Peran Netizen dalam Pengembangan Kota Malang


Peran Netizen dalam Pengembangan Kota Malang


Kemarin saya menghadiri sebuah event keren yang diadakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang yaitu talkshow bertajuk: Peran Netizen dalam Pengembangan Kota Malang. Lokasi acara di Gedung Pemkot Malang, tepatnya di Ruang Mojopahit. Adapun yang menjadi pembicara dalam talkshow ini adalah Dwi Cahyono dari Yayasan Inggil, beliau adalah penggagas event Malang Kembali (Malang Tempo Doeloe) dan seniman Aji Prasetyo yang terkenal dengan komiknya yang berjudul Hidup Ini Indah.
Saya berangkat dari rumah pukul 08.30, meski terlambat setengah jam dari jadwal namun saya tetap santai karena teman-teman blogger saya yaitu Anis dan Sandi yang sudah sampai duluan bilang kalau acaranya belum dimulai. Agak kesulitan juga mencari Ruang Mojopahit karena ini untuk pertama kalinya saya masuk ke Gedung Pemkot Malang, padahal saya ini Kera Ngalam asli lho. Ketika saya masuk saya segera mencari Anis yang bilang via wasap kalau duduk di bangku paling depan, sedangkan Sandi sengaja duduk di belakang agar bisa dapat view yang luas saat memotret.
Ternyata banyak sekali blogger Malang yang datang, mereka tergabung di grup Blogger Ngalam. Saya sebenarnya sudah lama tahu grup Blogger Ngalam ini sejak masih aktif ngeblog di MP (Multiply) dulu, tapi saya baru tertarik join baru-baru ini saja. Salah satu anggotanya yang saya kenal adalah Ale, kebetulan dia dulu juga blogger MP Malang.





Sekitar pukul Sembilan acara akhirnya dibuka oleh seorang MC cantik bernama Oktaviana S, dia merupakan presenter di Malang TV yang kebetulan meliput talkshow ini. Sebelum acara dimulai, kami semua menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipimpin oleh Amalia Putri W. Setelah itu Ketua Panitia yaitu Bapak Ir. H. Bambang Nugroho , M.T memberikan sambutan dan laporan kegiatan. Disambung kemudian dengan pembukaan secara resmi oleh Kadis KOMINFO Malang yaitu Bapak Zulkifli Amrizal, S.Sos M.Si. Dalam sambutan singkatnya Pak Zulkifli menuturkan bahwa blog merupakan salah satu media yang paling potensial dalam penyebaran informasi. Peran Netizen sangat diperlukan dalam kemajuan Malang, kami diharapkan lebih meningkatkan kreatifitas  dalam memajukan Malang.




Sebelum talkshow dimulai, diberi jeda sebentar untuk coffe break dan hiburan dari penampilan Ale yang pagi itu menyanyikan dua lagu tentang Indonesia dan Blogger Ngalam. Berhubung tidak ada stand mick, akhirnya sang MC dengan sukarela memegangi mick agar Ale bisa menyanyi dengan leluasa sebab dia sambil memainkan gitar.



Talkshow dimulai dengan ditandai penyerahan acara dari Mbak Oktaviana kepada Bapak Nedi Putra AW yang berasal dari PFI Malang. Yang mendapat giliran pertama adalah Bapak Dwi Cahyono, beliau memaparkan tentang apa saja yang bisa kita tulis di blog agar bisa berperan serta dalam mengembangkan kota Malang antara lain bisa menulis tentang sejarah, konservasi, public space dan tata ruang kota.

Menurutnya jika kita ingin maju maka kita harus mundur ke belakang adalam artian mempelajari dan melestarikan sejarah. Pak Dwi tidak hanya asal bicara, kiprahnya dalam melestarikan sejarah dan budaya Kota Malang menjadi bukti nyata ucapannya. Selain itu tiap hari Senin dan Selasa dia mengundang anak-anak SD datang ke museumnya untuk belajar secara langsung tentang sejarah.



Pak Dwi menuturkan harusnya pemerintah mendukung pelestarian bangunan-bangunan tua yang ada di Malang, salah satunya bisa meniru yang diterapkan di luar negri dimana bangunan-bangunan lama tetap terjaga hingga sekarang, bahkan jika ada yang memanfaatkannya sebagai rumah, toko atau restoran maka diberikan keringan pajak atau kompensasi lainnya.
Dalam sesi tanya jawab, seorang blogger Sidoarjo yang sudah lama menetap dan kuliah di Malang bertanya apa yang diharapkan pemerintah dari blogger. Oleh Pak Dwi dijawab para blogger diharapkan menulis hal-hal yang indah dan bagus tentang Malang, boleh memberikan kritik namun dengan bahasa yang sopan dan berdasarkan data yang bisa dipertanggung jawabkan. Sedangkan Ale memberikan usul agar Malang mempunyai identitas atau branding yang jelas untuk dipromosikan, seperti misalnya Yogyakarta yang mempunyai branding Yogya Istimewa. Blogger lainnya bernama Ule memberikan kritik bahwa selama ini akun-akun sosmed milik Pemkot Malang kurang aktif dan responsive terhadap pertanyaan, usulan dan kritik yang disampaikan netizen.



Pembicara kedua yaitu Bapak Aji Prasetyo langsung mengeluarkan statement yang lugas di awal: “Selama ini peran blogger sebenarnya sudah banyak dalam memajukan Malang, sekarang tinggal menunggu Pemkot Malang apa yang bisa dilakukan untuk para blogger?”


Saya sangat setuju dengan statement beliau, sebagai contoh saat Alun-Alun Malang selesai direnovasi para netizen tanpa disuruh oleh Pemkot Malang langsung tergerak hatinya untuk mempromosikannya di dunia maya, baik itu lewat foto maupun tulisan.
Menurut Pak Aji, seseorang yang mempunyai blog tidak otomatis disebut blogger. Kita baru layak mendapat sebutan blogger jika mau berbagi informasi dan ilmu sesuai dengan keilmuan atau bidang yang dikuasainya. Sebagai masyarakat, kita jangan menyerahkan nasib kita sepenuhnya pada pemerintah. Mengapa begitu? Masyarakat mempunyai dua musuh utama yaitu pengusaha yang rakus dan pemerintah yang korup. Jika dua musuh ini bersatu maka habislah kita.
Lihat saja sekarang, tingkat kemacetan di Malang semakin meningkat terutama saat weekend yang disebabkan banyaknya kendaraan dari luar Malang. Ruang terbuka hijau semakin berkurang, digantikan oleh ruko-ruko. Keberhasilan pembangunan tidak hanya dilihat dari meningkatnya APBD. Banyak wisatawan yang datang ke Malang, banyak investor yang menanamkan modal namun dampaknya Malang jadi macet dan warganya stress. Sementara pendapatan dari dua point itu lebih banyak dinikmati oleh pemerintah.
Jujur saja, pikiran saya jadi terbuka setelah mendengar penjelasan Pak Aji ini. Hal itu memang benar sekali, saat ini jumlah kendaraan di Malang semakin banyak namun tidak diimbangi dengan perluasan jalan. Akibatnya bisa dilihat sendiri, banyak sekali titik-titik kemacetan di Malang terutama saat jam-jam sibuk dan weekend.




Peran kita sebagai blogger adalah menyebarkan informasi yang benar agar masyarakat tidak diombang-ambingkan oleh pemerintah. Pemkot Malang mempunyai banyak dana namun kurang kayak ide, di situlah blogger bisa memberikan kontribusinya agar Malang bisa berbenah dan semakin maju. Banyak sekali yang mengajukan pertanyaan dan usul di sesi Pak Aji ini. Sandi, teman saya memberikan usul agar Malang lebih kreatif dan memberdayakan blogger seperti di kota-kota lainnya. Usul Sandi ini berdasarkan pengalamannya mengikuti event PPI di Surabaya kemarin dimana para blogger digandeng untuk meliput dan memposting event tersebut di blog. Saya sendiri juga ikut memberikan usul agar Pemkot Malang mengadakan event-event kreatif yang melibatkan blogger misalnya lomba menulis atau foto tentang Malang, ya sebelas-dua belas sama usul Sandi.

Peran Netizen dalam Pengembangan Kota Malang


Selesai acara, para peserta diajak foto bersama. Selesai berfoto saya dan teman-teman memanfatkaan kesempatan untuk ngobrol dengan Pak Aji dan Pak Bambang. Pak Aji ini dulu juga blogger MP lho, saya dulu cukup sering berkunjung ke blognya untuk membaca komik yang beliau posting di sana. Pak Bambang mengatakan kalau beliau sangat tertarik dengan usul-usul blogger dan mengatakan bahwa talkshow ini baru awal, nantinya beliau akan menggandeng para blogger mengadakan acara-acara yang diadakan oleh KOMINFO. Wah asyiik, ditunggu lho Pak janjinya itu.









7 comments

  1. Ea .... Ndi sing gak ono tulisan keluarga birune? Aku njaluk fotoe. Artikele jan luengkappp!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yang ga ada watermarknya di kamera, kalau minta kudu aku kecilin dulu ukurane.
      Yo harus kan biar terdeteksi gugel he3

      Delete
    2. Wkekek. Yo wis tak enteni sing teko kamera. :D

      Delete
  2. eeh pak Aji itu dulu id mp nya apa?

    ReplyDelete
  3. gak papa dah, saya nanti minta ambil yang ada watermark. Sebagai bentuk penghargaan dan supaya lebih mudah... soalnya kemarin foto kualitasnya jelek

    ReplyDelete
    Replies
    1. Siip, sebagai seorang blogger kita harus menghargai hasil karya orang lain. Dengan begitu hasil karya kita juga akan dihargai he3 *sokserius*

      Delete

Popular Posts