoakan agar Allah memberikan kemudahan dan kelancaran dalam proses belajarmu. Semoga Engkau mendapatkan banyak ilmu yang bermanfaat, guru-guru yang amanah dan telaten, teman-teman yang baik dan menyenangkan, aamiin Ya Robbal Alamiin.


13 comments

  1. Salam kenal Mama Ivon, dan Bapak Ihwan...juga Aiman dan Aira

    ReplyDelete
  2. wah dari sekolah pun udah sampai harus pilih aliran agama ya mas ihwan. rumahmu serba biru :p

    ReplyDelete
  3. mbak aq setuju kalo dari awal pemilihan sekolah sudah seperti itu, krn ada temen pun sperti itu, krn memang ada yang berbeda dlm pengajarannya. bukan mau sentimen juga sih mbak hanya sharing saja.

    selamat mas aiman sudah jadi pelajar, semoga rajin belajarnya jadi anak yang pintar.

    ReplyDelete
  4. Apapun pilihannya, semoga Aiman jadi anak yang sholeh dan cerdas yaa :D

    Seru nontonin vlognya, mau belajar jugaa buat si kecil masuk paud nanti.

    ReplyDelete
  5. NU atau Muhammadiyah sama saja mas, itu hanya organisasi sosial, bukan aliran atau ajaran.. podo Islam-e.. sama-sama punya dasr yang kuat.. :)

    ReplyDelete
  6. semoga ananda aiman sekolahnya lancar, dan kelak bisa menjadi manusia yang sukses dunia akhirat

    ReplyDelete
  7. Semangat sekolahnya ya, dik Aiman. Semoga jadi anak sholeh kebanggaan mama papa 😊

    ReplyDelete
  8. Aiiiim selamat masuk sekolah baru ya. Semoga seneng dengan teman2 baru, suasana baru, dan guru2nya.

    Berada di lingkungan baru (sekolah) insha Allah akan memberi perubahan pada Aim, Wan, walaupun sedikit dan pelan. Semoga selalu sehat dan semangat ke sekolah ya Aim.

    ReplyDelete
  9. Semoga mas Aiman selalu semangat yaa dalam menuntut ilmu. Semoga kelak jadi orang shalih yg bermanfaat bagi semua dan membanggakan ortu. Aamiin.

    ReplyDelete
  10. Kalo TK biasanya baru diajarin hapalan, bacaan solat belum sampai bab tahlilan mas 😁😁

    ReplyDelete
  11. wooo masuk tk sampe gitu dibahase xD kecee
    aku kemaren masukin raffi karena nyadar aku kurang pendidikan agamanya, makanya di sekolah Islam aja wes. Alhamdulillah sampe sekarang lumayan nambah hapalane

    selamat sekolah ya \m/

    ReplyDelete
  12. Wah asyik nya..
    Semoga mas Aiman menjadi generasi penerus bangsa yang hebat.

    ReplyDelete
  13. Wah itu di ABA 8 Sukun ya, Ada saudara saya guru di sana, namanya Bu Lely
    Semoga aiman kerasan Dan tambah pinter, amin

    ReplyDelete

Popular Posts