Kota Yogyakarta memiliki arti yang istimewa
bagi Keluarga Biru. Yogyakarta merupakan kota wisata pertama yang Papa Ihwan
kunjungi, waktu itu Papa Ihwan mengikuti wisata perpisahan SD. Sedangkan Mama
Ivon sebelum menikah pernah menetap dan bekerja di Yogyakarta. Bahkan Yogyakarta
menjadi pilihan kami saat honeymoon. Lokasinya yang masih berada di Jawa, pilihan
destinasi wisata yang beragam dan biaya hidup yang masih cukup terjangkau
menjadikan Yogyakarta sebagai salah satu kota wisata favorit para wisatawan.
Showing posts with label wisata jawa tengah. Show all posts
Showing posts with label wisata jawa tengah. Show all posts
Wednesday, October 9, 2019
Monday, July 8, 2019
Pemandian Air Panas Cangar: Berendam di Pegunungan
Pemandian Air
Panas Cangar. Warga Batu dan Malang pasti sudah tidak asing lagi dengan
Pemandian Air Panas Cangar Batu. Keberadaan Pemandian Air Panas Cangar cukup
kontradiktif dengan suhu kota Batu yang terkenal dingin. Sejak dulu Cangar
terkenal sebagai wisata alam di Batu Malang yang murah meriah. Sehingga tidak
heran jika Cangar tetap eksis meskipun banyak objek wisata baru dan lebih
modern di kota Batu. Saya sendiri sudah beberapa kali main ke Cangar saat masih
bujang, pernah sama teman-teman se-gank pernah juga sama mantan wekekeke.
Sunday, January 8, 2017
Family Double Date ke Pantai Depok Yogyakarta
Hai,
melanjutkan cerita liburan akhir tahun Keluarga Biru ke Yogyakarta, maka pada
tulisan kali ini kami akan berbagi cerita saat family double date bersama
Keluarga Mbak Dian Farida Ismyama ke Pantai Depok, Yogyakarta. Pasti ada yang
heran, kenapa pantainya diberi nama Depok? Apa ada hubungannya dengan kota
Depok? Lalu apa saja keunikan Pantai Depok ini? Temukan semua jawabannya di
cerita kami berikut ini.
Tuesday, May 3, 2016
Wajah Baru Malioboro yang Bersih, Tertib dan Nyaman
Awal bulan April
saya mendapat tugas kantor untuk mengikuti seminar nasional di Universitas
Negeri Yogyakarta. Setelah seminar selesai, saya dan rekan kerja menyempatkan
diri untuk jalan-jalan ke Malioboro. Dengan naik bus Trans Jogya kami pun
sampai di Malioboro sekitar dua puluh menit. Begitu turun dari bus saya
langsung terkejut manakala melihat suasana Malioboro yang sepi dan lengang.
Saya seperti melihat wajah baru Malioboro yang bertolak belakang dengan citra
yang selama ini melekat pada objek wisata paling populer di Yogyakarta tersebut.
Thursday, August 13, 2015
Yogyakarta: Kota Istimewa Penuh Kenangan
“Pa, nggak lupa
bawa KTP khan?” tanya Mama Ivon di dalam taksi yang membawa kami ke Stasiun
Kota Baru Malang.
“Hmm bentar…”
saya lalu merogoh ke saku kanan jaket biru saya.
Saya mengambil
kartu-kartu yang ada di sana.
Tidak ada. Mungkin di saku kiri.
Duh tidak ada juga. Pasti ketinggalan di tas
ransel.
“KTP-nya
ketinggalan Ma.”
“Hah, kok bisa
sih Pa. Tadi Papa yang ngingetin Mama jangan sampai ada yang ketinggalan. Eh
sekarang malah KTP Papa yang ketinggalan. Ntar Papa nggak boleh naik kereta,
ayo balik aja.”
“Kan ada SIM,
masa nggak boleh? Ini sudah di Kasin, masa balik lagi.”
“Sudah daripada
resiko, mending balik saja.”
Akhirnya saya
meminta sopir taksi untuk kembali lagi ke rumah meski kami sudah hampir separuh
perjalanan. Dalam hati saya menyalahkan diri sendiri yang pelupa sehingga
membuat kami berada dalam situasi yang sulit ini. Saya tidak henti melihat jam
di hape, semoga kami tidak ketinggalan kereta.
Thursday, April 2, 2015
Masjid Agung Jawa Tengah: Simbol Kebesaran Illahi di Semarang
Sebagai negara dengan jumlah
pemeluk agama Islam terbesar di dunia, Indonesia mempunyai banyak masjid-masjid
indah yang tersebar di seluruh penjuru nusantara. Salah satu masjid indah dan
megah yang dimiliki Indonesia berada di kota Semarang, bernama Masjid Agung Jawa Tengah. Masjid bergaya arsitektur campuran antara Jawa, Arab dan Romawi
ini terletak di Jl. Gajah Raya, Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Kota
Semarang, Jawa Tengah. Masjid Agung Jawa Tengah mulai dibangun pada hari Jumat,
6 September 2002 yang ditandai dengan pemasangan tiang pancang pertama oleh beberapa
tokoh penting antara lain Menteri Agama RI Prof. Dr. H. Said Agil Husen
al-Munawar, KH. MA Sahal Mahfudz dan Gubernur Jawa Tengah, H. Mardiyanto.
Subscribe to:
Posts (Atom)