Menjuarai sebuah lomba blog bertaraf nasional
menjadi salah satu keinginan yang terpatri di hati saya semenjak melihat
kesuksesan teman maupun kenalan menjuarai lomba blog bertaraf nasional. Melihat
mereka memajang banner kemenangan di blog, menghadiri acara penyerahan hadiah
dan jumlah hadiah yang dimenangkan benar-benar membuat saya iri. Iya benar,
saya akui saya memang iri. Nggak masalah kan kita iri dengan kemenangan orang
lain asalkan kita bisa mengolah rasa iri tersebut menjadi motivasi untuk mengikuti
jejak mereka.
Kota Malang terkenal dengan baksonya. Sejauh
mata memandang maka kita akan dengan mudah menemukan penjual bakso *lebay deh*,
mulai dari yang jualan pakai gerobak dorong hingga di depot yang mewah.
Jenisnya juga beragam, ada bakso original, bakso bakar, bakso urat hingga bakso
kerikil. Silakan pilih mana yang Anda suka.
Nah kali ini saya akan mengajak Anda wisata
kuliner di warung bakso yang cukup femes di Malang yaitu Bakso Cak Kirun. Saya lupa
menanyakan kepada penjualnya mengapa memakai nama pelawak Jawa Timur itu
sebagai merk dagangnya. Mungkin penjualnya ngefans berat sama Cak Kirun, hanya
dia dan Tuhan saja yang tahu.
Alhamdulillah
tahun ini Keluarga Biru diberi kesempatan sekali lagi untuk bertemu dengan
Bulan Ramadhan dan merayakan Idul Fitri kembali. Idul Fitri kali ini kami
merayakannya di Malang. Kami memang mengagendakan untuk merayakan Idul Fitri
secara bergantian tiap tahu di Malang dan Blitar. Seperti yang pernah saya
tulis jika kami sudah menempati rumah baru sejak tiga bulan yang lalu sehingga
lebaran tahun ini menjadi terasa sangat istimewa sekali.
Berkat ngeblog saya jadi mempunyai
teman yang menyebar di beberapa kota di Indonesia. Suatu kebahagiaan tersendiri
ketika bisa bertemu muka dengan teman yang selama ini hanya bertemu muka lewat
tulisan dan foto di dunia maya. Nah di serial ketiga blog Jelajah Jakarta ini
saya akan bercerita tentang kopdar saya dengan teman-teman blogger yang ada di
Jakarta dan Depok. Blogger yang saya ajak kopdar waktu itu antara lain: Mbak
Nani, Yasdong, Mbak Ari dan Bimo Kecil, April Sekeluarga, Mbak Tintin dan Bimo.
Tulisan kedua dari Serial Jelajah
Jakarta
Preview:
Kehadiran
perpustakaan di tengah-tengah masyarakat sangatlah penting karena merupakan
sumber ilmu pengetahuan dan informasi. Jika dulu perpustakaan identik dengan
kesan yang tidak menarik seperti buku-buku jadul, bangunan tua yang pengap dan
petugas yang ketus maka sekarang hal itu sudah mulai diperbaiki. Para pengelola
perpustakaan berlomba-lomba mengubah wajah perpustakaan agar lebih menarik dan
menyenangkan bagi para pengunjungnya. Salah satu yang melakukannya adalah
Perpustakaan Mahkamah Konstitusi.
Ini adalah awal dari serial blog yang akan saya beri tag Jelajah Jakarta.
Untuk meningkatkan kualitas SDM setiap
instansi atau perusahaan biasanya mengikut sertakan para stafnya pada diklat
atau seminar yang diadakan oleh kantor pusat atau instansi lainnya. Begitu juga
dengan tempat saya bekerja, pada bulan November 2014 saya ditugaskan untuk
mengikuti Diklat Manajemen Perpustakaan yang diadakan oleh Perpustakaan
Nasional RI di Hotel Grand City, Pal Putih, Jakarta. Diklat Manajemen
Perpustakaan ini sudah berjalan selama beberapa tahun, pada periode yang saya
ikuti ini sudah masuk angkatan yang ke 13.
Ini lanjutan cerita setelah Keluarga Biru ikutan Bukber dan Belajar Event Bersama AcaraApa.com
Dari Lenong
Rumpi Kopitown kami meluncur ke Alun-Alun Kota Malang, kebetulan Anis dan
keluarganya pengin lihat air mancur menari di sana sedangkan Mama Ivon pengin beli
sepatu wedges baru sebab wedgesnya yang lama sudah tidak bisa dipakai lagi.
Arus lalu lintas
mulai menyemut ketika kami sampai di Jl.Basuki Rahmat, semua kendaraan bermotor
seperti tumpah ruah di sana. Maklum, malam itu malam minggu sehingga banyak
orang yang ingin menghabiskan malam di Alun-Alun bersama orang terkasih maupun
keluarga tercinta. Rencana awal kami akan parkir di depan Masjid Agung Jami’
Malang ,namun jalan menuju ke sana ditutup sehingga terpaksa kami berjalan
memutar ke selatan dan parkir di halaman Kantor Pos Besar Malang.