Mengembangkan Karakter Resilient Si Kecil untuk Menghadapi Masa Depan




Sewaktu pagi saya pernah menghadapi sikap anak yang disuruh memakai kaos kaki tapi mengeluh tidak bisa dan mudah menyerah. Saat itu saya sedikit agak emosi karena dikejar oleh waktu yang musti berangkat agar tidak telat. Lain waktu saya sedikit gemas dengan sikap si sulung yang sangat pemilih urusan makan. Saya pernah memintanya untuk mencoba menu masakan baru, tapi jawabannya selalu tidak mau.


Saya pun jadi berpikir bagaimana dengan masa depannya kalau menghadapi tantangan kecil seperti menggunakan kaos kaki saja sudah menyerah. Untuk itulah saya bertekad untuk melatih dan mengembangkan karakter resilient.

Mengingat saat ini hidup dalam VUCA World, dimana dunia selalu bergerak ( valatile), tidak pasti (uncertain), kompleks (complex), dan ambigu (ambiguous). Di kondisi perkembangan yang serba cepat, tidak pasti dan kompetitif, anak akan dihadapakan dengan tantangan dari luar, sehingga nak perlu diasah sejak dini untuk memiliki ketangguhan.

 Nah, bunda dan ayah mungkin ada yang belum memahami apa itu karakter resilient? Saya mendapat kesempatan untuk hadir di acara talkshow yang dipersembahkan oleh Nutrilon Royal. Acara bertempat di meeting room Four Point Hotel dan dilanjutkan dengan mengunjungi Royal Lounge Nutriclub yang berada di Pakuwon Mall.

Pengertian Karakter Resilient

Selain kemampuan akademis, anak perlu dilatih sejak dini memiliki karakter ketangguhan. Selain ketangguhan dari segi fisik berupa daya tahan tubuh yang kuat, penanaman karakter ini dinamakan dengan Resilient, yaitu kemampuan untuk menghadapi tantangan serta memiliki mental untuk bangkit jika menemui kegagalan.

Nadya Pramesrani, Psikolog Keluarga dari Rumah Dandelion

Pada kesempatan tersebut, hadir pula psikolog keluarga dari Rumah Dandelion yaitu Nadya Pramesrani, M.Psi menyampaikan perihal karakter resilient. Menurut penelitian, bahwasanya anak usia dini adalah waktu yang paling tepat dalam memahami dan mengembangkan resiliensi. Di usia 5 tahun pertama tersebut anak masih suka bereksplorasi dan mudah menangkap dan menerima hal baru.
Salah satu cara untuk mengembangkan karakter resilient adalah melalui pengalaman yang bermakna atau purposeful exposure. Maksudnya orang tua dengan sengaja memberikan tantangan yang menyesuaikan dengan usia dan kapasitas anak.

Mengenal 5 Karakter Anak Resilient

1.       Adaptif. Kemampuan untuk menghadapi dan menyesuaikan diri dengan perubahan yang cepat dengan lingkungan dan situasi di sekitar.
2.       Berani. Kemampuan untuk siap menghadapi tantangan dengan mengalahkan rasa takut dan khawatir.
3.       Mandiri. Bisa mengandalkan kemampuan diri sendiri dan tidak bergantung pada orang lain.
4.       Gigih. Mampu untuk tekun dan teguh pada pendiriannya serta berusaha melakukan sesuatu sampai selesai atau tuntas.
5.       Banyak Akal. Pandai daam mencari solusi untuk tiap tantangan.

Apa yang dibuuhkan Anak Untuk Mampu Menghadapi Tantangan VUCA World?

Banyaknya ketidakpastian dalam hidup dapat menjadi situasi yang menantang bagi si Kecil. Untuk itu diperlukan pengembangan akademis dan pengembangan karakternya sehingga akan menjadi Future Ready Child yaitu anak yang siap menghadapai masa depan.

Bagaimana Mengembangkan Resiliensi Pada Si Kecil?

Setiap orang tua bisa memberikan purposeful exposure, tantangan-tantangan yang sengaja diberikan untuk mengembangkan resiliensi si Kecil.  Anak perlu untuk mendapatkan tantangan yang sesuai dengan kapasitas dan usianya agar tahu batas dirinya sampai mana.

Opportunity for Learning, Adeque Nutrition and Good Quality or Care & Family Support ( Masten & Gewirtz 2006 )

Sebuah tantangan untuk si Kecil bisa dibagi dalam dua yaitu Daily Exposure dan Purposeful Exposure. Nah apa saja yang termasuk dari bagian keduanya, pembaca blog saya bisa melihat table di bawah ini.



Aktivitas untuk Purposeful Exposure pada anak usia rentang 1-3 tahu terdiri dalam 3 kegiatan.
1.       Traveling. Anak usia ini masih sangat terpapar oleh rutinitas harian. Ketika melakukan traveling, orang tua akan mengajak anak untuk keluar dari rutinitas sehari-hari. Bagaimana anak dapat beradaptasi dengan situasi dan kondusi yang berbeda.
2.       Outbond. Tantangan secara fisik yang menuntut anak bergerak aktif di luar ruangan, dapat memberikan kesempatan anak untuk mencoba beragam aktivitas yang tidak umum ditemukan dalam aktivitas sehari-hari.
3.       Simple Family Project. Melakukan proyek bersama keluarga, misalnya membuat rumah-rumahan kardus. Berdasarkan kesepakatan bersama tentukan mana yang menjadi tugas anak, mana yang menjadi tugas orang tua. Contohnya, orang tua yang menggunting, kemudian anak yang menempel dan menghiasnya. Bantu anak-anak untuk menyelesaikan tugas sampai selesai bahkan ketika mereka mulai merasa bosan.

Royal Lounge Nutriclub Hadir Untuk Membantu Orang Tua Membentuk Karakter Resilient



Pada kesempatan talkshow hadir juga Vega Gupta selaku Senior Brand Manager Nutrilon Royal menyampaikan diadakannya campaign #RaiseThemReady. Bahwasannya Nutrilon memberikan komitmen penuh untuk membantu orang tua menjadikan si Kecil #Beresilient secara fisik dan mental.

Pemahaman akan pentingnya karakter resilient sangat penting disampaikan pada orang tua dengan menghadirkan Royal Lounge Nutriclub. Nantinya di sini para orang tua bisa berkonsultasi langsung dengan para ahli psikolog dari Rumah Dandelion, sharing dengan celebrity mama hingga permainan edukatif sebagai sarana pemberian stimulasi si Kecil dalam mengembangkan karakter resilient-nya.


Royal Lounge Nutriclub hadir mulai tanggal 12-15 Desember di lantai LG Pakuwon Mall Surabaya. Memang tempatnya tidak terlalu luas, namun di desain semenarik dan nyaman mungkin untuk para orang tua yang singgah.



Salah satu celebrity mama yang hadir yaitu Nadia Mulya, beliau sempat sharing bagaimana merawat dan mengasuh ketiga buah hatinya. Salah satu yang dilakukan adalah banyak mencari informasi mengenai pola asuh di website Nutriclub.


Selain itu, Nadia Mulya menyampaikan praktek parenting atau pola asuh di masa lalu dengan saat ini sangat berbeda. Banyaknya teknologi, cara dan pandangan baru bisa mempengaruhi kesiapan fisik dan mental anak-anak. Hal yang terbaik dan perlu dilakukan orang tua adalah mendukung persiapan dan ketangguhan fisik dan mental si kecil.




Saya dan Si Kecil Aira pun mendapat kesempata untuk mempererat bonding antara orang tua dan anak dengan permainan edukasi yang disediakan. Alhamdulillah, Aira berani mencoba aktivitas yang baru sesuai dengan arahan di digital play yang terdapat di lantai. Selain itu dia belajar mengembangkan karakternya dengan kegiatan memasukkan bola-bola benang ke dalam botol sampai selesai menjadi semacam boneka dan dia senang atas pencapaiannya.






Selain itu saya bisa melakukan tes karakter resiliensi Aira di kanal digital yang sudah tersedia dan dipandu oleh ahlinya. Ada beberapa pertanyaan yang perlu saya jawab sesuai dengan kemampuan Aira. Nah, para Mama dan Papa bisa juga melakukan hal yang sama dengan saya di Royal Lounge Nutriclub. Atau untuk yang belum sempat datang ke Royal Lounge bisa melakukan tes resilient di Nutriclub.id  ya. Di sana juga bisa mencoba Baby Cost Calculator dan Alergi Expert.

Nah, para Mama dan Papa sudah tahu kan bagaimana caranya mengembangkan karakter resilient si Kecil? Mulai sekarang bisa dilakukan agar anak-anak kelak bisa menghadapi tantangan zaman yang kian tidak pasti di masa depan. Harapan saya, semoga tulisan sharing saya bisa membantu dan bermanfaat untuk orang tua.








                                             

11 comments

  1. Aira emessh deh.. Seru banget acaranya ya mba. Boothnya kecil tapi komplit. Lucu juga, keren buat foto-foto

    ReplyDelete
  2. Anak dengan kemampuan adaptif, gigih dan keberanian memang sangat dibutuhkan untuk menghadapi berbagai tantangan di era digital ini

    ReplyDelete
  3. Lagi butuh informasi mengenai karakter anak, eh mampir ke sini. Pas banget. Tapi, ada yang pengen aku tau lebih dalam, untuk stimulasi karakter anak sesuai usia. Pengen banget kepoin semoga bisa ikut di event kaya gini. Biar bisa dapet ilmu juga

    ReplyDelete
  4. acaranya keren dan sarat ilmu. berarti karakter resilient ini penting banget ya mbak, secara kita gak akan pernah tahu seperti apa masa depan si kecil nanti. Nice articel keluargabiruu

    ReplyDelete
  5. Tantangan di masa depan memang banyak sekali. Terlebih ditunjang dg kecanggihan teknologi yg berkembang pesat.

    Sejak dini, anak-anak sekarang perlu banget ya untuk dikembangkan karakternya.

    Dek Aira kamu cute banget.. ����

    ReplyDelete
  6. Wah kiya nih, kita aja yang gede kadang suka sedih kalau gagal apalagi yanak kecil hehe. Kudu diajarin sedini mungkin ya bahwa kadang yang terjadi gak sesuai sama keinginan/ harapan jd gedenya gak gampang down

    ReplyDelete
  7. Pengen banget punya anak yg mandiri. Anakku yg sulung nih agak manja dan kurang gigih perjuangannya

    ReplyDelete
  8. Semoga semuanya sudah dimiliki zril, buah hati saya. Saya lihat dia sudah punya kemandirian dan juga banyak akal gitu

    ReplyDelete
  9. Memang harus diajak banyak bermain sekaligus memutuskan solusi tentang suatu permasalahan secara terus menerus ya pada anak agar bisa memiliki karakter resilient. Bisa terus bangkit meskipun mengalami berbagai kegagalan.

    ReplyDelete
  10. Jadi ingat buku best-seller mengenai Grit, yaitu karakter tangguh.
    Ternyata gak semua anak memiliki dan harus dilatih yaa...?

    ReplyDelete
  11. Semoga Salfa makin hari makin tertanam resilient dalam dirinya
    Dari berbagai ciri, berani yang perlu diasah karena masih sering malu malu menunjukkan skill-nya

    ReplyDelete

Popular Posts