Bayi Bersujud Dalam Rahim





Hari Jumat kemarin kami pergi ke RSIA Melati Husada untuk melakukan pemeriksaan ruti pada kehamilan Mama Ivon. Kalau selama ini kami mengajak Aiman ikut serta maka pada pemeriksaan bulan keenam ini kami tidak mengajaknya. Bukan kenapa-napa, selama seminggu ini Malang diguyur hujan sepanjang hari. Agak ribet jika kami harus pergi bertiga di saat hujan turun dengan derasnya.

Untunglah di rumah keluarga besar ada ibu dan bibi saya sehingga saya bisa menitipkan Aiman di sana. Tentunya dengan sedikit trik, saya meninggalkan Aiman saat dia sudah asyik menonton televisi. Maafkan Bapak ya Aim.

Pelayanan Lebih di Melati Husada


Tak butuh waktu lama bagi kami untuk sampai di Melati Husada karena lokasinya cukup dekat dari rumah. Ketika kami tiba di ruang tunggu sudah banyak pasien yang mengantri. Setelah menaruh surat rujukan dan kartu pemeriksaan kami pun mencari tempat duduk yang kosong.
“Pa, buatin teh dong. Hujan-hujan gini pengin yang hangat neh,” pinta Mama Ivon setelah kami duduk.
Salah satu bentuk pelayanan lebih di Melati Husada pada para pasien adalah menyediakan minuman hangat sebagai teman menunggu giliran. Para pasien tinggal memilih minuman kesukaanya dari dispenser, teh atau kopi. Disediakan gula tersendiri sehingga pasien bisa menentukan kadar kemanisannya sesuai selera masing-masing.
Untunglah giliran pemeriksaan baru sampai di nomer tiga, sedangkan kami mendapatkan nomer urut tujuh. Sebelum tiba giliran kami masuk, Mama Ivon meminta tolong kepada perawat untuk mengukur tekanan darahnya.
Tidak seperti bulan-bulan sebelumnya dimana kami harus menunggu lama untuk masuk ke ruang pemeriksaan. Malam itu hanya menunggu sekitar lima belas menit kami sudah dipanggil masuk.
“Halo Mbak Ivon, gimana kabarnya?” sapa Dr. Maria Ulfa, SpOG. Beliau juga dokter yang menangani kehamilan dan kelahiran Aiman dulu. Dr.Maria memang sangat ramah kepada para pasiennya, selain itu juga beliau sangat informartif. Dia akan dengan senang hati menjawab setiap pertanyaan para pasiennya.
“Baik Dok,” jawab Mama Ivon sambil membalas senyum ramah Dr.Maria.
“Ya udah langsung aja yuk kita periksa.”
Mama Ivon kemudian naik ke ranjang. Setelah dia membuka gamis, perawat mengoleskan gel di perutnya. Dr.Maria yang duduk di samping meratakan gel itu dengan alat USG.




Tak lama saya pun melihat penampakan Baby Ai di layar USG. Seperti biasa Dr.Maria menjelasan kepada kami kondisi Baby Ai, mulai dari panjang dan berat Baby Ai hingga volume air ketubannya. Hati saya lega mendengar kondisi Baby Ai yang baik, beberapa kali tampak wujud Baby Ai di dalam rahim Mama Ivon. Kepala, tulang belakang dan kakinya tampak jelas di layar.


Bayi Bersujud Dalam Rahim



“Apa sudah keliatan jenis kelaminnya Dok?” Tanya saya penasaran.
“Bentar ya Pak, saya cek.”
Dr.Maria kemudian menggerak-gerakkan lagi alat USG-nya.
“Wah kok kepalamu ada di bawah Sayang,” ujar Dr.Maria
“Kenapa Dok?” giliran Mama Ivon yang bertanya.
“Kepala dedeknya di bawah, dia lagi sujud. Ini lihat posisi kakinya menekuk, ini lututnya dan ini pahanya. Jadi nggak keliatan Pak jenis kelaminnya.”
Dr.Maria kembali menggerakkan alat USG dan hasilnya tetap saja sama. Dengan posisi Baby Ai yang bersujud itu kelaminnya jadi tersembunyi. Gagal deh keinginan kami untuk mengetahui jenis kelamin Baby Ai.
“Kita coba lagi bulan depan ya, semoga nanti kita bisa segera mengetahui jenis kelaminnya,” ucap Dr.Maria membesarkan hati kami.
Setelah Mama Ivon merapikan pakaiannya, dia menyusul saya duduk di depan meja Dr.Maria. Beliau lalu memberikan resep vitamin rutin, namanya Procalma.
Sebelum pergi, Mama Ivon menanyakan kepada Dr.Maria apakah wanita hamil boleh mencabutkan gigi. Selama beberapa hari ini gigi Mama Ivon memang sakit. Karena kondisinya yang tinggal akarnya, maka Mama Ivon memutuskan untuk cabut gigi.
Dr.Maria lalu menjelaskan kepada kami bahwa wanita hamil dilarang mencabut gigi sebab rasa sakit yang ditimbulkan bisa menyebabkan kontraksi. Beliau hanya mengizinkan untuk pembersihan karang gigi atau penambalan. Emang bener sih, nyabut gigi itu memang sakit ketika disuntik. Beliau lalu menyarankan kepada Mama Ivon untuk meminum obat gigi seperti Ponstan, obat itu masih diperbolehkan untuk wanita hamil.


Biaya Melahirkan di Melati Husada dengan BPJS


Oh iya, meskipun Melati Husada termasuk boutique hospital namun di sini melayani pasien BPJS juga lho. Kami sendiri menggunakan Askes sehingga tidak dikenakan biaya saat pemeriksaan. Malam itu kami iseng menanyakan berapa biaya bersalin secara normal dan SC untuk pasien BPJS/Askes. Perawat yang kami tanya kemudian memberikan price list kepada kami.



Karena saya PNS golongan IIb, saya mendapatkan jatah kamar Aster. Untuk jaga-jaga karena bayi yang lahir nanti belum discover BPJS, kami disarankan menyediakan dana sebesar tiga juta. Jika nanti bayinya sudah lahir langsung didaftarin ke BPJS agar bisa discover juga. Sang perawat mengatakan untuk biaya yang sudah pasti adalah untuk obat-obatan sebesar Rp.500.000.
Oke, jadi mulai sekarang kami sudah mempunyai gambaran dan mempersiapkan tabungan untuk kelahiran Baby Ai nanti.

***

Itulah cerita Keluarga Biru saat memeriksakan kehamilan Mama Ivon di bulan keenam ini. Meskipun kami masih belum mengetahi jenis kelaminnya namun kami tetap bersyukur karena kondisi Baby Ai sehat dan baik. Mengenai posisi Baby Ai yang bersujud di dalam rahim Mama Ivon, ini kami anggap sebagai pengingat bagi kami untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.



12 comments

  1. semoga sehat selalu ya Mama Ivon dan baby Ai...

    ReplyDelete
  2. sehat terus ya mama Ivon n baby Ai. btw, itu jenis kamarnya kok MADURA, singkatan dari apa mas?

    ReplyDelete
  3. Wah udah sering USG. Di sini USG tetep bayar walau pakai BPJS. :(

    ReplyDelete
  4. Jadi inget bos ku dulu, selama hamil anak pertama sakit gigi mulu dan bikin uring2an di kantor hahaha

    ReplyDelete
  5. Semoga sehat dan lancar yaa kehamilannya..

    ReplyDelete
  6. Discover mksdnya dicover mas ihwan?
    Baby dlm.kandungan sdh bisa di dftrkan bpjs. Terakhir ke kantor bpjs sdh ada pemberitahuannya

    ReplyDelete
  7. Sehat sehat ya baby Ai. Mama Ivon semoga selalu stabil kesehatan maupun emosinya :)

    ReplyDelete
  8. Wuah, lagi nyari rumah sakit untuk lahiran. Ketemunya blog mama ivonne hehehe. Tfs mbak mas infonya

    ReplyDelete

Popular Posts