Seperti yang sering saya ceritakan di blog bahwa minimal sebulan sekali Keluarga Biru pulang kampung ke rumah Kakek dan Nenek Aim di Blitar. Selama ini jika pulang kampung kami menggunakan sepeda motor. Banyak alasan mengapa kami memilih bermotor ria antara lain kami bisa bebas menentukan rute perjalanan kami. Jika sedang nyantai dan ingin mampir ke rumah teman kami di Kepanjen maka kami akan ambil jalan lurus kea rah Kepanjen. Namun jika sedang ingin cepat sampai di tujuan maka kami akan belok kanan lewat Jalibar yaitu Jalur Lintas Barat di Talangagung. Jika lewat Jalibar ini bisa memangkas waktu perjalanan hingga lima belas menit.
Lalu jika sedang capek, lapar atau
mengantuk kami biasanya akan berhenti di warung atau tempat peristirahatan.
Jika masih berada di Jalibar biasanya kami berhenti di Warung Nayamulyang punya menu andalan Mentog Pedas. Apalagi dengan bentuk warungnya yang
lesehan sangat nyaman sekali dipakai untuk beristirahat.
Alternatif tempat beristirahat yang
kedua adalah di Bendungan Lahor yang letaknya tepat di tengah-tengah antara
Malang dan Blitar. Di Bendungan Lahor ini kami sudah punya warung pecel
langganan, bumbunya khas Blitar dan harganya juga terjangkau. Sambil menikmati
pecel kami juga bisa menikmati indahnya pemandangan Bendungan Lahor.
Kelebihan yang terakhir kami bisa
tetap mudah bepergian kemana-mana jika berada di Blitar, terutama menyalurkan hobby travelling kami. Dengan naik motor
kami bisa mendatangi tempat-tempat yang menarik seperti Taman Idaman Hati,
Kampung Coklat dan lainnya.
Namun saya sadar di balik semua
kelebihan itu, ada kekurangan juga bila pulang kampung naik motor. Adakalanya
kami harus membawa barang bawaan yang sangat banyak, biasanya saya menaruh
tas-tas di depan. Agak repot juga sih tapi mau bagaimana lagi. Untuk
menyiasatinya baru-baru ini kami membeli obrok yang biasa dipakai orang
berjualan. Dengan obrok ini barang-barang bawaan kami lebih mudah kami bawa. Jika
cuaca sedang tidak bersahabat seperti sekarang yaitu musim hujan. Untuk
mengatasinya kami tentu membawa jas hujan, mengurangi kecepatan motor agar
terhindar dari resiko tergelincir karena jalan yang licin.
Keluarga Biru mau pulang kampung :D |
Pernah suatu ketika kami berangkat
dari Malang sore hari karena ada undangan pernikahan dari teman kerja saya.
Karena berangkatnya sore mau kami jadi kemalaman di jalan. Waktu itu sehabis
ishoma di Warung Nayamul kami segera melanjutkan perjalanan. Ada rasa bersalah
saat melihat Aim yang terlihat mengantuk dan harus menempuh perjalanan di
gelapnya malam. Aah Nak, andaikan kita punya mobil kamu pasti bisa tidur dengan
nyenyak dalam perjalanan ke Blitar.
Wacana untuk memiliki mobil memang
sudah ada di dalam rencana jangka panjang Keluarga Biru. Agenda pulang kampung
tiap bulan menjadi alasan utama kami memimpikan sebuah mobil keluarga yang aman
dan nyaman. Pasti akan menyenangkan sekali perjalanan kami ke Blitar bila
ditempuh menggunakan mobil. Impian kami tidak muluk-muluk, cukup mobil yang
minimal bisa memuat empat sampai lima orang seperti sedan. Di awal-awal kami
akan membeli motuba alias mobil tua bangga. Lalu jika nanti ada rezeki berlebih
akan kami ganti dengan mobil yang baru. Untuk warna tentu saja kami ingin yang
warna biru.
Mobil impian Keluarga Biru |
Lalu dapat dari mana uang untuk
membeli mobil? Sementara hutang kami di bank untuk membeli rumah masih 14 tahun
lagi. Kalau mengharapkan warisan atau dapat undian sepertinya terlalu
muluk-muluk. Pilihan yang paling realistis adalah kami harus rajin-rajin menabung.
Alhamdulillah sejak dua tahun ini, sebagai PNS saya mendapat tunjangan kinerja
atau lebih dikenal dengan remunerasi. Nah uang remunerasi inilah yang akan saya
tabung untuk mewujudkan impian keluarga tercinta saya.
Trus saya juga harus segera mengambil
kursus mengemudikan mobil. Di Malang banyak les-les privat mengemudikan mobil,
jika waktunya sudah luang saya akan survey
dulu. Selain itu juga saya musti belajar sedikit-sedikit tentang otomotif
agar nanti bila mobil kami mengalami masalah di tengah perjalanan saya bisa
memperbaikinya.
Itulah salah satu impian Keluarga
Biru, Insya Allah jika kami rajin menabung dan berhemat maka dalam dua tahun
mimpi kami tersebut bisa menjadi kenyataan. Saya yakin jika kita mempunyai
keinginan yang kuat dan berusaha mewujudkannya maka Allah tidak akan tinggal
diam. Dia akan memberikan kemudahan berupa rezeki dari arah yang tidak kita
sangka-sangka, aamiin.
Aaaah keluarga biru dengan mobil biru. keren keren keren. Semoga tercapai keinginan Papa dan Mama Aim. Nanti kalau tante mampir ke Malang bolehlah numpang ikut keliling-keliling :D
ReplyDeleteAamiin, makasih doanya Budhe.
DeleteBoleeh, mau keliling kemana aja?
Semoga tercapai mimpinya ya mbak :)
ReplyDeleteAamin, makasih Mbak.
DeleteMbak Inda kenal sama Ivon?
Salam kenal n makasih sudah mampir di rumah maya kami ;-)
Hihihi... kendaraan kami juga termasuk motuba, Wan.. Kijang keluaran tahun 1998. Baru 17 tahun ya, masih sweet seventeen :D :D
ReplyDeleteMoga impiannya segera terwujud yaaaa....
17 tahun, Iya kalau cowok pas lagi senang-senangnya mbolang tuh Dee :D
DeleteAamiin, makasih doanya Dee.
Aamiin. Semoga impiannya terwujud, Wan :)
ReplyDeleteAamiin, makasih doanya Mbak Rien ;-)
Deletemugo2 tercapai wan, weh joss alexane nembus patangatus
ReplyDeleteAamiin, suwun dungane Yo.
Deletehe-hehe kemarin sempat galau sebab mlorot sekitar 500an, Alhamdulillah sekarang udah naik lagi tembus ke 400.
Amin..moga kesampaian punya mobil biru
DeleteAamiin, makasih doanya Zen ;-)
Deletesetelah rumah, mobil memang prioritas keluarga kami juga, sekarang masih menyicil rumah. semoga mobil biru impian segera terwujud ya. aamiin. terimakasih atas partispasinya
ReplyDeleteKami juga sebenarnya masih menyicil bayar rumah lewat bank Mbak.
DeleteAamiin, moga impian kita lekas terwujud.
Makasih juga sudah mampir ;-)