Wisata kuliner Keluarga Biru kali
ini akan membahas tempat makan langganan kami yaitu Sentra Kuliner Depan
Stasiun Kota Baru Malang. Awalnya dulu Sentra Kuliner ini berupa tenda-tenda
semi permanen yang didirikan di sepanjang Jl. Trunojoyo. Bagi para penggila
kuliner keberadaan mereka di pinggir jalan tidak menjadi masalah. Apalagi bagi
para pelancong yang baru menempuh perjalanan jauh sangat memudahkan untuk
mengisi perut yang keroncongan. Namun bagi pengguna jalan tentu saja sedikit
mengganggu karena memakan badan jalan dan bagi Pemkot Malang keberadaan
tenda-tenda itu merusak pemandangan lingkungan kota.
Nah berbarengan pembuatan TamanTrunojoyo, Pemkot Malang merelokasi Sentra Kuliner ke belakang Taman Trunojoyo
bagian selatan. Di sana, para pedagang dibuatkan tenda permanen yang lebih bagus
tentunya. Tak hanya itu untuk air dan listrik juga telah disediakan sehingga
makin menunjang usaha mereka dalam melayani para pembeli.
Menu yang disajikan di Sentra Kuliner
Depan Stasiun Kota Baru Malang sangat beragam namun didominasi menu lalapan. Berbagai
macam lauk ada di sini mulai dari tempe, tahu, ampela hati, usus, ayam, lele,
mujair hingga bebek. Varian pengolahan lauknya tersedia yang goreng biasa,
crispy dan dibakar, tinggal pilih mana yang Anda suka. Untuk minumannya juga
tak kalah macamnya, ada berbagai macam es seperti es jeruk, es campur, es soda
gembira. Lalu jus dengan berbagai varian buah, tak ketinggalan bagi yang sedang
kedinginan ada minuman panas atau hangat seperti kopi, susu dan teh.
Untuk harganya bagaimana? Jangan
khawatir harga makanan di Sentra Kuliner ini ramah di kantong. Lalapannya
dibandrol dengan harga Rp.8.000 sampai Rp.10.000, mungkin yang agak mahal
seperti lauk bebek dan burung puyuh. Minumannya apalagi, berkisar antara
Rp.3000 hingga Rp.5000 saja. Murah sekali bukan, cocok buat kantong para
mahasiswa atau backpacker yang selalu
singgah di Malang dulu sebelum melanjutkan perjalanan travelling mereka ke gunung-gunung
yang ada di Malang.
Keluarga Biru sendiri punya warung
langganan yaitu Warung Mbak Sriono. Kami sudah tiga kali makan di sana,
alasannya tempatnya lapang cocok buat kami yang bertiga ini. Apalagi di
kunjungan terakhir kami kemarin, lantainya sudah diubin sehingga warungnya
makin terlihat bersih dan nyaman.
Menu yang disajikan di Warung Mbak Sriono ini
sangat beragam, khusus saya punya lauk idola yaitu babat. Selama ini saya belum
pernah nemuin lalapan dengan lauk babat makanya ketika membacanya di buku menu
saya langsung memesannya. Alhamdulillah Aim juga suka makan di sini, lauknya
ayam goreng. Lahap sekali dia makannya. Saya sendiri juga sukaaa banget dengan babatnya, gurih dan tidak alot. Makanya saya tidak pernah bosan memesan menu tersebut.
Menu pesanan Mama Ivon: Lalapan Mujair |
![]() |
Menu pesanan Papa Ihwan: Lalapan Babat |
![]() |
Menikmati menu lalapan |
So buat Anda yang saat ini berencana pergi melancong ke Malang dengan menggunakan kereta api, tidak perlu khawatir jika setiba di Malang perut keroncongan. Tinggal menyeberang saja untuk menikmati wisata kuliner khas Jawa Timur di Sentra Kuliner Depan Stasiun Kota Baru Malang.
Waah penasaran pengen coba menu babatnya juga... ditunggu banget fotonya, Wan... pengen liat si babat + lalapan :D
ReplyDeleteKamu harus cobain Dee, uenaaak. Itu udah aku pasang fotonya.
Delete*kasih kanebo*
Looks yummiiii.... *langsunglaperlagi...
DeleteMakin panjang nih daftar tempat kuliner yg harus didatengin di Malang :D
Sayang motretnya agak kabur sebab pakai hape lama, coba kalau pake kamera pasti lebih yummy lagi tampilannya :-P
DeleteKangen sama tempat ini, Warna warni. Seringnya aku pesen lalapan gitu. terakhir ke Malang, diajak temenku makan pecel di daerah ..... Lali jenenge. Uenak tenan sama Jeroan ayam. Temenku Kuliah dulu, dia juga suka kuliner. Aku kalau main kesana selalu diajak Kuliner. Dan selalu Jagung Bakar dibalut mentega pedes... Hmmmm Yummy
ReplyDeleteWah Mbak sampeyan tahu Warna-warni juga tho? Jian koyok Malang aseli sampeyan iki.
DeleteSekarang Warna-warni pindah agak ke utara Mbak, dulu kan masih satu bangunan dengan stasiun.
Kalau pecel yang enak dan populer itu namanya Pecel Kawi. Tapi sekarang udah tutup Mbak sebab pegawainya pada kabur, gajinya dikit padahal pecelnya laris manis.
Jagung bakar itu tempatnya di Pulosari, sampeyan sering ke sana juga?
Ikaaaan, lauk kesukaanku. Aku bisa ngabisin ikan segede gitu sendirian sampe ke tulang-tulangnya hahahaha
ReplyDeleteSamaa kayak Ivon, dia suka banget makan ikan. Itu mujaer dia habisin sendiri, aku hanya ngincip dikit :D
DeleteWoww..babatnya terlihat menggiurkan. Aku suka banget sama babat soalnya :D
ReplyDeleteToss Mbak Eky, babat memang so delicious. Apalagi kalau dibumbui yang gurih dan makan sama sambal pedesss.
DeleteEh murah yaaa... *kebiasaan jajan di Jakarta mahal-mahal* Tapi aku kalau ke Malang lebih pengen ke Toko Oen hihihi... daripada lesehan hihihi XD
ReplyDeleteSaya memang belum pernah ke Toko Oen, nggak tertarik sih Mbak sebab banyak testimoni yang kurang bagus. Mulai dari rasa masakan dan es krim yang standart, harga yang mahal dan pelayanan yang lama.
DeleteAh aku mau ama babat sambel nya, tru snasi anget2 pasti yummy yummy
ReplyDeleteTernyata banyak yang suka babat ya, asal jangan kebanyakan makannya Mas ntar rambutnya jadi kriwul kayak babat :P
Deletekemarin pas ke sini cuma mampir aja, gak berencana makan. Soalnya kemarin habis dari jalan-jalan. Ternyata harganya juga lumayan terjangkau ya :)
ReplyDelete